Tuesday, November 20, 2018

PENGGUNAAN KONSEP DASAR SOSIOLOGI DALAM MENGANALISIS GEJALA SOSIAL


PENGGUNAAN KONSEP DASAR SOSIOLOGI DALAM MENGANALISIS GEJALA SOSIAL



Gejala sosial

Gejala sosial adalah fenomena yang menandai (symptom) munculnya permasalahan sosial di masyarakat. Pengertian umum ini diadopsi ilmu alam untuk di terapkan dalam ilmu sosial khususnya sosiologi. Emile Durkheim adalah tokoh sosiologi klasik yang mempopulerkan gejala sosial sebagai objek kajian sosiologi. Durkheim menyebutnya sebagai fakta sosial.
Emile Durkheim Dalam bukunya ’Suicide: A Study in Sociology’, durkheim melihat fenomena bunuh diri sebagai fakta sosial. Masalah sosial yang muncul adalah rendahnya solidaritas sosial anggota komunitas yang sedang diteliti.
Dalam arti sederhana gejala sosial adalah kejadian yang timbul akibat dari perubahan sosial yang terjadi di masyarakat, contohnya: pada saat ini remaja Indonesia sedang menggandrungi artis-artis Korea, segala hal yang berkaitan dengan budaya Korea menjadi trend, dan sebagian remaja rela merogoh uang jajannya untuk menonton konser band Korea yang hadir ke Indonesia, ironisnya tidak semua remaja memiliki kemampuan ekonomi, namun di dorong oleh keinginan yang kuat maka remaja itupun berani melakukan apapun untuk mendapatkan uang sebagai biaya pembelian tiket konser itu, sehingga terjadi bebearapa kasus dimana ada anak-anak remaja melakukan pencurian hanya demi mendapatkan uang agar dapat membeli tiket konser, yang menjadi gejala sosial dalam kasus ini adalah adanya perbedaan keadaan ekonomi diantara masyarakat.
Perlu dicatat, sebagai tanda suatu permasalahan, gejala sosial berbeda dengan permasalahan sosial itu sendiri. Namun bukan berarti keduanya tidak berkaitan. Keduanya justru berhubungan erat. Contoh lainnya adalah kasus kriminalitas perampokan yang terjadi di perumahan elit bisa dianggap sebagai permasalahan sosial. Gejala sosialnya, misalnya, adalah adanya ketimpangan ekonomi yang tajam antara si kaya dan si miskin di ibu kota. Si miskin tertekan secara ekonomi, ia kemudian nekat merampok di perumahan elit.
Sosiologi sangat berperan dalam membantu peneliti untuk menganalisis berbagai gejala sosial dalam masyarakat. Analisis tersebut dapat dilakukan dengan menggunakan konsep-konsep dasar sosiologi yang telah kita pelajari sebelumnya. Misalnya, untuk menganalisis gejala sosial yang menyangkut masalah kenakalan remaja seperti tawuran, maka konsep dasar sosiologi yang digunakan untuk menelaah masalah tersebut antara lain pola interaksi sosial sosial di kalangan remaja tersebut, solidaritas kelompok sosialnya, kebudayaan yang dianut, hingga perubahan sosial di sekitar remaja tersebut.

Konsep Dasar Sosiologi
Konsep dasar menjadi standar penjelasan ilmu pengetahuan agar dapat dipahami oleh setiap pembelajar. Tanpa adanya konsep dasar yang jelas, pembelajar akan kesulitan memahami karena yang muncul adalah kerancuan dan salah pengertian. Konsep dapat didefinisikan sebagai istilah yang meliputi kata atau frase untuk menjelaskan sesuatu yang lebih luas cakupannya.
Konsep dasar sosiologi merupakan istilah ilmiah yang seringkali muncul dalam pembahasan sosiologi. Intensitas dalam kata sering tentu saja relatif, tergantung pada fokus apa yang sedang di bahas. Dalam fokus pembahasan mengenai perubahan sosial, frase perubahan sosial menjadi konsep kunci. Dalam fokus pembahasan tentang masyarakat digital atau masyarakat internet, frase ‘masyarakat digital’ atau ‘masyarakat internet’ yang menjadi kunci. Tulisan ini akan menguraikan konsep sosiologi yang umum saja.

