Tuesday, November 20, 2018

Kondisi Keadaan Flora dan Fauna di Indonesia


Kondisi Keadaan Flora dan Fauna di Indonesia

Kekayaan bangsa Indonesia sungguh berlimpah, kekayaan flora mupun fauna di Indonesia merupakan anugerah yang tak ternilai dari Tuhan untuk manusia.
Menurut Van Steenis, seorang ahli biologi Belanda, di Indonesia terdapat ± 4.000 jenis pohon-pohonan, 1.500 jenis pakis, dan 5.000 jenis anggrek. Ia membagi pula tumbuh-tumbuhan ini dalam tumbuh-tumbuhan ber bunga sebanyak ± 25.000 macam dan tumbuhan yang tidak berbunga ± 1.750 macam. Jadi, dapat disimpulkan bahwa tanah air kita ini kaya akan flora.
Indonesia adalah negara yang kaya akan jenis-jenis flora dan faunanya. Berbagai jenis flora dan fauna dapat kita manfaatkan untuk memenuhi berbagai kebutuhan hidup baik primer maupun sekonder. Ada banyak manfaat yang dapat kita ambil dari alam disekitar kita, namun jika pemanfaatan yang kita lakukan kurang bijaksana maka dapat menyebabkan berkurangnya keanekaragamannya.
Keadaan flora dan fauna di Indonesia dari tahun ke tahun semakin menyusut. Hal ini disebabkan karena pertumbuhan penduduk yang begitu cepat. Manusia cenderung memanfaatkan flora dan fauna tanpa kendali demi untuk pemuasan kebutuhan hidupnya.
Contoh, orang menebang pohon di hutan tanpa perhitungan, akibatnya banyak hutan menjadi gundul atau rusak. Demikian halnya dengan fauna. Disinyalir, dewasa ini harimau Sumatera populasinya tinggal 400 ekor dan setiap bulannya tidak kurang 14 ekor mati terbunuh. Ini belum satwa-satwa lainnya.
Sungguh memprihatinkan ketika melihat kondisi flora dan fauna Indonesia sekarang yang terancam keberadaannya karena lingkungan yang tidak sesuai lagi kehidupannya.
Untuk lebih jelasnya mari baca sedikit uraian berikut:
Sebagai Akibat Terjadinya Dangkalan Sunda dan Dangkalan Sahul Dengan Laut Tengah Australia – Asia persebaran flora dan fauna di Indonesia dibagi menjadi 3 wilayah, yaitu sebagai berikut:

a.    Indonesia Barat,
jenis flora dan faunanya sejenis dengan flora dan fauna di Asia. Makin ke arah kawasan timur jenisnya semakin langka. Jenis floranya antara lain: karet, kapur barus (kamfer), kemenyan, meranti, mahoni, dan sebagainya. Jenis faunanya antara lain gajah, badak, harimau tutul, ular sanca, banteng, dan sebagainya.

b.    Indonesia Timur,
jenis flora dan faunanya sejenis dengan flora dan fauna di Australia. Makin ke arah kawasan barat jenisnya semakin langka. Jenis floranya antara lain pohon rasamala dan eucalyptus. Jenis fauna nya antara lain kuskus (berbagai jenis), burung kasuari, burung cenderawasih, dan kanguru beruang pohon (karena bentuknya mirip beruang, kanguru ini suka hidup di pepohonan).

c.    Indonesia Tengah,
di kawasan Indonesia Tengah merupakan daerah peralihan antara Indonesia Barat dan Indonesia Timur. Antara Indonesia Barat dengan Indonesia Tengah dibatasi oleh garis Wallacea. Antara Indonesia Tengah dengan Indonesia Timur dibatasi oleh garis Weber.
Curah hujan yang cukup tinggi di daerah tropis mengakibatkan suburnya berbagai jenis tanaman. Oleh sebab itu, daerah tropis dikenal sebagai kawasan hutan belukar yang bukan saja menyimpan berbagai potensi kekayaan alam, melainkan juga berperan sebagai paru-paru dunia. Indonesia mempunyai beraneka ragam jenis tumbuhan. Iklim mempunyai pengaruh yang sangat besar, terutama curah hujan dan suhu udara. Pengaruh suhu udara pada habitat tanaman di Indonesia telah dikenal dengan klasifikasi Junghuhn, seorang ahli botani asal Jerman yang membagi jenis tanaman berdasarkan ketinggian tempat. Persebaran fauna di Indonesia berkaitan dengan sejarah geologis Kepulauan Indonesia. Menurut Alfred Russel Wallace, terdapat perbedaan sebaran hewan di Indonesia. Klasifikasi persebaran fauna di Indonesia dikenal dengan sebutan kralsifikasi garis wallace.Keberadaan tumbuhan dan fauna di suatu tempat tentunya dipengaruhi oleh faktor-faktor yang ada di tempat itu. Faktor-faktor yang dimaksud adalah sebagai berikut:

