BAB
I
PENDAHULUAN
I.1.
Latar belakang
Teks
laporan observasi adalah teks yang menjelaskan informasi mengenai sesuatu, baik
itu hewan, tumbuhan, alam, fenomena sosial, hasil karya manusia, dan/atau
fenomena alam sesuai fakta dengan klasifikasi kelas dan subkelas yang ada di
dalamnya berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan.
Tujuan
teks laporan observasi adalah untuk menyampaikan informasi tentang klasifikasi
mengenai jenis-jenis sesuatu secara apa adanya sesuai kriteria tertentu sebagai
hasil pengamatan (secara sistematis dan objektif) serta untuk memecahkan suatu
persoalan berupa hipotesis hasil pengamatan.
Secara
umum, tujuan membuat teks laporan hasil observasi adalah untuk melaporkan hasil
temuan-temuan tersebut secara objektif dan sistematis, yang kemudian diharapkan
akan berguna untuk menyelesaikan suatu permasalahan atau menguji sebuah
hipotesis yang telah ada.
Teks
laporan hasil observasi terdiri atas definisi umum (pembukaan), deskripsi
bagian, dan deskripsi manfaat. Bagian definisi umum (pembukaan) berisi
pengertian akan sesuatu yang dibahas. Deskripsi bagian berisi gambaran tentang
sesuatu secara terinci. Sementara itu, deskripsi manfaat merupakan bagian yang
berisi manfaat atau kegunaan.
Ciri-ciri
teks observasi:
Struktur:
·
Definisi umum (pembukaan),
·
Deskripsi bagian, dan
·
Deskripsi manfaat.
Isi:
·
Definisi umum (pembukaan) berisi
pengertian akan sesuatu yang dibahas.
·
Deskripsi bagian berisi gambaran tentang
sesuatu secara terinci.
·
Deskripsi manfaat merupakan bagian yang
berisi manfaat atau kegunaan
I.2.
Rumusam Masalah
Pada
laporan teks observasi kali ini kami akan coba menampikan teks observasi
tentang sampah.
Pada
kesempatan kali ini untuk lebih memahami pengertian dan cara pembuatan laporan
teks observasi maka kami akan melampirkan bahasan tentang tek’s observasi.
I.3.
Tujuan Observasi
Pada
observasi tentang sampah ini kami lakukan dengan tujuan untuk:
1. Memenuhi
tugas mata pelajaran, semester 1, di ..............
2. Memahami
cara penyusunan tek’s observasi.
3. Untuk
mengetahui permasalahan sampah di lingkungan kita.
4. Untuk
mencari teknik penanganan masalah sampah.
I.4.
Manfaat Observasi
Manfaat
dari observasi sampah yang kami lakukan ini diantaranya adalah:
1. Agar
kita bisa membantu menjaga kebersihan lingkungan.
2. Agar
kita tahu apa yang harus kita lakukan agar sampah tidak menjadi permasalahan di
ingkungan kita.
3. Sebagai
penambah wawasan tentang permasalahan sampah di lingkungan.
BAB II
PEMBAHASAN
II.1.
Pengertian
Sampah
merupakan material sisa yang tidak diinginkan setelah berakhirnya suatu proses.
Sampah didefinisikan oleh manusia menurut derajat keterpakaiannya, dalam
proses-proses alam sebenarnya tidak ada konsep sampah, yang ada hanya
produk-produk yang dihasilkan setelah dan selama proses alam tersebut
berlangsung.
Sampah
merupakan material sisa yang tidak diinginkan setelah berakhirnya suatu proses.
Sampah dapat bersumber dari alam, manusia, konsumsi, nuklir, industri, dan
pertambangan. Sampah di bumi akan terus bertambah selama masih ada kegiatan yang
dilakukan oleh baik alam maupun manusia. Sampah yang dihasilkan di Indonesia
mencapai 11.330 ton per hari. Sampah dapat dibedakan berdasarkan sifat dan
bentuknya. Berdasarkan sifatnya, sampah bibagi menjadi dua, yaitu sampah
organik dan anorganik. Sampah organik merupakan sampah yang dapat diuraikan
atau degradable.