Konsep-konsep dasar sosiologi Meliputi:

Struktur sosial
Struktur sosial sebagai konsep dasar sosiologi adalah keseluruhan unsur-unsur pokok dalam dunia sosial yang meliputi lapisan sosial beserta nilai dan norma sosial dan interaksinya dengan institusi sosial. Secara sederhana, kita bisa melihat sebuah kampung yang pada malam takbiran begitu ramai anak-anak membawa obor. Kita bisa katakan bahwa struktur sosial masyarakat di kampung itu didominasi muslim yang menjalankan tradisi takbiran pada malam lebaran. Seperti yang disampaikan sebelumnya, struktur sosial mencakup nilai dan norma. Nilai dan norma bisa terinspirasi dari agama yang mengatur kehidupan masyarakat, termasuk bagaimana tradisi suatu masyarakat dipraktikkan.

Sistem sosial
Sistem sosial adalah proses berpola yang menunjukkan hubungan-hubungan sosial baik individu atau kelompok di dalam sistem lingkungannya yang lebih luas. Secara sederhana kita bisa mengartikan sistem sosial sebagai pola interaksi masyarakat yang khas, dalam arti memiliki keunikan sendiri dibanding lingkungannya. Sistem sosial bekerja sebagaimana yang ditunjukkan oleh interaksi antara individu atau kelompok yang berada di dalamnya. Misalnya, seseorang yang menempati posisi sosial sebagai sekretaris desa akan dihormati oleh warga sekitarnya. Kita dapat mengatakan begitulah sistem sosial yang ada di masyarakat desa bekerja.

Proses sosial
Proses sosial sebagai konsep dasar sosiologi adalah pengaruh yang sifatnya timbal balik dalam lingkup kehidupan sosial. Lingkup kehidupan sosial meliputi beberapa aspek yang kompleks. Misalnya, keputusan untuk menyekolahkan anak dipengaruhi oleh umur si anak, kondisi ekonomi keluarga, ketersediaan atau kualitas sekolah dan guru yang ada. Proses sosial meliputi hubungan timbal balik beberapa aspek yang kompleks tersebut dalam sebuah kehidupan sosial.

Lembaga sosial
Lembaga sosial atau instirusi sosial atau pranata sosial dalam konsep dasar sosiologi adalah suatu sistem yang menunjukkan keterjalinan antara nilai dan norma untuk mewujudkan kehendak sosial atau menjalankan fungsi sosial. Contoh lembaga sosial dalam sosiologi adalah keluarga. Di Indonesia, keluarga merupakan unit terkecil dari institusi sosial. Dalam keluarga terdapat keterjalinan nilai dan norma yang diorientasikan untuk menjalankan fungsi-fungsi keluarga.

Organisasi sosial
Organisasi sosial sebagai konsep dasar sosiologi memiliki kemiripan dengan institusi sosial. Organisasi sosial dapat didefinisikan sebagai hubungan kerjasama antar individu yang mengorientasikan pola perilaku anggotanya untuk mencapai tujuan bersama. Secara sederhana, kita bisa melihat perkumpulan formal seperti partai politik sebagai organisasi sosial. Kita juga bisa melihat supporter sepak bola yang mengorganisir dirinya ketika timnya bertanding sebagai organisasi sosial. Di luar itu, sangat banyak contoh lainnya.

Perubahan sosial
Perubahan sosial dalam konsep dasar sosiologi adalah perubahan struktur dan lapisan sosial serta hubungan di dalamnya yang terjadi dalam kurun waktu tertentu. Terbentuknya masyarakat informasi, yang semula masyarakat industri adalah contoh perubahan sosial. Perubahan struktur dan lapisan sosial tentu berimplikasi pada perubahan norma dan nilai meskipun skalanya tidak selalu besar. Perubahan tersebut memengaruhi perubahan lainnya yang laebih kongrit seperti perilaku individu atau kelompok.

Individu
Kata lain individu adalah personal, perorangan, atau privat. Individu dalam sosiologi biasanya berperan sebagai subjek atau agensi. Subjek atau agensi secara implisit memiliki kekuasaan, kehendak, kebebasan untuk bertindak. Namun kekuasaan, kehendak, atau kebebasan tersebut tidak berada di ruang hampa, melainkan selalu dalam konsteksnya sehingga ada hubungan antara tindakan subjektif dengan lingkungan, antara agensi dengan struktur.

Masyarakat
Masyarakat dalam konsep dasar sosiologi adalah sekumpulan individu yang saling bergaul, berinteraksi daam suatu pola yang ajeg. Cikal bakal kata masyarakat adalah dari bahasa Arab, yaitu ’syakara’ yang artinya turut serta. Dalam bahasa Inggris sering diterjemahkan menjadi ’society’, berasal dari bahasa Latin ’socius’ yang artinya kawan. Kendati secara istilah berbeda, esensi masyarakat tetaplah sama, yakni kumpulan individu dengan pola interaksi, hubungan dan kepentingannya.

