Sumber daya alam di Indonesia
Pengertian sumber daya alam
Sumber daya alam adalah segala
sesuatu yang muncul secara alami yang dapat digunakan untuk pemenuhan kebutuhan
manusia pada umumnya. Yang tergolong di dalamnya tidak hanya komponen biotik,
seperti hewan, tumbuhan, dan mikroorganisme, tetapi juga komponen abiotik,
seperti minyak bumi, gas alam, berbagai jenis logam, air, dan tanah. Inovasi
teknologi, kemajuan peradaban dan populasi manusia, serta revolusi industri
telah membawa manusia pada era eksploitasi sumber daya alam sehingga
persediaannya terus berkurang secara signifikan, terutama pada satu abad
belakangan ini.Sumber daya alam mutlak diperlukan untuk menunjang kebutuhan
manusia, tetapi sayangnya keberadaannya tidak tersebar merata dan beberapa
negara seperti Indonesia, Brazil, Kongo, Sierra Leone, Maroko, dan berbagai
negara di Timur Tengah memiliki kekayaan alam hayati atau nonhayati yang sangat
berlimpah. Sebagai contoh, negara di kawasan Timur Tengah memiliki persediaan
gas alam sebesar sepertiga dari yang ada di dunia dan Maroko sendiri memiliki
persediaan senyawa fosfat sebesar setengah dari yang ada di bumi. Akan tetapi,
kekayaan sumber daya alam ini seringkali tidak sejalan dengan perkembangan
ekonomi di negara-negara tersebut.
Indonesia, salah satu negara
dengan kekayaan sumber daya alam hayati dan nonhayati terbesar di dunia. Pada
umumnya, sumber daya alam berdasarkan sifatnya dapat digolongkan menjadi SDA
yang dapat diperbaharui dan SDA tak dapat diperbaharui. SDA yang dapat
diperbaharui adalah kekayaan alam yang dapat terus ada selama penggunaannya
tidak dieksploitasi berlebihan. Tumbuhan, hewan, mikroorganisme, sinar
matahari, angin, dan air adalah beberapa contoh SDA terbaharukan.
Daya dukung lingkungan
Kemampuan lingkungan untuk mendukung
peri kehidupan semua makhluk hidup yang meliputi ketersediaan sumber daya alam
untuk memenuhi kebutuhan dasar dan tersedianya cukup ruang untuk hidup pada
tingkat kestabilan sosial tertentu disebut daya dukung lingkungan. Keberadaan
sumber daya alam di bumi tidak tersebar merata sehingga daya dukung lingkungan
pada setiap daerah akan berbeda-beda. Oleh karena itu, pemanfaatanya harus
dijaga agar terus berkesinambungan dan tindakan eksploitasi harus dihindari.
Pemeliharaan dan pengembangan lingkungan hidup harus dilakukan dengan cara yang
rasional antara lain sebagai berikut:
1. Memanfaatkan
sumber daya alam yang dapat diperbaharui dengan hati-hati dan efisien,
misalnya: air, tanah, dan udara.
2. Menggunakan
bahan pengganti, misalnya hasil metalurgi (campuran).
3. Mengembangkan
metode penambangan dan pemrosesan yang lebih efisien serta dapat didaur ulang.
4. Melaksanakan
etika lingkungan dengan menjaga kelestarian alam.
Sumber daya alam di Indonesia
Indonesia merupakan negara dengan
tingkat biodiversitas tertinggi kedua di dunia setelah Brazil. Fakta tersebut
menunjukkan tingginya keanekaragaman sumber daya alam hayati yang dimiliki
Indonesia dan hal ini, berdasarkan Protokol Nagoya, akan menjadi tulang
punggung perkembangan ekonomi yang berkelanjutan (green economy). Protokol
Nagoya sendiri merumuskan tentang pemberian akses dan pembagian keuntungan
secara adil dan merata antara pihak pengelola dengan negara pemilik sumber daya
alam hayati, serta memuat penjelasan mengenai mekanisme pemanfaatan kekayaan
sumber daya alam tersebut. Kekayaan alam di Indonesia yang melimpah terbentuk
oleh beberapa faktor, antara lain:
1. Dilihat
dari sisi astronomi, Indonesia terletak pada daerah tropis yang memiliki curah
hujan yang tinggi sehingga banyak jenis tumbuhan yang dapat hidup dan tumbuh
dengan cepat.
2. Dilihat
dari sisi geologi, Indonesia terletak pada titik pergerakan lempeng tektonik
sehingga banyak terbentuk pegunungan yang kaya akan mineral.
3. Daerah
perairan di Indonesia kaya sumber makanan bagi berbagai jenis tanaman dan hewan
laut, serta mengandung juga berbagai jenis sumber mineral.
A. Pemanfaatan sumber daya alam
Sumber daya alam memiliki peranan
dalam pemenuhan kebutuhan manusia. Untuk memudahkan pengkajiannya, pemanfaatan
SDA dibagi berdasarkan sifatnya, yaitu SDA hayati dan nonhayati.
