BAB I
PENDAHULUAN
I.A. Latar belakang
Kesenian adalah bagian dari budaya dan
merupakan sarana yang digunakan untuk mengekspresikan rasa keindahan dari dalam
jiwa manusia. Selain mengekspresikan rasa keindahan dari dalam jiwa manusia,
kesenian juga mempunyai fungsi lain. Misalnya, mitos berfungsi menentukan norma
untuk perilaku yang teratur serta meneruskan adat dan nilai-nilai kebudayaan.
Secara umum, kesenian dapat mempererat ikatan solidaritas suatu masyarakat.
Seni atau art tentu dikenal oleh semua
orang. Bahkan bagi anda yang tidak berkecimpung dalam dunia seni Kesenian, bisa
saja anda pernah melakukan kesenian. Mengapa demikian? Karena pada hakikatnya
seni berbicara mengenai rasa.
Seperti kajian ilmu di Eropa yang
mengartikan bahwa art atau artvisial adalah barang atau karya dari sebuah
kegiatan. Membuat sebuah barang tanpa rasa keindahan tidak cukup dikatakan
sebagai seni. Seni dapat kita rasakan atas unsur keindahan yang terkandung di
dalamnya seperti pengertian kesenian yang disebutkan oleh Suharto Rijoatmojo,
kesenian adalah segala sesuatu ciptaan manusia untuk memenuhi atau menunjukan
rasa keindahan.
Berbicara mengenai pengertian kesenian
kita tidak hanya membahas mengenai musik atau tari saja tetapi melihat unsur
lain yang tersembunyi di balik buah kemampuan pikir yang dibarengi dengan
kemampuan fisik manusia. Seperti halnya yang disebut oleh sebagian besar
seniman. Menurut seniman, keseniaan merupakan hasil dari unsur budaya manusia.
Budaya manusia tersebut tidak lain adalah rasa.
Jika Anda berniat menilik ke belakang
Anda tentu akan melihat seberapa jauh perkembangan seni yang terjadi di
Indonesia. Sebagai negara yang dikenal dengan warisan budayanya, Indonesia
memiliki beragam kisah budaya yang tidak dapat disebutkan satu persatu.
Ditengah kemajuan seperti saat ini,
sejauh apa ya perbedaan kesenian masa lampau dan modern? Pertama, jika manusia
purba membuat kesenian karena dipengaruhi kekuatan di sekitarnya, manusia
modern membuat kesenian dari tujuan penciptanya yang tidak jarang digunakan
sebagai wujud kepuasan pribadi.
I.B. Ruang lingkup bahasan
Ruang lingkup bahasan dalam makalah ini
adalah sebagai berikut:
1. Pengetian
seni tari.
2. Aneka
ragam seni tari daerah.
3. Pengertian
seni teater.
4. Aneka
ragam seni teater.
I.C. Tujuan penulisan
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah
sebagai beirkut:
1. Memahami
dan mendalami materi seni tari dan seni teater.
2. Menambah
wawasan dan pengetahuan tentang seni tari dan seni teater.
BAB II
PEMBAHASAN
II.A. Seni tari
Seni tari adalah seni yang menggunakan
gerakan tubuh secara berirama yang dilakukan di tempat dan waktu tertentu untuk
keperluan mengungkapkan perasaan, maksud danpikiran. Tarian merupakan perpaduan
dari beberapa unsur yaitu raga, irama, dan rasa.
Tari adalah desakan perasaan manusia di
dalam dirinya yang mendorongnya untuk mencari ungkapan yang berupa gerak-gerak
yang ritmis. Menurut Corrie Hartong, ahli tari dari Belanda, mengajukan batasan
tari yang berbunyi tari adalah gerak-gerak yang diberi bentuk dan ritmis dari
badan didalam ruang.
Tari adalah gerakan tubuh sesuai dengan
irama yang mengiringinya. Tari juga berarti ungkapan jiwa manusia melalui gerak
ritmis, sehingga dapat menimbulkan daya pesona, yang dimaksud ungkapan jiwa
adalah meliputi cetusan rasa dan emosional yang disertai kehendak. Menurut Dr
Soedarsono, tari adalah ekspresi jiwa manusia melalui gerak-gerak ritmis yang
indah.
Gerakan pada seni tari diiringi dnegan
musik untuk mengatur gerakan penari dan menyampaikan pesan yang dimaksud. Seni
tari memiliki geraka berbeda dari gerakan sehari-hari seperti berjalan. Gerakan pada tari tidak realistis tetapi
ekpresif fan estetis. Agar sebuah tarian harmonis, tarian harus memiliki unsur
tersebut. Gerakan seni tari melibatkan anggota badan. Unsur- unsur anggota
badan tersebut didalam membentuk gerak tari dapat berdiri sendiri, bergabung
ataupun bersambungan.