Kelompok
Kelompok sebagai konsep dasar sosiologi lebih dekat pengertiannya dengan masyarakat yaitu kumpulan individu. Dalam kelompok juga ada interaksi dan polanya. Namun penekanan pada pengertian kelompok selalu berada sekitar kerjasama dan rasa kepemilikan tiap anggotanya. Kelompok memiliki orientasi bersama sehingga di dalamnya kerjasama lebih dominan ketimbang kompetisi.

Komunitas
Komunitas sebagai konsep dasar sosiologi juga merupakan kumpulan individu. Namun dengan wilayah teritori tertentu. Pada perkembangannya, komunitas lebih banyak diikat pada kesamaan visi, kepentingan atau bahkan hobi ketimbang teritori. Dikotomi konseptual paling populer adalah komunitas perdesaan dan komunitas urban. Sekarang, era digital memunculkan komunitas online yang lebih relevan didefinisikan dengan interaksinya ketimbang teritorinya.
Konsep dasar sosiologi yang diuraikan di atas dapat digunakan sebagai pijakan awal menyelami diskursus sosiologi agar dapat lebih mudah memahami.

Fungsi Sosiologi untuk Mengenali Gejala Sosial di Masyarakat
Sosiologi secara umum berfokus pada studi tentang perilaku manusia dalam masyarakat. Namun demikian, para sosiolog umumnya memiliki pendekatan yang berbeda-beda dalam melihat objek sosiologi. Ada sosiolog yang mungkin lebih tertarik untuk mengupas tentang perilaku menyimpang pada manusia (sosiologi criminal), ada juga yang mungkin lebih tertarik mengupas tentang aspek politik dari kehidupan sosial masyarakat (sosiologi politik). Ketertarikan yang berbeda-beda tersebut menumbuhkan berbagai spesialisasi dan subilmu dalam sosiologi. Sosiologi mengenal dua macam metode ilmiah yaitu metode kualitatif (dipakai apabila subjek penelitian tidak dapat diukur) dan metode kuantitatif (mengutamakan keterangan berdasarkan angka-angka atau gejala-gejala yang diukur dengan skala, indeks, table, atau uji statistic). Sebagai suatu ilmu, sosiologi mempunyai fungsi dan peran sebagai berikut:
Fungsi atau kegunaan sosiologi

Fungsi Sosiologi dalam Perencanaan Sosial
      Perencanaan sosial merupakan kegiatan untuk mempersiapkan masa depan individu di masyarakat. Tujuannya untuk  mengatasi kemungkinan munculnya masalah-masalah saat terjadinya perubahan. Perencanaan sosial bersifat antisipatif, maksudnya: bersifat mencegah, mempersiapkan untuk sesuatu yang mungkin terjadi.
Fungsi Sosiologi dalam Perencanaan Sosial:
1.       Perencanaan sosial merupakan alat untuk mengetahui perubahan yang terjadi di masyarakat
2.       Perencanaan disusun atas dasar kenyataan yang faktual
3.       Perencanaan sosial digunakan untuk mengantisipasi berbagai masalah yang timbul di masyarakat
4.       Perencanaan sosial sebagai alat untuk mengetahui perkembangan masyarakat, sehingga dapat meng- himpun kekuatan sosial di masyarakat
5.       Sosiologi memahami perkembangan masyarakat , baik desa maupun kota, sehingga proses penyusunan perencanaan sosial dapat dilakukan.

Fungsi Sosiologi dalam Penelitian
        Penelitian merupakan suatu usaha untuk meningkatkan ilmu. Dalam sosiologi, penelitian berguna untuk memberikan gambaran mengenai kehidupan masyarakat. Kegiatan penelitian dalam sosiologi, biasanya mengkaji berbagai gejala yang ada di masyarakat. Dengan penelitian, akan diperoleh suatu rencana penyelesaian masalah sosial yang baik. Dari data yang dihasilkan dari penelitian sosiologis, pengambil keputusan dapat menyusun rencana penyelesaian suatu masalah sosial, seperti cara untuk mencegah kenakalan remaja dan mengatasi masalah pengangguran, maupun meningkatkan rasa solidaritas antarwarga yang semakin memudar.
Fungsi Sosiologi dalam penelitian sosial:
1.       Untuk mempertimbangkan berbagai gejala sosial yang timbul dalam kehidupan masyarakat
2.       Untuk memahami pola tingkah laku manusia di masyarakat
3.       Untuk bersikap hati-hati dan selalu berpikir rasional
4.       Untuk dapat melihat perubahan tingkah laku anggota masyarakat
5.       Untuk dapat memahami simbol, kode, dan berbagai istilah yang menjadi obyek penelitian.

