Friday, November 30, 2018

konsep ruang dan waktu, kehidupan masa lalu dan masa kini, kehidupan masa kini akibat dari perubahan di masa lalu



BAB I
PENDAHULUAN
I.A. Pengertian
Cicero, seorang filsuf Romawi mengungkapkan bahwa barang siapa yang tidak mengenal sejarahnya akan tetap menjadi anak kecil. Kemudian sejarawan Sartono Kartodirdjo menambahkan barangsiapa yang lupa sama sekali akan masa lampaunya dapat diibaratkan seperti mereka yang sakit jiwa (Kartodirdjo 1992:23)
Kedua ungkapan tersebut benar adanya. Seperti yang disebutkan oleh Sartono Kartodirdjo bahwa mereka yang lupa akan masa lampaunya itu telah kehilangan identitas dan oleh karena itu dapat membahayakan masyarakat di sekitarnya. Hal itu disebabkan karena kelakuannya yang mungkin sudah tidak menentu dan terlepas dari norma-norma atau nilai-nilai hidup yang berlaku di masyarakat (Kartodirdjo 1992:23)
I.B. Ruang Lingkup Bahasan
Ruang lingkup bahasan dalam makalah ini adalah:
1.      Pengertian Sejarah
2.      Kehidupan manusia di masa lalu
3.      Kehidupan manusia dai masa kini
4.      Kehidupan Manusia Dimasa Kini Akibat Perubahan Dimasa Lalu
I.C. Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan makalah ini adalah:
1.      Memenuhi tugas sejarah kelas X semester 1.
2.      Memahami pengaruh sejarah masa lalu pada kehidupan masa kini.