Sumber daya alam hayati mempunyai nilai-nilai
biologi, ekonomi, dan budaya yang saling berkaitan. Sumber daya alam hayati
diperlukan manusia untuk memenuhi kebutuhannya seperti pangan, sandang, papan
dan kebutuhan industry.
Beberapa pemanfaatan sumber daya
alam hayati :
1. Sebagai
bahan pangan, dimana tumbuh-tumbuhan, hewan dapat dimanfaatkan sebagai sumber
energy tubuh.
a.
Sumber karbohidrat : padi-padian dan
umbi-umbian.
b.
Sumber protein : kacang-kacangan, daging hewan
dan telur.
c.
Sumber lemak : kelapa, kelapa sawit dan lemak
hewan.
d.
Sumber vitamin : buah-buahan, sayuran, daging,
otak, minyak ikan.
e.
Sumber obat-obatan : berbagai jamur, bakteri
2. Sebagai
bahan sandang antara lain kapas, kapuk, ulat sutera, wol kulit binatang. Bahan
tersebut dipergunakan sebagai bahan penutup tubuh.
3. Sebagai
bahan papan antara lain kayu jati, kayu mahoni, kayu sengon, bamboo, kulit
binatang. Bahan tersebut dipergunakan sebagai tempat berlndung (papan).
Tumbuhan
Tumbuhan merupakan sumber daya
alam yang sangat beragam dan melimpah. Organisme ini memiliki kemampuan untuk
menghasilkan oksigen dan pati melalui proses fotosintesis. Oleh karena itu,
tumbuhan merupakan produsen atau penyusun dasar rantai makanan. Eksploitasi
tumbuhan yang berlebihan dapat mengakibatkan kerusakan bahkan kepunahan dan hal
ini akan berdampak pada rusaknya rantai makanan. Kerusakan yang terjadi karena
punahnya salah satu faktor dari rantai makanan akan berakibat punahnya konsumen
tingkat di atasnya.
Pemanfaatan tumbuhan oleh manusia diantaranya:
a. Bahan
makanan: padi, jagung,gandum,tebu
b. Bahan
bangungan: kayu jati, kayu mahoni
c. Bahan
bakar (biosolar): kelapa sawit
d. Obat:
jahe, daun binahong, kina, mahkota dewa
e. Pupuk
kompos.
Pertanian dan perkebunan
Indonesia dikenal sebagai negara
agraris karena sebagian besar penduduk Indonesia mempunyai pencaharian di
bidang pertanian atau bercocok tanam. Data statistik pada tahun 2001
menunjukkan bahwa 45% penduduk Indonesia bekerja di bidang agrikultur. Hal ini
didasarkan pada kenyataan bahwa negara ini memiliki lahan seluas lebih dari 31
juta ha yang telah siap tanam, dimana sebagian besarnya dapat ditemukan di
Pulau Jawa. Pertanian di Indonesia menghasilkan berbagai macam tumbuhan
komoditi ekspor, antara lain padi, jagung, kedelai, sayur-sayuran, cabai, ubi,
dan singkong. Di samping itu, Indonesia juga dikenal dengan hasil
perkebunannya, antara lain karet (bahan baku ban), kelapa sawit (bahan baku
minyak goreng), tembakau (bahan baku obat dan rokok), kapas (bahan baku
tekstil), kopi (bahan minuman), dan tebu (bahan baku gula pasir).
Hewan, peternakan, dan perikanan
Sumber dayaa alam hewan dapat
berupa hewan liar maupun hewan yang sudah dibudidayakan. Pemanfaatannya dapat
sebagai pembantu pekerjaan berat manusia, seperti kerbau dan kuda atau sebagai
sumber bahan pangan, seperti unggas dan sapi. Untuk menjaga keberlanjutannya,
terutama untuk satwa langka, pelestarian secara in situ dan ex situ terkadang
harus dilaksanakan. Pelestarian in situ adalah pelestarian yang dilakukan di
habitat asalnya, sedangkan pelestarian ex situ adalah pelestarian dengan
memindahkan hewan tersebut dari habitatnya ke tempat lain. Untuk memaksimalkan
potensinya, manusia membangun sistem peternakan, dan juga perikanan, untuk
lebih memberdayakan sumber daya hewan.
Sumber daya alam nonhayati
Ialah sumber daya alam yang dapat
diusahakan kembali keberadaannya dan dapat dimanfaatkan secara terus-menerus,
contohnya: air, angin, sinar matahari, dan hasil tambang.
