Gejala sosial
Gejala sosial adalah fenomena
yang menandai (symptom) munculnya permasalahan sosial di masyarakat. Pengertian
umum ini diadopsi ilmu alam untuk di terapkan dalam ilmu sosial khususnya
sosiologi. Emile Durkheim adalah tokoh sosiologi klasik yang mempopulerkan
gejala sosial sebagai objek kajian sosiologi. Durkheim menyebutnya sebagai
fakta sosial.
Emile Durkheim Dalam bukunya
’Suicide: A Study in Sociology’, durkheim melihat fenomena bunuh diri sebagai
fakta sosial. Masalah sosial yang muncul adalah rendahnya solidaritas sosial
anggota komunitas yang sedang diteliti.
Dalam arti sederhana gejala
sosial adalah kejadian yang timbul akibat dari perubahan sosial yang terjadi di
masyarakat, contohnya: pada saat ini remaja Indonesia sedang menggandrungi
artis-artis Korea, segala hal yang berkaitan dengan budaya Korea menjadi trend,
dan sebagian remaja rela merogoh uang jajannya untuk menonton konser band Korea
yang hadir ke Indonesia, ironisnya tidak semua remaja memiliki kemampuan
ekonomi, namun di dorong oleh keinginan yang kuat maka remaja itupun berani
melakukan apapun untuk mendapatkan uang sebagai biaya pembelian tiket konser
itu, sehingga terjadi bebearapa kasus dimana ada anak-anak remaja melakukan
pencurian hanya demi mendapatkan uang agar dapat membeli tiket konser, yang
menjadi gejala sosial dalam kasus ini adalah adanya perbedaan keadaan ekonomi
diantara masyarakat.
Perlu dicatat, sebagai tanda suatu
permasalahan, gejala sosial berbeda dengan permasalahan sosial itu sendiri.
Namun bukan berarti keduanya tidak berkaitan. Keduanya justru berhubungan erat.
Contoh lainnya adalah kasus kriminalitas perampokan yang terjadi di perumahan
elit bisa dianggap sebagai permasalahan sosial. Gejala sosialnya, misalnya,
adalah adanya ketimpangan ekonomi yang tajam antara si kaya dan si miskin di
ibu kota. Si miskin tertekan secara ekonomi, ia kemudian nekat merampok di
perumahan elit.
Sosiologi sangat berperan dalam
membantu peneliti untuk menganalisis berbagai gejala sosial dalam masyarakat.
Analisis tersebut dapat dilakukan dengan menggunakan konsep-konsep dasar
sosiologi yang telah kita pelajari sebelumnya. Misalnya, untuk menganalisis
gejala sosial yang menyangkut masalah kenakalan remaja seperti tawuran, maka
konsep dasar sosiologi yang digunakan untuk menelaah masalah tersebut antara
lain pola interaksi sosial sosial di kalangan remaja tersebut, solidaritas
kelompok sosialnya, kebudayaan yang dianut, hingga perubahan sosial di sekitar
remaja tersebut.
Konsep Dasar Sosiologi
Konsep dasar menjadi standar
penjelasan ilmu pengetahuan agar dapat dipahami oleh setiap pembelajar. Tanpa
adanya konsep dasar yang jelas, pembelajar akan kesulitan memahami karena yang
muncul adalah kerancuan dan salah pengertian. Konsep dapat didefinisikan
sebagai istilah yang meliputi kata atau frase untuk menjelaskan sesuatu yang
lebih luas cakupannya.
Konsep dasar sosiologi merupakan
istilah ilmiah yang seringkali muncul dalam pembahasan sosiologi. Intensitas
dalam kata sering tentu saja relatif, tergantung pada fokus apa yang sedang di
bahas. Dalam fokus pembahasan mengenai perubahan sosial, frase perubahan sosial
menjadi konsep kunci. Dalam fokus pembahasan tentang masyarakat digital atau
masyarakat internet, frase ‘masyarakat digital’ atau ‘masyarakat internet’ yang
menjadi kunci. Tulisan ini akan menguraikan konsep sosiologi yang umum saja.
Konsep-konsep dasar sosiologi Meliputi:
Struktur sosial
Struktur sosial sebagai konsep
dasar sosiologi adalah keseluruhan unsur-unsur pokok dalam dunia sosial yang
meliputi lapisan sosial beserta nilai dan norma sosial dan interaksinya dengan
institusi sosial. Secara sederhana, kita bisa melihat sebuah kampung yang pada
malam takbiran begitu ramai anak-anak membawa obor. Kita bisa katakan bahwa
struktur sosial masyarakat di kampung itu didominasi muslim yang menjalankan
tradisi takbiran pada malam lebaran. Seperti yang disampaikan sebelumnya, struktur
sosial mencakup nilai dan norma. Nilai dan norma bisa terinspirasi dari agama
yang mengatur kehidupan masyarakat, termasuk bagaimana tradisi suatu masyarakat
dipraktikkan.