BAB II
PEMBAHASAN
II.A. Pengertian Sejarah
Peristiwa sejarah yang terjadi adalah sebuah perubahan dalam kehidupan manusia. Sejarah mempelajari aktivitas manusia dalam konteks waktu.  Perubahan yang terjadi pada masa lalu mempengaruhi kehidupan masa kini. Perubahan tersebut meliputi berbagai aspek kehidupan manusia seperti sosial, politik, ekonomi, dan budaya. Masa lalu merupakan masa yang telah dilalui oleh suatu masyarakat selalu berkaitan dengan konsep-konsep dasar berupa waktu dan  ruang.
Berkaitan dengan peristiwa sejarah yang merupakan perubahan dalam kehidupan manusia di masa lalu, John Dewey (1959) menganjurkan bahwa dalam penulisan sejarah harus menulis masa lampau dan sekarang. Sejarah harus bersifat instrumental dalam memecahkan masalah masa kini atau sebagai pertimbangan program aksi masa kini. Dengan kata lain John Dewey menyarankan bahwa sejarah harus dapat memecahkan masalah masa kini.
Ungkapan bahwa sejarah harus dapat memecahkan persoalan pada masa kini menjadi semakin jelas jika kita melihat situasi pada masa kini. Misalnya bencana banjir di beberapa kota di Indonesia. Apakah peristiwa itu berdiri sendiri terlepas dari apa yang terjadi di masa lalu? Atau memiliki kaitan dengan perubahan yang terjadi di masyarakat? Mungkin saja ada sebuah wilayah yang dahulu bebas dari banjir tetapi pada masa kini menjadi wilayah yang rawan banjir dan menjadi langganan banjir. Sehubungan dengan hal tersebut kita dapat menelusuri perubahan yang terjadi dalam kurun waktu tertentu. Perubahan yang terjadi pada masa lalu memberikan pengaruh pada kehidupan masa kini.
Manusia dan sejarah memiliki suatu keterkaitan yang erat. Tanpa sejarah, patut dipertanyakan eksistensi manusia sebagai makhluk hidup yang tinggal dan menetap. tanpa manusia, sejarah pun menjadi kosong.karena Pernyataan di atas didasari oleh konsep bahwa sejarah yang didalamnya terdiri dari kejadian-kejadian memilik manusia sebagai objeknya. Kuntowijoyo mengemukakan bahwa sejarah adalah suatu rekonstruksi masa lalu yang sudah barang tentu disusun oleh komponen-komponen tindakan manusia berupa yang dipikirkan, dilakukan dan diucapkan. Sederhananya adalah, Sejarah adalah suatu bidang yang mempelajari tentang apa yang dilakukan, dipikirkan dan diucapkan manusia pada masa lalu.
Manusia dalam sejarah dapat mencakup : manusia sebagai subjek dalam sejarah dan manusia sebagai objek dalam sejarah. Manusia sebagai subjek sejarah berarti tindakan manusia dalam menentukan arus kesejarahan. Peran ini kebanyakan dilakukan oleh para sejarawan yang meneliti dan menulis peristiwa masa lalu. Manusia sebagai subjek sejarah cenderung bersifat subjektif.
Manusia yang mempengaruhi sejarah karena manusialah yang membuat sejarah. Karena manusia yang mengendalikan sejarah berarti menegaskan kedinamisan dirinya. Karena manusia yang membuat sejarah, sudah seharusnya setiap dari diri kita menjadi seorang sejarawan. Minimal sejarawan bagi diri sendiri (every man is own historians). Dalam sudut pandang manusia sebagai objek sejarah, manusia merupakan menu sejarah yang di kaji oleh subjek. Objek yang berarti masuk dalam konteks “yang telah terjadi” Sedang dalam sudut pandang manusia sebagai subjek sejarah, manusia dapat menjadi penyedia menu sejarah tersebut.
II.B. Konsep Manusia, Ruang dan Waktu
Ruang adalah konsep yang paling melekat dengan waktu. Ruang merupakan tempat terjadinya berbagai peristiwa - peristiwa sejarah dalam perjalanan waktu. Penelaahan suatu peristiwa berdasarkan dimensi waktunya tidak dapat terlepaskan dari ruang waktu terjadinya peristiwa tersebut. Jika waktu menitik beratkan pada aspek kapan peristiwa itu terjadi, maka konsep ruang menitikberatkan pada aspek tempat, dimana peristiwa itu terjadi.
Masa lampau itu sendiri merupakan sebuah masa yang sudah terlewati. Tetapi, masa lampau bukan merupakan suatu masa yang final, terhenti, dan tertutup. Masa lampau itu bersifat terbuka dan berkesinambungan. Sehingga, dalam sejarah, masa lampau manusia bukan demi masa lampau itu sendiri dan dilupakan begitu saja, sebab sejarah itu berkesinambungan apa yang terjadi dimasa lampau dapat dijadikan gambaran bagi kita untuk bertindak dimasa sekarang dan untuk mencapai kehidupan yang lebih baik di masa mendatang. Sejarah dapat digunakan sebagai modal bertindak di masa kini dan menjadi acuan untuk perencanaan masa yang akan datang.
Konsep waktu mencakup 4 hal penting, yaitu :
·         Perkembangan
Suatu keadaan masyarakat dalam suatu periode tertentu dalam sejarah perkembangan dan disebabkan oleh kondisi yang terjadi sebelumnya.
·         Kesinambungan          
Suatu kondisi terkadang tidak melahirkan kondisi baru, melainkan tetap di warisakan karena dianggap baik oleh suatu masyarakat.
·         Pengulangan
Fenomena yang pernah terjadi sebelumnya terulang kembali pada sesudahnya dan masa sekarang.
·          Perubahan      
Masyarakat tang membentuk pratik yang baru dan beda sama sekali dengan praktik sebelumnya. Perubahan berdasarkan Sifatnya dibedakan menjadi 2 yaitu, perubahan yang direncanakan dan perubahan yang tidak direncanakan.