a.       Faktor Klimatik
Iklim terdiri atas suhu udara, tekanan udara, kelembapan udara, angin, dan intensitas sinar matahari. Perbedaan temperatur pada suatu wilayah dipengaruhi oleh letak lintang (latitude) selatan dan utara dan ketinggian suatu tempat. Perbedaan itu menyebabkan variasi tanaman pula. Teori ini dibuktikan oleh seorang ilmuwan biologi lingkungan, sekitar tahun 1889 yang bernama C. Hert Meeriem. Dia meneliti model penyebaran tanaman berdasarkan pada variasi ketinggian Gunung San Fransisco dari kaki gunung hingga ke puncak gunung. Model itu ternyata sejalan dengan pola penyebaran tanaman dari garis tropik ekuator hingga ke arah utara atau pun selatan. Jadi, distribusi jenis tumbuhan dari daerah yang paling panas ke daerah yang paling dingin ternyata menyerupai distribusi tumbuhan dari pantai hingga ke puncak gunung. Artinya, urutan bioma (ekosistem dunia) dari ekuator (khatulistiwa) ke kutub sama dengan urutan ekosistem dari pantai sampai ke puncak gunung.

b.      Faktor Edafik
Jenis tanah erat kaitannya dengan kesuburan tanah di tempat yang bersangkutan. Jenis tanah di berbagai tempat berbeda-beda, bergantung pada faktor bahan asal tanah, iklim, serta vegetasi. Hal ini menyebabkan tingkat kesuburan di berbagai tempat juga berbeda, sehingga terhadi penyebaran tumbuhan dan fauna di seluruh dunia.

c.       Faktor Fisiografik
Daratan yang ada di seluruh permukaan bumi mempunyai ketinggian yang berbeda-beda. Daratan bisa berupa daratan rendah, pantai, dataran tinggi, serta pegunungan. Makin tinggi relief daratan suatu tempat, maka suhu udaranya makin dingin. Pada daerah-daerah berelief tinggi yang bersuhu dingin, jenis tumbuhan dan fauna yang ada sangat terbatas.

d.      Faktor Biologis
Dalam biosfer selalu terjadi hubungan yang saling memengaruhi antara sesama makhluk hidup yang disebut interaksi. Terutama manusia dengan budayanya, adalah faktor biologis yang paling berpengaruh dalam biosfer. Manusia dengan budayanya mampu memengaruhi lingkungan biosfer di sekitarnya. Misalnya, manusia yang selalu berupaya memperbaiki jenis serta penyebaran tumbuhan dan fauna. Namun, tidak semua bentuk interaksi antarfaktor biologis dalam biosfer bersifat memperbaiki (konstruktif), sebab ada pula yang bersifat merusak (destruktif) atau gabungan dari keduanya.

Dari berbagai pengaruh faktor-faktor di atas menjadikan wilayah Indonesia adalah salah satu wilayah dari tiga negara yang mempunyai keanekaragaman hayati tinggi. Dua negara lainnya, yaitu Brazil dan Zaire. Akan tetapi dibandingkan Brazil dan Zaire, Indonesia mempunyai keunikan tersendiri.

Keunikannya, yaitu di samping mempunyai keanekaragaman hayati tinggi, Indonesia mempunyai areal tipe Indo-Malaya yang luas, jugatipe Oriental, Australia, dan peralihannya. Selain itu, di Indonesia terdapat banyak satwa dan tanaman langka, serta satwa dan tanaman endemik (penyebaran terbatas). Indonesia terletak di daerah tropik sehingga mempunyai keanekaragaman hayati tinggi dibandingkan dengan daerah subtropik (iklim sedang) dan kutub (iklim kutub).

Tingginya keanekaragaman hayati di Indonesia ini terlihat dari berbagai macam ekosistem yang ada di Indonesia, seperti ekosistem pantai, ekosistem hutan bakau, ekosistem padang rumput, ekosistem hutan hujan tropis, ekosistem air tawar, ekosistem air laut, dan ekosistem sabana.

Masing-masing ekosistem ini memilikikeanekaragaman hayati tersendiri. Tumbuhan (flora) di Indonesia adalah bagian dari geografi tanaman Indo-Malaya. Flora Indo-Malaya meliputi tanaman yang hidup di India, Vietnam, Thailand, Malaysia, Indonesia, dan Filipina.