Air
Air merupakan salah satu
kebutuhan utama makhluk hidup dan bumi sendiri didominasi oleh wilayah
perairan. Dari total wilayah perairan yang ada, 97% merupakan air asin (wilayah
laut, samudra, dll.) dan hanya 3% yang merupakan air tawar (wilayah sungai,
danau, dll.). Seiring dengan pertumbuhan populasi manusia, kebutuhan akan air,
baik itu untuk keperluan domestik dan energi, terus meningkat. Air juga
digunakan untuk pengairan, bahan dasar industri minuman, penambangan, dan aset
rekreasi. Di bidang energi, teknologi penggunaan air sebagai sumber listrik
sebagai pengganti dari minyak bumi telah dan akan terus berkembang karena
selain terbaharukan, energi yang dihasilkan dari air cenderung tidak berpolusi
dan hal ini akan mengurangi efek rumah kaca
Angin
Pada era ini, penggunaan minyak
bumi, batu bara, dan berbagai jenis bahan bakar hasil tambang mulai digantikan
dengan penggunaan energi yang dihasilkan oleh angin. Angin mampu menghasilkan
energi dengan menggunakan turbin yang pada umumnya diletakkan dengan ketinggian
lebih dari 30 meter di daerah dataran tinggi. Selain sumbernya yang
terbaharukan dan selalu ada, energi yang dihasilkan angin jauh lebih bersih
dari residu yang dihasilkan oleh bahan bakar lain pada umumnya. Beberapa negara
yang telah mengaplikasikan turbin angin sebagai sumber energi alternatif adalah
Belanda dan Inggris.
Tanah
Tanah termasuk salah satu sumber
daya alam nonhayati yang penting untuk menunjang pertumbuhan penduduk dan
sebagai sumber makanan bagi berbagai jenis makhluk hidup. Pertumbuhan tanaman
pertanian dan perkebunan secara langsung terkait dengan tingkat kesuburan dan kualitas
tanah. Tanah tersusun atas beberapa komponen, seperti udara, air, mineral, dan
senyawa organik. Pengelolaan sumber daya nonhayati ini menjadi sangat penting
mengingat pesatnya pertambahan penduduk dunia dan kondisi cemaran lingkungan
yang ada sekarang ini.
Hasil tambang
Sumber daya alam hasil
penambangan memiliki beragam fungsi bagi kehidupan manusia, seperti bahan dasar
infrastruktur, kendaraan bermotor, sumber energi, maupun sebagai perhiasan.
Berbagai jenis bahan hasil galian memiliki nilai ekonomi yang besar dan hal ini
memicu eksploitasi sumber daya alam tersebut. Beberapa negara, seperti
Indonesia dan Arab, memiliki pendapatan yang sangat besar dari sektor ini.
Jumlahnya sangat terbatas, oleh karena itu penggunaannya harus dilakukan secara
efisein Beberapa contoh bahan tambang dan pemanfaatannya:
B. Bagaimana Cara Memelihara dan Melestarikan Alam
Seiring berjalannya waktu, jumlah
penduduk semakin bertambah. Jumlah penduduk yang semakin banyak itu
mengakibatkan kebutuhan hidup manusia bertambah besar. Misalnya, kebutuhan
makan, pakaian, perumahan, dan kendaraan. Usaha pemenuhan kebutuhan manusia
menuntut perkembangan teknologi yang semakin maju.. Oleh karena itu, perlu
adatindakan pelestarian sumber daya alam. Adapun usaha-usaha untuk melestarikan
alam, di antaranya, sebagai berikut.
1. Penanaman Kembali Hutan-hutan yang Gundu
Penanaman kembali hutan-hutan
yang gundul disebut juga reboisasi. Reboisasi dilakukan melalui gerakan menanam
pohon di tanah gundul, lereng gunung, dan di lingkungan sekitar. Pernahkah kamu
mendengar hutan lindung? Pohon-pohon di hutan lindung sengaja dilindungi oleh
manusia. Hutan lindung berfungsi sebagai pengatur air, pencegah banjir dan
erosi, serta pemelihara kesuburan tanah Dengan reboisasi, air hujan tidak
langsung mencapai tanah.
Rimbunnya daun pepohonan akan
menahan air. Ketika air mencapai tanah, air akan masuk ke dalam tanah dan
diserap oleh akar tumbuhan. Jika tidak, dapat terjadi tanah longsor, Untuk
mencegah hutan-hutan menjadi gundul, juga dilakukan gerakan tebang pilih.
Artinya, penebangan pohon dilakukan pada pohon-pohon yang telah cukup tua.
Selain itu, penebangan pohon tidak dilakukan di hutan lindung. Hutan lindung
adalah hutan-hutan yang diperuntukkan pelestarian lingkungan dan daerah resapan
air.
2. Membuat Sengkedan
Pernahkah kamu melihat sawah di
daerah pegunungan? Di daerah pegunungan, biasanya, petani membuat sengkedan.
Sengkedan disebut juga terasering, yaitu tanah bertingkat. Ayo, perhatikanlah
Gambar 10.4.
Sengkedan dibuat di tanah-tanah
yang miring, seperti di daerah pegunungan. Sengkedan bertujuan menahan
pengikisan tanah. Sengkedan membuat gerak air yang deras menjadi berkurang.
