Ya Allah, satukanlah hati-hati
kami, perbaikilah hubungan di antara sesama kami, tunjukkanlah kami kepada
jalan-jalan keselamatan, selamatkanlah kami dari kegelapan menuju cahaya,
jauhkanlah kami dari perbuatan-perbuatan keji
yang nampak maupun yang tersembunyi.
Ya Allah, berkahilah untuk kami
pendengaran-pendengaran kami, penglihatan-penglihatan kami, hati-hati kami,
istri-istri kami, dan anak keturunan kami! Ampunilah kami karena sesungguhnya
Engkau Maha Menerima Taubat lagi Maha Penyayang! Jadikanlah kami orang-orang
yang bersyukur atas nikmat-Mu, memujinya, menerimanya, dan sempurnakanlah
nikmat-Mu tersebut untuk kami.”
(HR. Abu Daud no. 969 dan
Ath-Thabrani dalam Al-Mu’jam al-Awsath no. 5769, Al-Mu’jam al-Kabir no. 10426,
dan Ad-Du’a no. 1429 dan 1430. Al-Hafizh Nuruddin Ali bin Abi Bakr al-Haitsami
menyatakan sanadnya baik)
Ya Allah, tampakkanlah kepadaku
yang benar itu sebuah kebenaran (dan berikan petunjuk kepadaku) untuk
mengikutinya. Tampakkanlah kepadaku yang mungkar itu sebuah kemungkaran dan
berikan petunjuk kepadaku agar menjauhinya. (al-Hafidz al-‘Iroqiy (w. 806 H),
Imam as-Subki (w. 771 H) dan asy-Syaikh az-Zubaidiy (w. 1205 H).
“ Barangsiapa yang menghina
seorang penguasa, maka Allah akan menghinakannya.” (HR al-Tirmidzi [2224], dan
berkata: “Hadits hasan”).
Allah akan menghina orang yang
menghina seorang pemimpin di akhirat kelak karena telah durhaka kepada Allah.
(Al-Imam Ibnu ‘Illan al-Shiddiqi, Dalil al-Falihin li-Thuruq Riyadh
al-Shalihin, 3/124).
Abu Usman az-Zahid mengatakan:
“Nasihatilah para penguasa,
perbanyakanlah doa untuk mereka agar mereka melakukan kebaikan dan kebenaran
dalam beramal dan menjalankan hukum. Sesungguhnya jika mereka baik, maka akan
baiklah rakyat. Hati-hatilah kamu! Jangan sampai kamu mendoakan keburukan atau
melaknat mereka, kerana yang demikian hanya akan menambah kerosakan keadaan
orang-orang Islam. Tetapi mintakanlah ampunan kepada Allah untuk penguasa
(pemerintah dan pemimpin), semoga mereka meninggalkan perbuatan yang tidak
baik, kemudian dihilangkanlah musibah dari kaum Muslimin”. (Al-Jamii Li
Syu’abil Iman. 13/99. Al-Baihaqi. Cetakan Dar as-Salafiyah).
No comments:
Post a Comment