Sistem sosial
Sistem sosial adalah proses
berpola yang menunjukkan hubungan-hubungan sosial baik individu atau kelompok
di dalam sistem lingkungannya yang lebih luas. Secara sederhana kita bisa
mengartikan sistem sosial sebagai pola interaksi masyarakat yang khas, dalam
arti memiliki keunikan sendiri dibanding lingkungannya. Sistem sosial bekerja
sebagaimana yang ditunjukkan oleh interaksi antara individu atau kelompok yang
berada di dalamnya. Misalnya, seseorang yang menempati posisi sosial sebagai
sekretaris desa akan dihormati oleh warga sekitarnya. Kita dapat mengatakan
begitulah sistem sosial yang ada di masyarakat desa bekerja.
Proses sosial
Proses sosial sebagai konsep
dasar sosiologi adalah pengaruh yang sifatnya timbal balik dalam lingkup
kehidupan sosial. Lingkup kehidupan sosial meliputi beberapa aspek yang
kompleks. Misalnya, keputusan untuk menyekolahkan anak dipengaruhi oleh umur si
anak, kondisi ekonomi keluarga, ketersediaan atau kualitas sekolah dan guru
yang ada. Proses sosial meliputi hubungan timbal balik beberapa aspek yang
kompleks tersebut dalam sebuah kehidupan sosial.
Lembaga sosial
Lembaga sosial atau instirusi
sosial atau pranata sosial dalam konsep dasar sosiologi adalah suatu sistem
yang menunjukkan keterjalinan antara nilai dan norma untuk mewujudkan kehendak
sosial atau menjalankan fungsi sosial. Contoh lembaga sosial dalam sosiologi
adalah keluarga. Di Indonesia, keluarga merupakan unit terkecil dari institusi
sosial. Dalam keluarga terdapat keterjalinan nilai dan norma yang
diorientasikan untuk menjalankan fungsi-fungsi keluarga.
Organisasi sosial
Organisasi sosial sebagai konsep
dasar sosiologi memiliki kemiripan dengan institusi sosial. Organisasi sosial
dapat didefinisikan sebagai hubungan kerjasama antar individu yang
mengorientasikan pola perilaku anggotanya untuk mencapai tujuan bersama. Secara
sederhana, kita bisa melihat perkumpulan formal seperti partai politik sebagai organisasi
sosial. Kita juga bisa melihat supporter sepak bola yang mengorganisir dirinya
ketika timnya bertanding sebagai organisasi sosial. Di luar itu, sangat banyak
contoh lainnya.
Perubahan sosial
Perubahan sosial dalam konsep
dasar sosiologi adalah perubahan struktur dan lapisan sosial serta hubungan di
dalamnya yang terjadi dalam kurun waktu tertentu. Terbentuknya masyarakat
informasi, yang semula masyarakat industri adalah contoh perubahan sosial.
Perubahan struktur dan lapisan sosial tentu berimplikasi pada perubahan norma
dan nilai meskipun skalanya tidak selalu besar. Perubahan tersebut memengaruhi
perubahan lainnya yang laebih kongrit seperti perilaku individu atau kelompok.
Individu
Kata lain individu adalah
personal, perorangan, atau privat. Individu dalam sosiologi biasanya berperan
sebagai subjek atau agensi. Subjek atau agensi secara implisit memiliki
kekuasaan, kehendak, kebebasan untuk bertindak. Namun kekuasaan, kehendak, atau
kebebasan tersebut tidak berada di ruang hampa, melainkan selalu dalam
konsteksnya sehingga ada hubungan antara tindakan subjektif dengan lingkungan,
antara agensi dengan struktur.
Masyarakat
Masyarakat dalam konsep dasar
sosiologi adalah sekumpulan individu yang saling bergaul, berinteraksi daam
suatu pola yang ajeg. Cikal bakal kata masyarakat adalah dari bahasa Arab,
yaitu ’syakara’ yang artinya turut serta. Dalam bahasa Inggris sering
diterjemahkan menjadi ’society’, berasal dari bahasa Latin ’socius’ yang
artinya kawan. Kendati secara istilah berbeda, esensi masyarakat tetaplah sama,
yakni kumpulan individu dengan pola interaksi, hubungan dan kepentingannya.