Flora yang tumbuh di Malaysia, Indonesia, dan Filipina sering disebut sebagai kelompok tumbuhan Malesiana. Hutan di daerah tumbuhan Malesiana mempunyai kurang lebih 248.000 spesies tanaman tinggi, didominasi oleh pohon dari familia Dipterocarpaceae, yaitu pohon-pohon yang menghasilkan biji bersayap. Dipterocarpaceae adalah tumbuhan tertinggi dan membentuk kanopi hutan.

Tumbuhan yang termasuk famili Dipterocarpaceae misalnya keruing ( Dipterocarpus sp), meranti (Shorea sp), kayu garu (Gonystylus bancanus), dan kayu kapur (Drybalanops aromatica). Hutan di Indonesia adalah bioma hutan hujan tropis atau hutan basah, dicirikan dengan kanopi yang rapat dan banyak tanaman liana (tumbuhan yang memanjat), seperti rotan. Tumbuhan khas Indonesia seperti durian (Durio zibetinus),Mangga (Mangifera indica), dan Sukun (Artocarpus sp) di Indonesia tersebar di Sumatra, Kalimantan, Jawa dan Sulawesi. Sebagai negara yang mempunyai flora Malesiana, apakah di Malaysia dan Filipina juga mempunyai jenis tanaman seperti yang dimiliki oleh Indonesia.

Sukun Kalimantan, dan Jawa terdapat tanaman endemik Rafflesia. Tumbuhan ini tumbuh di akar atau batang tanaman pemanjat sejenis Indonesia bagian timur, tipe hutannya agak berbeda. Mulai dari Sulawesi sampai Irian Jaya (Papua) terdapat hutan non–Dipterocarpaceae. Hutan ini mempunyai pohon-pohon sedang, di antaranya beringin (Ficus sp), dan matoa (Pometia pinnata). Pohon matoa adalah tumbuhan endemik di Irian. Hewan-hewan di Indonesia mempunyai tipe oriental (Kawasan Barat Indonesia) dan Australia (Kawasan Timur Indonesia) serta peralihan. Hewan-hewan di bagian Barat Indonesia (oriental) yang meliputi Sumatra, Jawa, dan Kalimantan, mempunyai ciri-ciri sebagai berikut. Banyak spesies mamalia yang berukuran besar, misalnya gajah, banteng, harimau, badak. Mamalia berkantung jumlahnya sedikit, bahkan nyaris tidak ada.

Terdapat berbagai macam kera, misalnya bekantan, tarsius, orang utan. Terdapat satwa endemik, seperti badak bercula satu, binturong (Aretictis binturang), monyet (Presbytis thomasi), tarsius (Tarsius bancanus), kukang (Nyeticebus coucang). Burung-burung mempunyai warna bulu yang kurang menarik, tetapi dapat berkicau. Burung-burung yang endemik, misalnya jalak bali (Leucopsar nothschili), elang jawa, murai mengkilat (Myophoneus melurunus), elang putih (Mycrohyerax latifrons).

Jenis-jenis satwa di Indonesia bagian timur, yaitu Irian, Maluku, Sulawesi, Nusa Tenggara, relatif sama dengan Australia. Hewan-hewan di bagian Timur Indonesia mempunyai ciri-ciri sebagai berikut. Mamalia berukuran kecil Banyak satwa berkantung Tidak terdapat species kera Jenis-jenis burung mempunyai warna yang beragam Irian Jaya (Papua) mempunyai hewan mamalia berkantung, misalnya kanguru (Dendrolagus ursinus), kuskus (Spiloeus maculatus). Papua juga mempunyai kolek si burung terbanyak, dan yang palingterkenal adalah burung Cenderawasih (Paradiseae sp). Di Nusa Tenggara, ter-utama di pulau Komodo, terdapat reptilian terbesar yaitu komodo (Varanus komodoensis). Sementara itu, daerah peralihan yang meliputi daerah disekitar garis Wallace yang terbentang dari Sulawesi sampai kepulauan Maluku, jenis hewannya antara lain tarsius (Tarsius bancanus), maleo (Macrocephalon maleo), anoa, dan babi rusa (Babyrousa babyrussa).