Jadi, erosi atau pengikisan tanah tidak terjadi.
3. Menjaga Kebersihan Lingkungan
Menjaga kebersihan lingkungan bertujuan
mencegah banjir. Parit yang banyak sampah atau saluran-saluran air yang
tersumbat sampah dapat menyebabkan banjir. Oleh karena itu, kita harus membuang
sampah pada tempatnya. Ayo, perhatikanlah olehmu. Jika masyarakat tidak peduli
pada kebersihan, akan terjadi banjir. Banjir terjadi karena saluran air
tersumbat. Selain itu, jika tidak ada daerah resapan air juga dapat menyebabkan
banjir. Keberadaan sumber daya alam di bumi tidak tersebar merata sehingga daya
dukung lingkungan pada setiap daerah akan berbeda-beda. Oleh karena itu,
pemanfaatanya harus dijaga agar terus berkesinambungan dan tindakan eksploitasi
harus dihindari. Pemeliharaan dan pengembangan lingkungan hidup harus dilakukan
dengan cara yang rasional antara lain sebagai berikut:
Pelestarian Sumber Daya Alam
1. Sumber Daya Alam biologis
(hewan liar)
Sumber daya alam hewan dapat
berupa hewan liar maupun hewan yang sudah dibudidayakan. Termasuk sumber daya
alam satwa liar adalah penghuni hutan, penghuni padang rumput, penghuni padang
ilalang, penghuni stepa, dan penghuni savana, misalnya harimau, gajah, kera,
ular, babi hutan, bermacam-macam burung, serangga, dan lainnya.
Untuk menjaga kelestarian hewan
langka, maka penangkapan hewan-hewan dan juga perburuan haruslah menaati peraturan
tertentu seperti berikut ini.
a.
Para pemburu harus mempunyai lisensi (surat izin
berburu).
b.
Senjata untuk berburu harus tertentu
macamnya.
c.
Membayar pajak dan mematuhi undang-undang
perburuan.
d.
Harus menyerahkan sebagian tubuh yang diburunya
kepada petugas sebagai tropy, misalnya tanduknya.
e.
Tidak boleh berburu hewan-hewan langka.
f.
Ada hewan yang boleh ditangkap hanya pada
bulan-bulan tertentu saja. Misalnya, ikan salmon pada musim berbiak di sungai
tidak boleh ditangkap, atau kura-kura pada musim akan bertelur.
2. Sumber Daya Alam (Lahan)
Lahan sebagai suatu kesatuan dari
sejumlah sumber daya alam yang tetap dan terbatas dapat mengalami kerusakan dan
atau penurunan produktivitas sumber daya alam tersebut (Jamulya, 1991:1).
Keberadaan lahan haruslah terpelihara sedemikian rupa agar dapat terus
memberikan produktivitas terhadap produksi pertanian. Sebab, apabila lahan ini
rusak, maka produktivitas pertanian akan menurut, begitu pula sebaliknya.
Sifat-sifat atau atribut lahan yang berpengaruh terhadap produktivitas lahan
ialah seperti tekstur tanah, struktur tanah, kedalaman tanah, curah hujan,
distribusi hujan, temperatur, drainase tanah, jenis vegetasi, dan sebagainya.
Sifat-sifat lahan tersebut untuk
suatu penggunaan. Jadi, belum dapat menentukan kelas kemampuan lahan. Akan
tetapi, sifat-sifat lahan tersebut menentukan atau memengaruhi perilaku lahan
yaitu bagaimana ketersediaan air, peredaran udara, perkembangan akar, kepekaan
erosi, ketersediaan unsur hara, dan sebagainya. Perilaku lahan yang menentukan
pertumbuhan tumbuhan tersebut disebut kualitas lahan (Jamulya, 1991: 2).
Pelestarian Sumber Daya Alam
Berbagai Kendala dalam Upaya
Pemanfaatan Lahan Potensial
a) Kendala Internal
Kendala internal yaitu kendala
yang timbul dari lahan itu sendiri, misalnya:
a)wilayah lahan pantai besar
kemungkinannya untuk terhantam oleh air pasang, badai, atau peningkatan suhu
yang tinggi;
b)
wilayah dataran rendah, karena sifat lahannya,
maka lebih mudah terserang banjir; dan
c) wilayah
dataran tinggi memungkinkan untuk terkena erosi atau longsor.
b) Kendala Eksternal
Kendala eksternal yaitu kendala
yang berasal dari faktor luar lahan yang bersangkutan, misalnya:
a. faktor
politik, contohnya adanya undang-undang pembatasan kepemilikan lahan pertanian
oleh pihak perseorangan;
b.faktor ekonomi, contohnya
keterbatasan dana, kelangkaan barang atau jasa, dan sebagainya;
c. faktor
sosial budaya, contohnya masyarakat tertentu yang tidak mau menerima pembukaan lahan
industri, adat yang masih primitif, dan lain-lain;
d.faktor keamanan, contohnya
banyaknya gangguan binatang buas, perampokan, dan sebagainya.