Kelompok
Kelompok sebagai konsep dasar
sosiologi lebih dekat pengertiannya dengan masyarakat yaitu kumpulan individu.
Dalam kelompok juga ada interaksi dan polanya. Namun penekanan pada pengertian
kelompok selalu berada sekitar kerjasama dan rasa kepemilikan tiap anggotanya.
Kelompok memiliki orientasi bersama sehingga di dalamnya kerjasama lebih
dominan ketimbang kompetisi.
Komunitas
Komunitas sebagai konsep dasar
sosiologi juga merupakan kumpulan individu. Namun dengan wilayah teritori
tertentu. Pada perkembangannya, komunitas lebih banyak diikat pada kesamaan
visi, kepentingan atau bahkan hobi ketimbang teritori. Dikotomi konseptual
paling populer adalah komunitas perdesaan dan komunitas urban. Sekarang, era
digital memunculkan komunitas online yang lebih relevan didefinisikan dengan
interaksinya ketimbang teritorinya.
Konsep dasar sosiologi yang
diuraikan di atas dapat digunakan sebagai pijakan awal menyelami diskursus
sosiologi agar dapat lebih mudah memahami.
Fungsi Sosiologi untuk Mengenali Gejala Sosial di Masyarakat
Sosiologi secara umum berfokus
pada studi tentang perilaku manusia dalam masyarakat. Namun demikian, para
sosiolog umumnya memiliki pendekatan yang berbeda-beda dalam melihat objek
sosiologi. Ada sosiolog yang mungkin lebih tertarik untuk mengupas tentang
perilaku menyimpang pada manusia (sosiologi criminal), ada juga yang mungkin
lebih tertarik mengupas tentang aspek politik dari kehidupan sosial masyarakat
(sosiologi politik). Ketertarikan yang berbeda-beda tersebut menumbuhkan
berbagai spesialisasi dan subilmu dalam sosiologi. Sosiologi mengenal dua macam
metode ilmiah yaitu metode kualitatif (dipakai apabila subjek penelitian tidak
dapat diukur) dan metode kuantitatif (mengutamakan keterangan berdasarkan
angka-angka atau gejala-gejala yang diukur dengan skala, indeks, table, atau
uji statistic). Sebagai suatu ilmu, sosiologi mempunyai fungsi dan peran
sebagai berikut:
Fungsi atau kegunaan sosiologi
Fungsi Sosiologi dalam Perencanaan Sosial
Perencanaan sosial merupakan kegiatan
untuk mempersiapkan masa depan individu di masyarakat. Tujuannya untuk mengatasi kemungkinan munculnya
masalah-masalah saat terjadinya perubahan. Perencanaan sosial bersifat
antisipatif, maksudnya: bersifat mencegah, mempersiapkan untuk sesuatu yang
mungkin terjadi.
Fungsi Sosiologi dalam
Perencanaan Sosial:
1. Perencanaan
sosial merupakan alat untuk mengetahui perubahan yang terjadi di masyarakat
2. Perencanaan
disusun atas dasar kenyataan yang faktual
3. Perencanaan
sosial digunakan untuk mengantisipasi berbagai masalah yang timbul di
masyarakat
4. Perencanaan
sosial sebagai alat untuk mengetahui perkembangan masyarakat, sehingga dapat
meng- himpun kekuatan sosial di masyarakat
5. Sosiologi
memahami perkembangan masyarakat , baik desa maupun kota, sehingga proses
penyusunan perencanaan sosial dapat dilakukan.
Fungsi Sosiologi dalam Penelitian
Penelitian merupakan suatu usaha untuk
meningkatkan ilmu. Dalam sosiologi, penelitian berguna untuk memberikan gambaran
mengenai kehidupan masyarakat. Kegiatan penelitian dalam sosiologi, biasanya
mengkaji berbagai gejala yang ada di masyarakat. Dengan penelitian, akan
diperoleh suatu rencana penyelesaian masalah sosial yang baik. Dari data yang
dihasilkan dari penelitian sosiologis, pengambil keputusan dapat menyusun
rencana penyelesaian suatu masalah sosial, seperti cara untuk mencegah
kenakalan remaja dan mengatasi masalah pengangguran, maupun meningkatkan rasa
solidaritas antarwarga yang semakin memudar.