a)      Hewan dan Tumbuhan Langka di Indonesia
Di Indonesia banyak terdapat satwa dan tanaman langka. Hewan langka misalnya babirusa (Babyrousa babyrussa), harimau sumatra (Panthera tigris sumatrae), harimau jawa (Panthera tigris sondaicus), macan kumbang (Panthera pardus), orangutan (Pongo pygmaeus abelii di Sumatra dan Pongo pygmaeus pygmaeus di Kalimantan), badak sumatra (Decerorhinus sumatrensis), tapir (Tapirus indicus), gajah asia (Ele phas maximus), bekantan (Na salis larvatus), komodo (Vara nus komodoensis), banteng(Bossondaicus), cen drawasih (Paradisaea minor), kanguru pohon (Dendrolagus ursinus), maleo (Macrocephalon maleo), kakatua raja (Probosciger aterrimus), rangkong (Bucerosrhinoceros), kasuari (Casuarius casuarius), buaya muara (Crocodylus porosus), buaya irian (Crocodylus novaeguinae), penyu tempayan (Caretta caretta), penyu hijau (Chelonia mydas), ular sanca bodo (Phyton molurus), sanca hijau (Chondrophyton viridis), bunglon sisir (Gonyochepalus dilophus). Tumbuh-tumbuhan langka misalnya bedali (Radermachera gigantea), putat (Planchonia valida), kepuh (Sterula foetida), bungur(Lagerstroemia speciosa), nangka celeng (Artocarpus heterophyllus), kluwak (Pangium edule), bendo (Artocarpus elasticus), mundu (Garcinia dulcis), sawo kecik (Manilkara kauki), winong (Tetrameles nudiflora), bayur (Pterospermum javanicum), gandaria (Bouea macrophylla), matoa (Pometia pinnata), sukun berbiji (Artocarpus communis).

b)      Hewan dan Tumbuhan Endemik di Indonesia
Di Indonesia banyak terdapat satwa dan tanaman endemik, yaitu satwa dan tanaman itu hanya terdapat di Indonesia, tidak terdapat di negara lain. Hewan endemik misalnya harimau jawa (Panthera tigris sondaicus), harimau bali (sudah punah), jalak bali putih (Leucopsar rothschildi) di Bali, badak bercula satu (Rhinoceros sondaicus) di Ujung Kulon, binturong (Artictis binturong), monyet (Presbytis thomasi), tarsius (Tarsius bancanus) di Sulawesi Utara, kukang (Nycticebus coucang), maleo (hanya di Sulawesi), komodo (Varanus komodoensis) di Pulau Komodo dan sekitarnya. Tumbuhan yang endemik terutama dari genus Rafflesia misalnya Rafflesia arnoldi (endemik di Sumatra Barat, Bengkulu, dan Aceh), R. borneensis (Kalimantan), R. cilliata (Kalimantan Timur), R. horsfilldii (Jawa), R.patma (Nusa Kambangan dan Pangandaran), R. rochussenii (Jawa Barat), dan R. contleyi (Sumatra bagian timur).

A. Penyebab berkurangnya keanekaragaman flora dan fauna
Hal ini disebabkan karena :
·         Bencana alam
·         ketidak mampuan flora dan fauna dalam beradaptasi dengan perubahan lingkungannya.
·         Perbuatan manusia
·         Perbuatan manusia tersebut antara lain :
  • ·   Perburuan dan penangkapan jenis hewan tertentu secara terus menerus akan mengakibatkan kepunahan.
  • ·      Penebangan hutan secara liar mengakibatkan rusak dan hilangnya tumbuhan serta hewan.
  •     Penggunaan bahan peledak, bahan kimia maupun listrk dalam menangkap ikan dapat mematikan hewan dan merusak lingkungan sekitarnya.


B. Upaya pelestarian keanekaragaman flora dan fauna

Manusia harus dapat memanfaatkan keanekaragaman flora dan fauna tersebut secara bijaksana. Beberapa usaha atau upaya yag dapat di lakukan :
  • ·         Melakukan sistem tebang pilih
  • ·         Peremajaan tanaman untuk mempertahankan dan meningkatkan hasil dengan mempersiapakn tanaman pengganti.
  • ·         Tidak berburu pada saat musim berkembang biak
  • ·         Pembuatan cagar alam dan tempat perlindungan bagi tumbuhan dan hewan langka.
  • ·         Pembuatan dan perbaikan pengaturan spesimen tumbuhan dan hewan guna mempermudah sistem informasi keanekaragaman makhluk hidup.
  • ·         Membudidayakan tumbuhan dan hewan langka.
  • ·         Menjaga dengan baik tumbuhan dan hewan yang ada di sekitar, baik itu yang sudah langka ataupun tidak.
  • ·         Memanfaatkan hewan dan tmbuhan secara bijaksana dan bertanggung jawab.
  • ·         Melakukan kegiatan penyelamatan pelestarian hewan dan tumbuhan.


  
Sumber:



No comments:

Post a Comment

POSTER PLANTAE