Upaya Pelestarian
Pemanfaatan lahan potensial perlu
diimbangi dengan pembangunan lingkungan hidupnya berupa pemeliharaan dan
perlindungan terhadap tanah, tumbuh-tumbuhan, hewan, air, dan lain-lain agar
memiliki daya guna. Pemeliharaan dan perlindungan itu, antara lain sebagai
berikut.
a.
Penanaman kembali lahan-lahan yang gundul. Upaya
ini bertujuan untuk memelihara kesuburan tanah dari ancaman adanya erosi dan
longsor.
b.
Peremajaan hutan.
c.
Pembuatan terasering. Bertujuan untuk mencegah
terjadinya erosi.
d.
Pembatasan lahan untuk pertanian, yaitu hanya
pada lerenglereng yang memiliki kecuraman dari 45°. Lereng yang berkecuraman
lebih dari 45° apalagi bila vegetasinya kurang, maka potensi untuk timbulnya
erosi lebih besar.
e.
Pembuatan saluran pembuangan air menurut
konturnya.
f.
Penanaman pohon-pohon pelindung.
g.
Teknis penanaman dengan sistem kontur.
h.
Penanaman lahan dengan sistem tumpang sari.
Berbagai usaha untuk meningkatkan
produksi lahan potensial, terutama sebagai lahan pertanian, meliputi usaha
jangka pendek dan usaha jangka panjang.
a) Usaha jangka pendek
Usaha ini dilakukan dengan jalan:
memberikan bimbingan kepada para
petani melalui program Pasca Usaha Tani;
1) usaha-usaha
perbaikan dan penyelenggaraan irigasi,
2) pengelolaan
tanah yang baik,
3) pemakaian
bibit unggul,
4) pemupukan,
dan
5) pemberantasan
hama tanaman;
a. memperluas
pemakaian bibit unggul;
b.memperluas pemakaian pupuk
dan pemberantasan hama;
c. pembentukan
badan-badan atau lembaga-lembaga, seperti BULOG (Badan Usaha Logistik), DOLOG
(Depot Logistik), BUUD (Badan Usaha Unit Desa), dan KUD (Koperasi Unit Desa);
d.mendirikan penelitian
pertanian, pendidikan pertanian, kursus-kursus pertanian, kader-kader tani,
kontak tani dengan melalui siaran pedesaan.
6) Pelestarian
Sumber Daya Alam
b) Usaha Jangka Panjang
Usaha ini bertujuan untuk
menunjang pelaksanaan jangka pendek. Usaha-usaha peningkatan lahan potensial
jangka panjang itu, di antaranya, adalah dengan pembangunan irigasi. Irigasi
berfungsi sebagai sarana yang menunjang terhadap peningkatan produksi pertanian,
pengamanan daerah pertanian, serta menunjang terhadap kepentingan-kepentingan
ekonomis penduduk lainnya.
Cara-cara pengelolaan sumber daya
alam
a. Pengelolaan Sumber Daya Alam Berwawasan Lingkungan
Pengelolaan sumber daya alam
berwawasan lingkungan adalah usaha sadar untuk mengelola sumber daya alam
sesuai dengan kemampuan dan kesesuaian suatu lokasi dengan potensi
produktivitas lingkungannya. Pengelolaan sumber daya alam berwawasan lingkungan
bertujuan untuk melestarikan sumber daya alam agar lingkungan tidak cepat
rusak. Selain itu, bertujuan untuk menghindarkan manusia dari bencana
lingkungan, seperti banjir, longsor, pencemaran lingkungan dan berkurangnya
keragaman flora dan fauna. Pelestarian lingkungan harus senantiasa dijaga agar
terjadi keseimbangan lingkungan, keselarasan, keseimbangan lingkungan , dan
mempertahankan daya dukung lingkungan, serta memberikan manfaat secara tetap
dari waktu ke waktu. Contoh penerapan pengelolaan sumber daya alam berwawasan
lingkungan adalah sebagai berikut :
1.
menggunakan pupuk alami atau organik;
2.
penggunaan pestisida sesuai kebutuhan;
3.
penggunaan peralatan yang tepat dalam pembukaan
tanah agar topsoil tidak hilang;
4.
tidak membuang zat pencemar dan beracun ke
saluran air, sungai dan laut;
5.
setiap pabrik industri harus membuat cerobong
asap yang tinggi dan melakukan penyaringan
asap;
6.
tidak membangun perumahan atau industri di
wilayah resapan air;
7.
membuat terasering atau sengkedan pada lahan
miring.
b. Pengelolaan Sumber Daya Alam Berkelanjutan
Pengelolaan sumber daya alam
berkelanjutan adalah upaya sadar dan berencana menggunakan dan mengelola sumber
daya alam secara bijaksana untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia di masa
sekarang dan di masa depan. Pengelolaan sumber daya alam berkelanjutan
didasarkan pada dua prinsip yaitu pertama, sumber daya alam terutama sumber
daya alam yang tidak dapat diperbaharui memiliki persediaan yang terbatas
sehingga harus dijaga ketersediaannya dan digunakan secara bertanggung jawab.