Fungsi Sosiologi dalam penelitian
sosial:
1. Untuk
mempertimbangkan berbagai gejala sosial yang timbul dalam kehidupan masyarakat
2. Untuk
memahami pola tingkah laku manusia di masyarakat
3. Untuk
bersikap hati-hati dan selalu berpikir rasional
4. Untuk
dapat melihat perubahan tingkah laku anggota masyarakat
5. Untuk
dapat memahami simbol, kode, dan berbagai istilah yang menjadi obyek
penelitian.
Fungsi Sosiologi dalam Pembangunan
Pembangunan adalah perubahan yang
dilakukan dengan terencana dan terarah. Proses pembangunan bertujuan untuk
meningkatkan taraf hidup masyarakat,
baik secara spiritual maupun material. Dalam pembangunan, Sosiologi berfungsi
untuk memberikan data sosial yang diperlukan pada tahap perencanaan, pelaksanaan, maupun penilaian
pembangunan.
Tahap-tahap dalam Pembangunan:
·
Tahap Perencanaan : untuk mengidentifikasi
kebutuhan masyarakat, sehingga memerlukan data-data yang relatif lengkap, yang
meliputi: Pola interaksi sosial, kelompok sosial, lembaga sosial, stratifikasi
sosial
·
Tahap Pelaksanaan. Pada tahap pelaksanaan perlu
diadakan pengawasan terhadap kekuatan sosial dan perubahan sosial di
masyarakat. Caranya adalah dengan mengadakan penelitian terhadap pola
kekuasaan dan wewenang yang ada di
masyarakat dan melakukan pengamatan terhadap perubahan yang terjadi.
·
Tahap Evaluasi. Dalam tahap ini, dilakukan
analisis dampak sosial pembangunan.
Keberhasilan pembangunan hanya dapat dinilai melalui evaluasi. Dalam tahap ini
juga dapat diidentifikasikan terjadinya kekurangan dan kemunduran. Melalui
evaluasi dapat dilakukan perbaikan, penambahan, dan peningkatan ke arah yang
lebih baik.
Fungsi Sosiologi dalam Pemecahan Masalah Sosial
Masalah merupakan keadaan yang dianggap
sebagai suatu kesulitan yang perlu
diselesaikan. Masalah muncul karena ada kesenjangan antara harapan dan
kenyataan. Masalah sosial yang ada di masyarakat berkaitan dengan nilai-nilai
dan lembaga kemasyarakatan. Disebut masalah sosial karena dapat mengganggu keharmonisan di masyarakat. Oleh karena
itu masalah sosial harus ada pemecahan- nya agar tercipta kestabilan dan
keharmonisan di masyarakat.
Metode pemecahan masalah sosial
ada 3 (tiga):
·
Metode antisipatif: tindakan yang sifatnya
mencegah, serta mempersiapkan untuk sesuatu yang mungkin terjadi.
·
Metode Represif: tindakan agar membuat jera
pelaku pelanggaran.
·
Metode Restitusif: tindakan yang berupa
pemberian penghargaan/reward kepada
seseorang yang menaati hukum
Beberapa gejala sosial yang
dianggap sebagai masalah sosial:
- · Kemiskinan
- · Kesenjangan sosial
- · Masalah kependudukan
- · Disorganisasi keluarga
- · Kenakalan remaja
- · Masalah lingkungan sekitar
Peran Sosiologi
·
Sosiolog sebagai ahli riset. Para sosiolog
melakukan riset ilmiah. Tujuannya adalah mencari data kehidupan sosial
masyarakat.
·
Sosiolog sebagai konsultan kebijakan. Prediksi
sosiologi dapat membantu memperkirakan pengaruh kebijakan sosial yang mungkin
terjadi.
·
Sosiolog sebagai praktisi. Beberapa sosiolog
terlibat dalam perencanaan dan pelaksanaan kegiatan masyarakat.
·
Sosiolog sebagai guru atau pendidik
sumber :
http://blog.unnes.ac.id/hasnafarras/2017/11/12/materi-sosiologi-sma-kelas-x-fungsi-sosiologi-untuk-mengenali-gejala-sosial-di-masyarakat/
http://sosiologis.com/konsep-dasar-sosiologi
soekanto, soerjono. 2013.
sosiologi suatu pengantar. jakarta : rajawali pers.
mulyadi, yad dkk. 2002. sosiologi
sma kelas xi. jakarta: yudistira
maryati, kun dan juju suryaati.
2014. Sosiologi ( kelompok peminatan ilmu- ilmu sosial ). Jakarta: Erlangga
No comments:
Post a Comment