Fungsi Sosiologi dalam Pembangunan
        Pembangunan adalah perubahan yang dilakukan dengan terencana dan terarah. Proses pembangunan bertujuan untuk meningkatkan  taraf hidup masyarakat, baik secara spiritual maupun material. Dalam pembangunan, Sosiologi berfungsi untuk memberikan data sosial yang diperlukan pada tahap  perencanaan, pelaksanaan, maupun penilaian pembangunan.
Tahap-tahap dalam Pembangunan:
·         Tahap Perencanaan : untuk mengidentifikasi kebutuhan masyarakat, sehingga memerlukan data-data yang relatif lengkap, yang meliputi: Pola interaksi sosial, kelompok sosial, lembaga sosial, stratifikasi sosial
·         Tahap Pelaksanaan. Pada tahap pelaksanaan perlu diadakan pengawasan terhadap kekuatan sosial dan perubahan sosial di masyarakat. Caranya adalah dengan mengadakan penelitian terhadap pola kekuasaan  dan wewenang yang ada di masyarakat dan melakukan pengamatan terhadap perubahan yang terjadi.
·         Tahap Evaluasi. Dalam tahap ini, dilakukan analisis dampak sosial  pembangunan. Keberhasilan pembangunan hanya dapat dinilai melalui evaluasi. Dalam tahap ini juga dapat diidentifikasikan terjadinya kekurangan dan kemunduran. Melalui evaluasi dapat dilakukan perbaikan, penambahan, dan peningkatan ke arah yang lebih baik.

Fungsi Sosiologi dalam Pemecahan Masalah Sosial
        Masalah merupakan keadaan yang dianggap sebagai  suatu kesulitan yang perlu diselesaikan. Masalah muncul karena ada kesenjangan antara harapan dan kenyataan. Masalah sosial yang ada di masyarakat berkaitan dengan nilai-nilai dan lembaga kemasyarakatan. Disebut masalah sosial karena dapat mengganggu       keharmonisan di masyarakat. Oleh karena itu masalah sosial harus ada pemecahan- nya agar tercipta kestabilan dan keharmonisan di masyarakat.
Metode pemecahan masalah sosial ada 3 (tiga):
·         Metode antisipatif: tindakan yang sifatnya mencegah, serta mempersiapkan untuk sesuatu yang mungkin terjadi.
·         Metode Represif: tindakan agar membuat jera pelaku pelanggaran.
·         Metode Restitusif: tindakan yang berupa pemberian   penghargaan/reward kepada seseorang yang menaati hukum
Beberapa gejala sosial yang dianggap sebagai masalah sosial:
  • ·         Kemiskinan
  • ·         Kesenjangan sosial
  • ·         Masalah kependudukan
  • ·         Disorganisasi keluarga
  • ·         Kenakalan remaja
  • ·         Masalah lingkungan sekitar

Peran Sosiologi
·         Sosiolog sebagai ahli riset. Para sosiolog melakukan riset ilmiah. Tujuannya adalah mencari data kehidupan sosial masyarakat.
·         Sosiolog sebagai konsultan kebijakan. Prediksi sosiologi dapat membantu memperkirakan pengaruh kebijakan sosial yang mungkin terjadi.
·         Sosiolog sebagai praktisi. Beberapa sosiolog terlibat dalam perencanaan dan pelaksanaan kegiatan masyarakat.
·         Sosiolog sebagai guru atau pendidik

sumber :
http://blog.unnes.ac.id/hasnafarras/2017/11/12/materi-sosiologi-sma-kelas-x-fungsi-sosiologi-untuk-mengenali-gejala-sosial-di-masyarakat/
http://sosiologis.com/konsep-dasar-sosiologi
soekanto, soerjono. 2013. sosiologi suatu pengantar. jakarta : rajawali pers.
mulyadi, yad dkk. 2002. sosiologi sma kelas xi. jakarta: yudistira
maryati, kun dan juju suryaati. 2014. Sosiologi ( kelompok peminatan ilmu- ilmu sosial ). Jakarta: Erlangga

No comments:

Post a Comment

POSTER PLANTAE