Konsep ruang dan waktu merupakan unsur penting yang tidak dapat dipisahkan dalam suatu peristiwa dan perubahannya dalam kehidupan manusia sebagai subyek atau pelaku sejarah. Segala aktivitas manusia pasti berlangsung bersamaan dengan tempat dan waktu kejadian. Manusia selama hidupnya tidak bisa dilepaskan dari unsur tempat dan waktu karena perjalanan manusia sama dengan perjalanan waktu itu sendiri pada suatu tempat dimana manusia hidup (beraktivitas).
Konsep waktu dalam sejarah meliputi dua hal, yaitu:
1.      Proses kelangsungan dari suatu peristiwa dalam batasan waktu tertentu dan
2.      Kesatuan kelangsungan waktu, yaitu pada waktu masa lampau, sekarang dan masa yang akan datang.
Agar lebih jelas dalam memahami tentang konsep ruang dan waktu dalam sejarah, perhaatikan contoh berikut. Peristiwa : Pelaksanaan Proklamasi Kemerdekan Indonesia
Unsur manusia atau pelaku peristiwa, Soekarno sebagai pembaca naskah, disebelahnya tampak Drs.Mohammad Hatta, dan sejumlah tokoh lainnya. Ruang, bahwa peristiwa tersebut berlangsung dihalaman rumah Soekarno di Jln.Pegangsaan Timur no.56, Jakarta. Adapun waktu, menyangkut kapan peristiwa tersebut berlangsung, yaitu tanggal 17 Agustus 1945.
II.D. Kehidupan Manusia Dimasa Kini Akibat Perubahan Dimasa Lalu
Perubahan adalah proses masyarakat membentuk praktik yang baru dan berbeda sama sekali dengan praktik sebelumnya. Hal itu karena praktik lama dinilai tidak memadai untuk menunjang kemajuan kehidupan.
Penyebab terjadinya perubahan antara lain : Perang, Bencana alam, Revolusi, Krisis ekonomi, Reformasi, Globalisasi, dan lain-lain.
Perubahan berdasarkan Sifatnya dibagi menjadi dua, yaitu:
1.      Perubahan yang direncanakan dan perubahan yang tidak direncanakan. Perubahan yang direncanakan, yaitu perubahan yang melewati proses perencanaan tertentu. Contohnya: pada masa pemerintahan Orde Baru Indonesia memiliki REPELITA yang merencanakan strategi pencapaian pembangunan untuk perubahan.
2.      Dan Perubahan yang tidak direncanakan, yaitu dampak yang tidak diharapkan dari yang telah direncanakan. Contohnya: praktik KKN yang menyebabkan krisis di berbagai bidang pada masa Orde Baru.
Perubahan berdasarkan Skala Pengaruhnya. Perubahan yang pengaruhnya besar, berkaitan dengan perubahan ideologi, sistem ekonomi, dan sistem politik. Perubahan yang pengaruhnya kecil, berkaitan dengan model rambut, cara berpakaian, gaya hidup, dan lain-lain.
Faktor penunjang atau penyebab terjadinya perubahan sosial :
1.      Jiwa yang terbuka terhadap perubahan, yaitu jiwa revolusioner yang hidup dalam masyarakat yang mau mengubah apa saja yang telah ada.
2.      Bertambahnya perbendaharaan ilmu pengetahuan memungkinkan bertambahnya pemecahan baru mengenai berbagai masalah yang dihadapi.
3.      Timbulnya keinginan baru yang dipancangkan sebagai cita-cita nasional dan harus diperjuangkan pencapaiannya.
4.      Bertambah dan berkurangnya penduduk yang merupakan tantangan yang harus dijawab dengan perubahan sosial.
5.      Adanya penemuan baru yang meliputi discovery, inovation dan invention.
6.      Adanya pengaruh kebudayaan lain dan adanya konflik dalam masyarakat serta revolusi  yang menginginkan perubahan.
Faktor penghambat perubahan sosial :
1.      Golongan orang yang mempunyai kepentingan tertentu, di mana telah mempunyai kedudukan yang mapan.
2.      Adanya Institusi sosial yang berjalan lambat dan menghambat proses perubahan sosial.
3.      Adanya sikap masyarakat yang masih berorientasi pada nilai budaya tertentu.
Dalam perspektif sejarah dikenal dengan adanya tiga dimensi, yaitu masa lampau, masa kini, dan masa yang akan datang. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa dengan mempelajari sejarah maka akan banyak situasi sekarang yang dapat dijelaskan. Pengkajian sejarah dapat membantu membuat tidak hanya diagnosa masa kini tetapi juga prognosisnya (memproyeksikan masa depan). Esensi dari prespektif historis ini adalah pandangan yang menunjukkan dan mengungkapkan fakta bahwa situasi masa kini adalah produk dari perkembangan masa lalu. Dalam melihat situasi pada masa kini harus dapat melihat dan membedakan hal yang lama dengan yang baru, dilihat dari jarak waktunya.
Masa lalu itu bukan itu bukan sekedar waktu yang terlewati begitu saja, melainkan berisi pengalaman baik buruk hidup manusia. Hasilnya dapat memberi kita pelajaran atau makna, seperti :
1.      sejarah kelam itu tidak terulang kembali
2.      hasil kajian itu dapat membantu memecahkan masalah-masalah yang sedang dihadapi bangsa saat ini.
Contohnya : Gerakan Mahasiswa tahun 1998. Pelajaran penting nya yaitu Kekerasan oleh negara terhadap rakyat tidak  pernah dapat dibenarkan dan tidak boleh diulang kembali.
Sejarah membuktikan, bahwa perubahan akan selalu ada, oleh karena itu kita harus selalu memperhatikan perubahan-perubahan tersebut dengan mempelajari sejarah yang terjadi dimasa lalu.
Contoh-contoj kehidupan manusia dimasa kini yang terjadi akibat dari perubahan dimasa lalu diantaranya adalah:
1.      Kebiasaan berburu berubah menjadi tradisi beternak.
2.      Kebiasaan membuka ladang berpindah-pindah, berubah menjadi kebiasaan bercocok tanam dengan menetap.
3.      Kebiasaan berpindah-pindah/ nomaden, berubah menjadi kebiasaan menetap dengan membangun hunian tetap.
4.      Menepuh tempat-tempat tertentu dengan berjalan kaki berubah menjadi menempuh jarak tertentu dengan berkendaraan.
5.      Kegiatan menggunakan barang-barang tradisional berubah menjadi menggunakan barang-barang berbasis teknologi.
6.      Jaman dahulu menegaskan kekuasaan dengan berperang, sedang saat ini dengan cara ber politik.

