Apa Penyebab Planet PLUTO keluar dari Tata Surya?
Prahara dihapusnya planet PLUTO dari tatanan Tata Surya sebelumnya mash menjadi bahasan yang menrik, Pada kesempatan kali ini Copy Anugerah akan mencoba membahas sedikit tentang masalah ini, dan semoga bisa membantu teman-teman yang mencari jawaban akan masalah ini.
menurut versi wikipedia Indonesia Planet Pluto ditemukan pada tahun 1840 an, ada juga yang mengatakan bahwa PLUTO ditemukan pada tahun 18 Februari 1930, tapi gak masalah lah yang pasti Planet itu sudah di temukan jadi gak perlu repot kita nyari lagi......
Planet PLUTO pada awalnya dianggap sebagai Planet Katai terbesar dan bermassa terbesar kedua di tata surya dan benda terbesar kesembilan dan bermasa terbesar ke sepuluh yang mengorbit matahari secara langsung. Pluto merupakan objek trans-Neptunus dengan
volume terbesar dan massa yang sedikit lebih kecil daripada Eris, planet katai
di piringan tersebar. Layaknya objek lain di sabuk Kuiper, Pluto terdiri dari
batu dan es dan relatif kecil—kurang lebih seperenam massa Bulan dan sepertiga
volume Bulan. Pluto memiliki orbit eksentris dan miring dengan jarak 30 sampai
49 satuan astronomi (4,4–7,3 miliar km) dari Matahari. Ini berarti ada saatnya
Pluto lebih dekat ke Matahari daripada Neptunus; resonansi orbit yang stabil
dengan Neptunus membuat kedua planet ini tidak bertabrakan. Pada tahun 2014,
Pluto berjarak 32,6 sa dari Matahari. Cahaya Matahari butuh waktu 5,5 jam untuk
mencapai Pluto pada jarak rata-ratanya (39,4 sa).
Setelah
1992, status planetnya dipertanyakan setelah para astronom menemukan sabuk
Kuiper, lingkaran objek di luar Neptunus yang mencakup Pluto dan benda-benda
lainnya. Tahun 2005, Eris, yang massanya 27% lebih besar daripada Pluto,
ditemukan. Persatuan Astronomi Internasional (IAU) mengeluarkan definisi resmi
"planet" untuk pertama kalinya pada tahun 2006. Pluto tidak sesuai
dengan definisi ini dan dipindahkan ke golongan "planet katai" yang
baru saja dibuat, lebih tepatnya plutoid, namun sejumlah astronom meyakini bahwa
Pluto masih dianggap sebagai planet.
Pluto
sejauh ini diketahui memiliki lima satelit:
- Charon (terbesar; diameternya separuh diameter Pluto),
- Styx,
- Nix,
- Kerberos, dan
- Hydra.
Pluto dan Charon
kadang dianggap sistem biner karena barisenter orbit mereka terletak di antara
kedua objek ini. IAU belum meresmikan definisi planet katai biner, dan Charon
dinyatakan secara resmi sebagai satelit Pluto.
Debat terbuka yang diadakan International Astronomical Union (IAU) yang diadakan pada tanggal 24 Agustus 2006 menyatakan bahwa ada 3 syarat mutlak benda diluar angkas bisa disebut planet dan 3 syarat tersebut adalah sebagai berikut:
- Planet harus memiliki orbit mengelilingi matahari.
- Planet harus memiliki masa yang cukup besar dengan diameter minimal 800 kilometer.
- Planet tidak boleh memotong orbit planet lain.
dan dari ketiga syarat palnet tersebut tidak satupun yang dimiliki oleh PLUTO, jadi sebagian Ilmuwan sepakat bahwa PLUTO bukanlah Planet lagi, walau sebagian tetap menganggap PLUTO adalah Planet.
Dari uraian diatas maka dapat kita simpulkan jawaban atas pertanyaan "Apakah
Penyebab Planet Pluto Keluar Dari Tata Surya?" sebagai berikut:
- Planet PLUTO ternyata memiliki orbit yang tidak beraturan, dan ini mematahkan syarat Planet yang pertama.
- PLUTO bukan lagi planet yang besar dan Diameter PLUTO tidak mencapai 800 Kilo Meter.
- Orbit dari PLUTO memotong orbit Planet lain.
3 hal utama ini yang menyebabkan PLUTO dianggap bukan lagi planet, dan dikeluarkan dari tatanan Tata Surya sebelumnya.
Pada debat tersebut mengakibatkan PLUTO mendapatkan sebutan lain yaitu 13430 PLUTO.
Begitulah sekelumit tentang Planet PLUTO, semoga dapat menjadi tambahan ilmu bagi kita semua, dan yang menginginkan informasi tambahan tentang PLUTO bisa coment di posting kali ini, dan kami Copy Anugerah akan coba terus memperbaharui informasi tentang PLUTO.
No comments:
Post a Comment