Bangsa Indonesia memang sangat kaya akan
seni dan budayanya, salah satunya adalah pada seni tarinya. Pada setiap tari
mempunyai ciri khasnya masin-masing berdasarkan daerah asalnya, misalnya saja
dilihat dari sisi pakainnya yang dikenakan, musik yang dipakai untuk
mengiringinya, tata rias yang dikenakan, dll. Seni tari nusantara dapat
dibedakan menjadi tari tunggal dan tari ber Adapun fungsi dari seni
tari diantaranya:
a. Seni tari sebagai sarana upacara
Tari
dapat difungsikan sebagai sarana upacara. Jenis tari ini banyak jenisnya,
seperti tari untuk upacara keagamaan dan upacara penting dalam kehidupan
manusia.
b. Seni tari sebagai media pendidikan
Kegiatan
tari dapat dijadikan sarana pendidikan, misalnya mendidik anak untuk bersikap
dewasa dan menghindari tingkah laku yang dilarang oleh norma-norma agama.
Nilai-nilai keindahan dan keluhuran pada seni tari bisa membangkitkan perasaan
seseorang.
c. Seni tari sebagai hiburan
Tari
sebagai hiburan sangat banyak jenis-jenisnya sehingga tidak membuat jenuh. Oleh
sebab itu, jenis ini menggunkan tema-tema yang sederhana tidak berlebihan,
diiringi dengan lagu yang meriah. Kostum dari tata panggungnya dipersiapkan
semenarik mungkin.
d. Seni tari sebagai penyaluran terapi
Jenis
tari ini biasanya difungsikan untuk penyandang cacat fisik atau cacat mental.
Penyalurannya bisa dilakukan secara langsung bagi penderita cacat tubuh atau
bagi penderita tuna wicara dan tuna rungu, dan secara tidak langsung bagi
penderita cacat mental.
e. Seni tari sebagai katarsis
Katarsis
yang artinya pembersihan jiwa. Seni tari sebagai media katarsis lebih mudah
dilakukan oleh orang telah mencapai taraf atas dalam penjiwaan seni. Oleh sebab
itu, biasanya jenis tari ini dilakukan oleh seniman yang mendasar.
f. Seni tari sebagai media pergaulan
Seni
tari merupakan kolektif, artinya pelaksanaan tari dilakukan bersama-sama. Oleh
sebab itu, kegiatan tari bisa bertujuan sebagai media pergaulan. Kegiatan tari,
seperti latihan tari yang rutin atau pementasan tari bersama, ialah sarana
pergaulan yang baik.
g. Seni tari sebagai pertunjukan
Tari
bukan hanya sebagai sarana upacara atau hiburan, tari juga bisa berfungsi
sebagai pertunjukan yang sengaja digarap untuk dipertontonkan. Tari ini
biasanya dipersiapkan dengan baik, mulai dari latihan hingga pementasan,
diteliti dengan penuh perhitungan. Tari yang dipentaskan, lebih menitikberatkan
pada segi artistiknya, pelaksanaan koreografi yang sempurna, mengandung pasangan/
kelompok.
Untuk SENI TARI NUSANTARA bisa kita
golongkan atau kita bedakan menjadi 2 macam yaitu seni tari berpasangan dan
seni tari berkelompok.
·
Tari Berpasangan
·
Seni tari tidak berpasangan
Seni
tari yang diperagakan secara berpasangan oleh 2 orang penari yang gerakannya
adalah saling mengisi dan melengkapi. Adapaun jenis tari berpasangan adalah
sebagai berikut :
·
Tari berpasangan putra dengan putra
·
Tari berpasangan putra dengan putri
·
Tari berpasangan putri dengan putri.
·
Sedangkan ciri-ciri tari berpasangan
adalah:
·
Gerakan saling mengisi dan melengkapi
·
Adanya respon gerak antar penari
·
Adanya ketepatan gerak menuju pergantian
formasi.
Dengan apresiasi terhadap karya seni
tari berarti menilai karya tersebut dari unsur-unsur yang terkandung di dalam
seni tari tersebut. Unsur yang dapat dinilai adalah bisa dilihat dari
kostumnya, jumlah penarinya, keserasian dari gerakannya, dan lain sebagainya.
Pada tiap-tiap tari berasangan/ kelompok nusantara pastilah mempunyai kekhasan
tersendiri menurut daerah asalnya masing-masing.
Unsur - unsur dari pementasan seni tari
meliputi tata busana, tata rias, properti, musik pengiring dan tata pentas
sehingga pertunjukan tari mempunyai sifat yang kompleks.