BAB III
PENUTUP
III.A. Kesimpulan
Sejarah mempunyai manfaat yang sangat besar dalam kehidupan suatu masyarakat atau bangsa. Suatu masyarakat atau bangsa akan dapat mengenal bagaimana kehidupan masyarakat atau bangsa.
Dengan mempelajari sejarah kita lebih menghargai hal-hal yang telah kita miliki sebagai bangsa mulai dari awal perkembangannya di nusantara sampai terbentuknya NKRI.
Contoh : Dengan sejarah kita jadi tahubahwa di Indonesia pernah ada kerajaan yang mengalami puncak kejayaannya seperti Kerajaan Majapahit pada masa Hayam Wuruk.
Mempelajari sejarah juga mambuat kita mengenal bangsa-bangsa lain, baik sisitem politik ekonomi maupun kehidupan sosial dan kebudayaannya.
Contoh : Kita dapat belajar dari Nelson Mandela yang sangat berpengaruh bagi penghapusan apartheid di negaranya.
Holistic mempunyai pengertian menyeluruh, artinya dalam mengamati atau mempelajari sesuatu peristiwa kita hendaknya menggunakan cara pandang dengan mempertimbangkan berbagai aspek. Sebagai contoh, kita ingin mempelajarimengapa perang dapat terjadi? Dengan cara berpikir holistic kita akan memulai mempelajari sebab-sebab, tokoh yang terlibat, dimana kejadiannya, kapan terjadinya, faktor pemicu, usaha-usaha yang telah dilakukan untuk mencegah terjadinyaperang, korban, danakibat dari perangtersebut. Oleh karena itu, kita juga belajar bahwa setiap akibat pasti ada sebabnya, sejauh mana kemampuan kita dapat mencegah sebab atau mengurangi atau bahkan menghindari akibat yang tidak kita inginkan.
III.B. Saran
Sebagai generari penerus bangsa maka sudah seharusnya kita belajar dan mengetahui sejarah, karena dengan sejarah maka kita bisa belajar mengantisipasi segala hal dengan membandingkan kejadian dimasa lalu.





Daftar Pustaka


No comments:

Post a Comment

POSTER PLANTAE