Kedua, pertambahan penduduk setiap tahun meningkat, maka kebutuhan hidup akan
meningkat pula. Oleh karena itu, potensi sumber daya alam harus bisa mendukung
kebutuhan sekarang dan kebutuhan di masa depan.
Contoh penerapan pengelolaan
sumber daya alam berwawasan berkelanjutan adalah:
1.
mengurangi eksploitasi yang berlebihan terhadap
alam;
2.
menggunakan sumber daya alam secara
efisien;
3.
pemanfaatan sumber daya alam sesuai dengan daya
dukung lingkungan;
4.
pengolahan barang tambang sebelum di ekspor agar
memiliki nilai jual yang tinggi dan mengurangi penggunaan barang tambang;
5.
mencari alternatif penggunaan bahan bakar
minyak;
6.
menggunakan bahan bakar yang ramah
lingkungan.
c. Pengelolaan Sumber Daya Alam Berdasarkan Prinsip Ekofiensi
Pengelolaan sumber daya alam
berdasarkan prinsip ekofiensi adalah menggunakan sumber daya alam dengan biaya
yang murah dan meminimalkan dampak negatif terhadap lingkungan. Ekofiensi
mempunyai dua prinsip, yaitu prinsip mengoptimalkan daya dukung lingkungan dan
prinsip kedua meningkatkan efisiensi bahan baku.
Contoh penerapan prinsip
ekofiensi dalam kehidupan seharihari, seperti:
1.
menghemat penggunaan listrik,
2.
menghemat penggunaan air,
3.
menggunakan bensin super tanpa timbal untuk
kendaraan,
4.
mendaur ulang kertas yang tidak terpakai,
5.
menjadikan sampah sebagai sampah atau
pupuk,
6.
mendaur ulang barang yang sudah tidak terpakai
(reuse),
7.
menggunakan kembali barang yang sudah dipakai
(recycle),
8.
mengurangi eksploitasi yang berlebihan terhadap
alam (reduce).
II. Cadangan sumber daya alam di indonesia
Energi secara umum dapat
diklasifikasi menjadi energi konvensional dan energi baru terbarukan. Energi
konvensional sudah lama digunakan sebagai sumber energi bahkan menjadi
mayoritas dalam neraca energi nasional. Sumber energi fosil , seperti : minyak
bumi, gas dan batu bara merupakan sumber energi konvensional.
Semakin menipisnya cadangan
sumber energi konvensional dan meningkatnya konsumsi energi setiap tahun
mendorong Pemerintah untuk meninjau ulang kebijakan energinya untuk
meningkatkan penggunaan energi baru dan terbarukan (EBT) dan mengurangi
ketergantungan kepada energi fosil. EBT adalah sumber energi yang dapat
diciptakan kembali oleh alam atau sumber energi baru yang dapat dimanfaatkan
sebagai pengganti energi fosil.
Di bawah ini akan dijelaskan
secara singkat mengenai potensi energi yang dimiliki Indonesia.
1. MINYAK BUMI
Minyak bumi diproduksi dan
didistilasi menjadi berbagai jenis fraksi sebelum digunakan sebagai bahan
bakar. Saat ini di Indonesia , minyak bumi menjadi sumber energi yang paling
besar. Hampir setengah dari konsumsi energi nasional ditopang oleh suplai
minyak bumi.
Indonesia dahulu merupakan
anggota OPEC sebagai salah satu pengekspor minyak bumi . Tetapi pada tahun 2008
, Indonesia resmi keluar dari OPEC karena produksi dalam tidak dapat mengurangi
konsumsi dalam negeri. Rata-rata kebutuhan dalam negeri adalah sekitar 1,3 juta
barel per hari . Permintaan ini tidak diiringi dengan produksi minyak yang
hanya sebesar 879 ribu barel per hari.
Indonesia saat ini masih memiliki
cadangan minyak sebesar 7,73 miliar barel. Angka ini terdiri dari 4,039 miliar
barel cadangan proven dan 3,692 miliar barel cadangan berpotensi. Selain ada
upaya untuk mencari sumur produksi baru, para ahli perminyakan juga berusaha
untuk meningkatkan teknologi untuk produksi minyak yang lebih maksimal.
Cadangan minyak bumi terbesar di Indonesia terdapat di Sumatera bagian tengah
dengan nilai 3,847 miliar barel cadangan
2 GAS BUMI
Gas bumi merupakan sumber daya
alam dengan cadangan terbesar ketiga di dunia setelah batu bara dan minyak
bumi. Gas alam pada awalnya tidak dikonsumsi sebagai sumber energi karena
kesulitan dalam hal transportas sehingga selalu dibakar ketika diproduksi
bersamaan dengan minyak bumi.