Di bawah ini adalah hal yang perlu
diperhatikan atau dipersiapkan dalam mementaskan tari berpasangan/ kelompok:
a) Menentukan
jenis tari yang akan dipentaskan
b) Merancang
pola lantai yang akan digunakan
c) Melatih
gerakan tari
d) Menyiapkan
busana yang akan digunakan.
e) Menyiapan
tata ris wajah
3
jenis tata rias dalam seni tari yaitu:
-
rias wajah korektif (rias wajah untuk
memperbaiki bagian wajah yang dianggap kurang sempurna).
-
rias wajah karakter (tata rias untuk
menggambarkan dan memperjelas karakter tari dan karakter rokoh yang akan
diperankan).
-
tata rias wajah fantasi (tata rias untuk
tujuan mewujudkan imajinasi/ angan-angan.
-
Menyiapkan aksesori dan properti penari.
-
Menyapkan musik pengiring tari
-
Menyiapkan tata pentas
II.B. Aneka ragam seni tari daerah
Berikut
adalah contoh tari berpasangan atau kelompok beserta keunikannya masig-masing.
1).
Tari Piring
Tari piring adalah tarian
tradisional yang berasal dari minangkabau Sumatra Barat. Tari piring diiringi
oleh alat musik tradisonal nusantara berupa talempong dan saluang. Untuk
gerakan tarinya adalah dilakukan dengan cepat sambil memegang piring
ditangannya.Adapun pertunjukannya bisa dilakukan secara berpasangan atau pun
berkelompok yang diselingi dengan bunyi piring yang berdentik yang dibawanya
oleh para penari piring tersebut. Tujuan awal dari diselenggarakannya tari
piring ini adalah untuk memuja terhadap dei sri oleh masyarakat minang kabau
dan juga untuk penghormatan atas hasil panen yang telah diperolehnya. Namun
pada zaman sekarang ini, tari piring lebih banyak diselenggarakan atau untuk
pertunjukan pada saat acara perkawinan.
2.
Tari Kecak
Tari
kacak berasal dari Bali dimana tarian kecak tersebut untuk pementasan
pertamakalinya adalah pada tahun 1930.
Untuk lagu tarian kacak adalah diambil dari ritual tarian Sanghyang kuno
yangsampai dengan sekarang masih dilakukan oleh beberapa desa. Selama melakukan
tarian sanghyang, penari kondisinya adalah tidak sadar, melakukan komunikasi
dengan Tuhan atau roh para leluhur dan dari situ akan disampaikan
harapan-harapannya kepada penduduk. Yang membuat tari kacak begitu istimewa
adalah semua musiknya dan suara berasal dari manusia yang kompak dan juga
beruntun yang akan membuat suasana menjadi benar-benar hidup. Hanya ada suara yang
berasal dari kincringan yang terletak pada kaki para penari kacak tersebut.
II.C. Seni teater
Kata
“Teater” berasal dari kata yunani kuno yakni theatron, yang dalam bahasa
inggris seeing place dan dalam bahasa Indonesia “tempat untuk menonton” adalah
cabang dari seni pertunjukan yang berkaitan dengan akting/seni peran di depan
penonton dengan menggunakan gabungan dari ucapan, gestur (gerak tubuh), mimik,
boneka, musik, tari dan lain-lain.
Teater
merupakan salah satu bentuk kegiatan manusia yang secara sadar menggunakan
tubuhnya sebagai unsure utama yang menyatakan dirinya yang mewujudkan dalam
suatu karya seni pertunjukan (pementasan) yang didukung dengan unsur gerak,
suara, bunyi, dan rupa yang dijalin dalam cerita (lakon).
Secara
etimologis : Teater adalah gedung pertunjukan atau auditorium. Dalam arti luas
: Teater ialah segala tontonan yang dipertunjukkan di depan orang banyak. Dalam
arti sempit : Teater adalah drama, kisah hidup dan kehidupan manusia yang
diceritakan di atas pentas dengan media : Percakapan, gerak dan laku didasarkan
pada naskah yang tertulis ditunjang oleh dekor, musik, nyanyian, tarian, dsb.
Misalnya wayang orang, ketoprak, ludruk, arja, reog, lenong, topeng, dagelan,
sulapan akrobatik, bahkan pertunjukan band dan lain sebagainya. Dalam arti
sempit/khusus: drama, kisah hidup dan kehidupan manusia yang diceritakan di
atas pentas, disaksikan oleh penonton, dengan media percakapan, gerak dan laku,
dengan atau tanpa dekor (setting), didasarkan atas naskah yang tertulis (hasil
dari seni sastra) dengan atau tanpa musik, nyanyian, tarian.