Dan
adapun jenis-jenis sampah berdasarkan bentuknya adalah:
Contoh
sampah organik adalah sampah yang mudah membusuk seperti sisa makanan, sayuran,
daun-daun kering, dan sebagainya. Sampah ini dapat diolah menjadi kompos.
Sedangkan sampah anorganik merupakan sampah yang tidak mudah diuraikan atau
Contoh
sampah anorganik adalah sampah yang tidak mudah membusuk, seperti plastik,
kayu, kaca, kaleng, dan sebagainya. Sampah anorganik didaur ulang oleh home
industry untuk mengurangi jumlah sampah serta dijadikan sebagai peluang usaha.
Berdasarkan bentuknya, sampah dapat dibedakan menjadi sampah padat, cair, alam,
konsumsi, manusia dan radioaktif.
Sampah
padat adalah sampah yang berwujud padat. Sampah padat dapat berupa sampah rumah
tangga: sampah dapur, kebun, plastik, metal, gelas dan lain-lain. Sampah
organik dan anorganik termasuk sampah padat. Sampah ini dapat dibedakan
berdasarkan kemampuan diurai oleh alam atau biodegrability menjadi sampah padat
biodegradable (sampah yang dapat diuraikan oleh proses biologi) dan sampah
padat non-biodegradable (tidak dapat diuraikan oleh suatu proses biologi.
Sampah padat non-biodegradable ada dua jenis yaitu recyclable (dapat diolah
kembali) dan non-recyclable (tidak dapat diolah kembali).
Sampah
Cair adalah bahan cairan yang telah digunakan dan tidak diperlukan lagi seperti
limbah. Limbah adalah sampah cair yang dihasikan dari aktivitas industri.
Limbah dapat dibagi menjadi dua yaitu limbah hitam dan limbah rumah tangga.
Limbah hitan adalah sampah cair yang mengandung patogen berbahaya yang berasal
dari toilet, sedangkan limbah rumah tangga adalah sampah cair yang dihasiklan
dari dapur, kamar mandi, dan tempat cucian.
Sampah
alam merupakan sampah yang diproduksi oleh alam dan diuraikan melalui proses
daur ulang alami. Contoh dari sampah alam adalah daun kering di hutan yang
terurai menjadi tanah. Sampah manusia adalah istilah yang digunakan terhadap
hasil-hasil pencernaan manusia, seperti feses dan urin. Sampah manusia dapat
menimbulkan dampak negatif bagi kesehatan manusia karena dapat dikatakan
sebagai sarana perkembangan penyakit yang disebabkan oleh virus dan bakteri.
Sampah
konsumsi merupakan sampah yang dihasilkan oleh kegiatan konsumsi manusia dan
dibuang ke tempat sampah. Jumlah sampah konsumsi sampai sekarang tidak melebihi
jumlah sampah industri. Limbah radioaktif adalah sampah nuklir yang merupakan
hasil dari fusi nuklir dan fisi nuklir yang menghasilkan uranium dan thorium.
Limbah radioaktif berbahaya bagi lingkungan dan kehidupan manusia karena
menghasilkan radiasi yang berdampak buruk terhadap kesehatan manusia. Oleh
karena itu sampah nuklir disimpan ditempat-tempat yang tidak berpotensi tinggi.
II.2.
Permasalahan sampah dilingkungan RT.04/03.
Pada
observasi kali ini kami akan menampilkan permasalahan sampah yang ada di
lingkungan RT.04/03, desa.Nagrak, Kecamatan Gunungputri, Kabupaten Bogor.
Dan
adapun hasil observasi terhadap permasalahan sampah yang ada di RT.04/03, desa
Nagrak ini adalah sebagai berikut:
Permasalahan Sampah di RT.04/03
Sampah
merupakan material sisa yang tidak diinginkan setelah berakhirnya suatu proses.
Sampah didefinisikan oleh manusia menurut derajat keterpakaiannya, dalam
proses-proses alam sebenarnya tidak ada konsep sampah, yang ada hanya
produk-produk yang dihasilkan setelah dan selama proses alam tersebut
berlangsung.
Sampah
merupakan material sisa yang tidak diinginkan setelah berakhirnya suatu proses.