Gas alam di Indonesia memiliki
peranan yang cukup dominan setelah peran minyak sebagai sumber energi utama
mulai dikurangi. Apalagi dengan komitmen yang diberikan pemerintah dalam Clean
Developement Mechanism pada Kyoto Protocol, gas alam mulai dipilih karena
tingkat polusi yang lebih rendah. Selain itu Indonesia memiliki cadangan gas
alam yang cukup besar, yaitu sebesar 152,89 TSCF. Gas alam juga memiliki harga
yang stabil karena jauh dari muatan politis , tidak seperti minyak bumi.
Produk dari gas alam yang
digunakan adalah LPG (Liquid Petroleum Gas), CNG ( Compressed Natural Gas) ,
LNG ( Liquid Natural Gas) dan Coal Bed Methane (CBM) yang merupakan sumber non
konvensional yang sedang dikembangkan di Indonesia.
Compressed Natural Gas merupakan
gas alam yang dikompres tanpa melalui proses penyulingan dan disimpan dalam
tabung logam. CNG relatif lebih murah karena tanpa melalui proses penyulingan
dan lebih ramah lingkungan.
LPG dan LNG merupakan gas alam
hasil penyulingan dan pemisahan dari minyak bumi. Gas buthana dan propana
akan menjadi LPG dan methana akan
menjadi LNG. LPG dikenal sebagai bahan bakar untuk keperluan memasak .
3. BATUBARA
Menurut ESDM 2011, cadangan batubara
di Indonesia adalah 103,187 milyar ton. Cadangan tersebut tersebar di seluruh
Indonesia, terutama di Kalimantan (52,32 milyar ton) dan Sumatera (52,48 milyar
ton).
Mayoritas cadangan batubara di
Indonesia memiliki kualitas yang menengah (medium rank) , 22% berkualitas
rendah (low rank ) dan sekitar 12% berkualitas tinggi (high rank). Menurut
standar kalori yang digunakan PLN , adb (ash dry basis) , kandungan kalori
batubara dibagi menjadi tigayaitu :
Ø Low
rank ( kalori < 5100 kkal/kg)
Ø Medium
rank ( kalori 5100-6100 kkal/kg)
Ø High
rank ( 6100-7100 kkal/kg)
Saat ini PLN sedang melakukan
ujicoba sumber energ baru , yaitu Gasified Coal dan Liquified Coal. Diharapkan
dengan dikembangkan sumber energi baru ini maka kuantitas dan kualitas bakar
menjadi lebih besar dan efisien.
4. TENAGA KELAUTAN
Indonesia memiliki garis pantai
yang panjang dan dikenal sebagai negara maritim terbesar di dunia. Dengan
dikelilingi oleh dua samudra besar di dunia, Samudra Hindia dan Samudra
Pasifik, Laut Indonesia memiliki potensi untuk menghasilkan energi yang sangat
besar.
Apabila digali lebih mendalam,
laut Indonesia paling tidak dapat dimanfaatkan dengan lima cara, yaitu :
gelombang laut, pasang surut, arus laut , perbedaan salinitas dan perbedaan
suhu laut. Saat ini diestimasi bahwa potensi kelautan Indonesia dapat
dimanfaatkan untuk menghasilakan daya sebesar 240 GWe. Energi gelombang laut
(wave power) diturunkan dari tenaga dari gelombang permukaan yang terhempas ke
garis pantai . Sedangkan energi pasang surut (tidal power) didapat dari
pemanfaatan energi kinetik dari pasang surut yang terjadi. Pemanfaatan tenaga
melalui arus laut dilakukan dengan mendesain turbin yang dapat diputar oleh
arus deras (marine current power) . Energi osmotis (osmotic power) memanfaatkan
dari kadar garam di laut, Ocean Thermal Energy Convention memanfaatkan prinsip
thermodinamika ketika terdapat sistem dan lingkungan yang memiliki perbedaan
suhu yang cukup besar.
5. GEOTHERMAL
Indonesia secara geografis
terletak di akibat pertemuan tiga lempeng bumi, yaitu : Pasifik, Indo-Asutralia, dan Eurasia .
Pertemuan lempeng ini menyebabkan terbentuknya ring of fire atau sabuk api ,
yaitu Sirkum Mediterania dan Sirkum Pasifik . Kedua sabuk api ini bertemu di wilayah
nusantara sehingga menyebabkan Indonesia kaya akan gunung api . Kondisi ini
memberikan peruntungan karena terdapat kurang lebih 285 area yang diramalkam
memiliki potensi panas bumi atau setara dengan 29.215 MW Hingga saat ini terdapat 7 lapangan yang
telah dieksploitasi dengan produksi setara
1.226 MW . Sedangkan saat ini 44 lapangan sedang dalam tahap survey,
eksplorasi dan studi kelayakan.