Sejarah
teater tradisional di Indonesia dimulai sejak sebelum Zaman Hindu. Pada zaman
tersebut, terdapat tanda-tanda bahwa unsur-unsur teater tradisional banyak
digunakan untuk mendukung upacara ritual. Dimana Teater tradisional adalah
merupakan bagian dari suatu upacara keagamaan ataupun upacara adat-istiadat
dalam tata cara kehidupan masyarakat.
Penyebutan
teater pada saat itu sebenarnya baru merupakan unsur-unsur teater, dan belum
merupakan suatu bentuk kesatuan teater yang utuh. Setelah melepaskan diri dari
kaitan upacara, unsur-unsur teater tersebut membentuk suatu seni pertunjukan
yang lahir dari spontanitas rakyat dalam masyarakat lingkungannya.
II. D. Anekaragam seni teater
Teater
yang berkembang dikalangan rakyat disebut teater tradisional, sebagai lawan
dari teater modern dan kontemporer. Teater tradisional tanpa naskah (bersifat
inprovisasi). Sifatnya supel, artinya dipentaskan disembarang tempat. Jenis ini
masih hidup dan berkembang didaerah-daerah seluruh Indonesia. Teater
tradisional tidak menggunakan naskah. Sutradara hanya menugasi pemain untuk
memainkan tokoh tertentu. Para pemain di tuntut mempunyai spontanitas dalam
berimprovisasi yang tinggi.
Contoh
teater tradisional antara lain: ludruk (Jawa timur), ketoprak (Jawa tengah),
dan lenong (Jawa barat) .Yang disebut teater tradisional itu, oleh Kasim Ahmad
diklarifikasikan menjadi 3 macam, yaitu:
a. Teater rakyat
Sifat
teater rakyat sama halnya seperti tradisional, yaitu improvisasi, sederhana, spontan
dan menyatu dengan kehidupan rakyat. Contohnya antara lain: Makyong dan Mendu
didaerah Riau dan Kalimantan Barat, Randai dan Bakaba di Sumatera Barat,
Ketoprak, Srandul, Jemblung di Jawa Tengah dan lain sebagainya.
b. Teater Klasik
Sifat
teater ini sudah mapan, artinya segala sesuatunya sudah teratur, dengan cerita,
pelaku yang terlatih, gedung pertunjukkan yang memadai dan tidak lagi menyatu
dengan kehidupan rakyat (penontonnya). Lahirnya jenis teater ini dari pusat
kerajaan. Sifat feodalistik tampak dalam jenis teater ini. Contohnya: wayang
kulit, wayang orang dan wayang golek. Ceritanya statis, tetapi memiliki daya
tarik berkat kretatifitas dalang atau pelaku teater tersebut dalam menghidupkan
lakon.
c. Tetaer Transisi
Teater
transisi merupakan teater yang bersumber dari teater tradisional, tetapi gaya
penyajiannya sudah dipengaruhi oleh teater barat. Jenis teater seperti komedi
istambul, sandiwara dardanela, srimulat dan sebagai contoh, pola ceritanya sama
dengan ludruk atau ketoprak, tetapi jenis ceritanya diambil dari dunia modern.
Musik, dekor dan properti lain menggunakan tehnik barat.
BAB III
PENUTUP
III.A. Kesimpulan
Kesenian
adalah bagian dari budaya dan merupakan sarana yang digunakan untuk
mengekspresikan rasa keindahan dari dalam jiwa manusia. Selain mengekspresikan
rasa keindahan dari dalam jiwa manusia, kesenian juga mempunyai fungsi lain.
Misalnya, mitos berfungsi menentukan norma untuk perilaku yang teratur serta
meneruskan adat dan nilai-nilai kebudayaan. Secara umum, kesenian dapat
mempererat ikatan solidaritas suatu masyarakat.
Banyak
sekali seni yang merupakan asli dari bangsa Indonesia, mulai dari seni tari dan
seni teater, dan sebagai bangsa Indonesia sudah seharusnyalah kita bangga akan
kekayaan seni dan budaya tersebut.
III.B. Saran
Makalah
ini merupakan bagian dari media pembelajaran, maka dengan itu kepada semua
pihak bisa menggali ilmunya ( khususnya ilmu tentang seni teater dan seni tari)
dengan mendalami isi makalah ini.
Khususnya
kepada kaum muda agar seni teater dan teater tradisional dan seni tari terutama
tar tidak hilang begitu saja tetapi bisa diwariskan kepada segenap penerus
bangsa sehingga negara Indonesia bisa disebut sebagai salah satu negara yang
hebat dalam dunia seni.
Boleh
saja kita mengikuti perkembangan jaman, namun bukan berarti kita harus melupakan
tradisi dan budaya bangsa sendiri.
No comments:
Post a Comment