Sampah dapat bersumber dari alam, manusia, konsumsi, nuklir, industri, dan
pertambangan. Sampah di bumi akan terus bertambah selama masih ada kegiatan
yang dilakukan oleh baik alam maupun manusia. Sampah yang dihasilkan di
Indonesia mencapai 11.330 ton per hari. Sampah dapat dibedakan berdasarkan
sifat dan bentuknya. Berdasarkan sifatnya, sampah bibagi menjadi dua, yaitu
sampah organik dan anorganik. Sampah organik merupakan sampah yang dapat
diuraikan atau degradable.
Berdasarkan
data warga yang dilihat di papan informasi di kantor desa Nagrak dapat
diketahui bahwa warga lingkungan RT.04/03 desa Nagrak didominasi oleh warga
pendatang, hampir 70% warga dari RT.04/03 adalah pendatang, para pendatang
tersebut tinggal di rumah-rumah kontrakan atau kamar-kamar sewaan, dan
mayoritas dari warganya adalah pekerja di berbagai bidang di kawasan perumahan
Kota Wisata dan sekitarnya, dan sebagian lagi sebagai pekerja buruh pabrik
ataupun para pedagang yang membuka usaha di daerah jalan Alternatif Transyogi.
Dalam
satu hari tiap rumah di lingkungan RT04/03 rata-rata menghasilkan sampah seberat
1Kg, dan jumlah penduduk RT.04/03 terdiri dari 200 kepala keluarga, dan dari
fakta tersebut maka dapat kita hitung bahwa dalam 1 hari samah yang terkumpul
dari warga RT.04/03 sebanyak 200Kg sampah, dan jika dalam 1 bulan maka
rata-rata warga RT.04/03 menghasilkan 6.000Kg sampah.
Dari
hasil pengamatan dari penulis permasalahan yang ada di kawasan ini adalah
karena sebagai pendatang tentunya tidak memahami kondisi asli lingkungan Desa
Nagrak ini, para pendatang tidak tahu kemana mereka harus membuang sampah, dan
ini merupakan awal masalah dari permasalahan sampah di lingkungan RT.4/03.
Sampah-sampah
di lingkungan RT.04/03 di dominasi oleh sampah-sampah rumah tangga dan sampah
konsumsi, selama lebih dari 5 tahun sampah-sampah sisa rumah tangga di kumpulkan
di depan rumah warga dan di tampung atau di simpan di ember-ember bekas cat
tembok atau di plastik, kemudian setiap 2 hari sekali sampah tersebut di angkut
oleh seorang yang di bayar oleh warga untuk mengangkut sampah tersebut.
Sepintas
mungkin masalah terasa sudah selesai, namun sebenarnya tidak, karena justru
dengan cara tersebut muncullah masalah baru yang jauh lebih besar lagi,
sampah-sampah yang telah di tarik dari rumah-rumah warga di angkut oleh ke
petugas sampah dan di buang di lahan kosong seluas kurang lebih 100m² yang di
sewa oleh petugas sampah tersebut, selama lebih dari 5 tahun hal ini dilakukan,
untuk mengatasi sampah yang menggunung di lahan tersebut petugas penarik sampah
rutin membakar sampah setiap seminggu sekali, dan semakin lama endapan sisa
pembakaran sampah yang tidak sempurna semakin hari semakin menumpuk tebal, dan
hal itu menimbulkan masalah baru kembali.
Semakin
menyempitnya lahan penampungan sampah sewaan maka semakin banyak pula
permasalahan baru yang muncul, ketika hujan turun bau sampah menyengat sampai
ke rumah-rumah penduduk di sekitar pembuangan sampah, lalat dan belatung banyak
berterbangan masuk ke rumah-sumah penduduk, serta masih banyak lagi masalah
lainnya.
Adapun
permasalahn tersebut sebenarnya masih dapat di tangani dengan syarat adanya
kepedulian dari seluruh warga masyarakat dan juga pihak pengurus desa, kedua
belah pihak tersebut harus dapat bekerja sama untuk menangani permasalahan ini.
Beberapa
solusi agar masalah ini bisa teratasi diantaranya adalah dengan dibuatkannya
tempat pengolahan sampah, tentu saja pihak-pihak terkait mau tidak mau harus terlibat
dalam permasalahan ini, memang tidaklah mudah namun dengan kerjasama yang baik
serta dengan perencanaan dan strategi yang tepat kami yakin permasalahan sampah
di RT.04/03 ini dapat di atasi.