Panas bumi dihasilkan dari panas
dari inti bumi yang terletak di kedalaman 6400 km di bawah permukaan kulit
bumi. Panas tersebut merambat secara konduksi
dan konveksi sehingga dapat dimanfaatkan di kedalaman 2-5 km tergantung
letaknya. Di Indonesia, eksploitasi hanya menarik dilakukan di kedalaman 2 km,
sedangkan Islandia dilakukan di kedalaman 5 km karena kebutuhan energinya yang
tinggi.
Panas bumi disebut sebagai sumber
energi yang renewable dan sustainable . Pemanfaatannya tidak menggunakan energi
fosil sehingga tidak menghasilkan CO2 yang dapat menyebabkan polusi. Indonesia
telah menyetujui pengurangan emisi CO2 hingga 2020, sehingga peran panas bumi
menjadi salah satu solusi yang sangat menarik.
Pemanfaat panas bumi telah
mengalami banyak perkembangan. Tetapi fitur reservoir yang paling sering
dimanfaatkan adalah hidrotermal. Hidrotermal memiliki karakteristik banyak
manifestasi air dalam pori-pori batuan dalam tekanan di bawah tekanan
hidrostatik.
Pemanfaatan panas bumi menjadi
listrik dilakukan di sumur produksi yang memiliki suhu dengan gradien
temperatur tinggi . Armstead mengklasifikasikan sumur yang demikian sebagai
thermal area. Thermal area dengan temperatur 300-700 derajat Fahrenheit dapat
dieksplotasi menjadi pembangkit listrik.
6. ENERGI BARU DAN TERBARUKAN
LAINNYA
Selain sumber energi yang ada
diatas, masih banyak lagi sumber energi yang dimiliki oleh Indonesia , yaitu :
energi nuklir ,biomassa, hidrotermal, energi hidrogen, dan angin .
Indonesia memiliki potensi energi
nuklir karena bahan bakarnya, yaitu uranium dapat ditemukan di Indonesia
walaupun hal ini masih menjadi hipotesis. Karena selama ini tambang-tambang
tembaga dapat menjadi indikasi tersimpannya kandungan uranium. Selain itu
pemanfaatan energi nuklir sangat sulit karena ketidakpastian kapital, biaya
radioactive waste management & decommissioning serta biaya nuclear
liability. Dengan adanya kejelasan biya-biaya pengelolaan dan operasi maka
nantinya nuklir akan semakin menarik untuk dimanfaatkan. Tetapi tentunya dalam
mengambil kebijakan nuklir, pemerintah harus lebih berhati-hati dengan
memperhatikan aspek sosial, ekonomi, budaya, keselamatan nuklir , lingkungan
dan perubahan iklim.
Energi biomassa diturunkan dari
materi biologi yang berbasis hidrokarbon, oksigen dan karbon. Biomassa
diturunkan dari sampah, kayu, tanaman, buangan, gas landfill, dan alkohol.
Salah satu bentuk energi biomassa yang saat ini tidak dilirik sama sekali oleh
Indonesia adalah gambut. Indonesia memiliki lahan gambut terbesar ke-4 di dunia
setelah Cina , Rusia dan Kanada. Luas lahan gambut di Indonesia adalah 22 juta
hektare dengan ketebalan 2 hingga 5 meter. Pembangkitan listrik sebesar 120 MWe
hanya akan menkonsumsi 2 m gambut dengan luas 7500 hektare. Saat ini ada
beberapa perusahaan yang menggunakan gambut sebagai bahan bakar tanpa membayar
retribusi kepada pemerintah. Kendala yang paling besar dalam pemanfaatan gambut
adalah tingginya kadar polusi dari pembakaran gambut.
Energi hidrotermal dan angin
sudah banyak dimanfaatkan terutama untuk menghasilkan listrik. Energi
hidrotermal potensinya sangat besar meningat tingginya curah hujan dan luasnya
daerah resapan hujan, serta kontur Indonesia yang memiliki berelevasi.
Karakteristik ini dapat dimanfaatkan untuk membangun ROR atau Reservoir
hydroplant. Tren yang berkembang
sekarang dalam pemanfaatan energi hidrotermal adalah PLT mikro dan mini hidro.
Banyak desa-desa di Indonesia yang kesulitan listrik karena jauh dari jaringan
listrik induk. PLT mikro dan mini hidro dapat menjadi jawaban karena
aplikasinya yang relatif murah dan mudah.
Pemanfaatan angin di Indonesia
masih kurang karena rata-rata kecepatan angin di Indonesia yang masih lambat.
Selain itu keluaran dari PLTB frekuensinya tidak tetap karena profil angin yang
selalu berubah-ubah. Tetapi secara umum Indonesia bisa jadi memiliki potensi
energi angin karena memiliki garis pantai sehingga berhembus angin laut dan
angin darat.
No comments:
Post a Comment