Adapun
manfaat dari tempat pengolahan sampah ini diantaranya adalah :
1. Untuk
menyelesaikan permasalahan sampah yang menumpuk di lingkungan RT.04/03, karena
dengan adanya pengolahan sampah berarti sampah-sampah yang ada bisa di musnahkan
atau di daur ulang.
2. Dapat
memberi lahan pekerjaan baru, karena dengan adanya tempat pengolahan sampah
berarti ada kesempatan lahan pekerjaan untuk pekerja pengumpul dan pengelola
sampah.
3. Bisa
menjadi sumber penghidupan baru, salah satu contohnya adalah dengan
memanfaatkan sampah organik menjadi pupuk.
4. Mewujudkan
lingkungan sehat, tentunya dengan adanya tempat pengolahan sampah maka
lingkungan RT.04/03 bisa hidup lebih sehat.
Dari teks hasil
observasi di atas maka dapat kita tentukan struktur dari teks tersebut, dan
berikut adalah strukturnya:
·
Definisi umum (pembukaan) berisi
pengertian akan sesuatu yang dibahas.
Sampah merupakan
material sisa yang tidak diinginkan setelah berakhirnya suatu proses. Sampah
didefinisikan oleh manusia menurut derajat keterpakaiannya, dalam proses-proses
alam sebenarnya tidak ada konsep sampah, yang ada hanya produk-produk yang
dihasilkan setelah dan selama proses alam tersebut berlangsung.
Sampah merupakan
material sisa yang tidak diinginkan setelah berakhirnya suatu proses. Sampah
dapat bersumber dari alam, manusia, konsumsi, nuklir, industri, dan
pertambangan. Sampah di bumi akan terus bertambah selama masih ada kegiatan
yang dilakukan oleh baik alam maupun manusia. Sampah yang dihasilkan di
Indonesia mencapai 11.330 ton per hari. Sampah dapat dibedakan berdasarkan
sifat dan bentuknya. Berdasarkan sifatnya, sampah bibagi menjadi dua, yaitu
sampah organik dan anorganik. Sampah organik merupakan sampah yang dapat
diuraikan atau degradable.
·
Deskripsi bagian berisi gambaran tentang
sesuatu secara terinci.
Berdasarkan data warga
yang dilihat di papan informasi di kantor desa Nagrak dapat diketahui bahwa
warga lingkungan RT.04/03 desa Nagrak didominasi oleh warga pendatang, hampir
70% warga dari RT.04/03 adalah pendatang, para pendatang tersebut tinggal di
rumah-rumah kontrakan atau kamar-kamar sewaan, dan mayoritas dari warganya
adalah pekerja di berbagai bidang di kawasan perumahan Kota Wisata dan
sekitarnya, dan sebagian lagi sebagai pekerja buruh pabrik ataupun para pedagang
yang membuka usaha di daerah jalan Alternatif Transyogi.
Dalam satu hari tiap
rumah di lingkungan RT04/03 rata-rata menghasilkan sampah seberat 1Kg, dan
jumlah penduduk RT.04/03 terdiri dari 200 kepala keluarga, dan dari fakta
tersebut maka dapat kita hitung bahwa dalam 1 hari samah yang terkumpul dari
warga RT.04/03 sebanyak 200Kg sampah, dan jika dalam 1 bulan maka rata-rata
warga RT.04/03 menghasilkan 6.000Kg sampah.
Dari hasil pengamatan
dari penulis permasalahan yang ada di kawasan ini adalah karena sebagai
pendatang tentunya tidak memahami kondisi asli lingkungan Desa Nagrak ini, para
pendatang tidak tahu kemana mereka harus membuang sampah, dan ini merupakan
awal masalah dari permasalahan sampah di lingkungan RT.4/03.
Sampah-sampah di lingkungan
RT.04/03 di dominasi oleh sampah-sampah rumah tangga dan sampah konsumsi,
selama lebih dari 5 tahun sampah-sampah sisa rumah tangga di kumpulkan di depan
rumah warga dan di tampung atau di simpan di ember-ember bekas cat tembok atau
di plastik, kemudian setiap 2 hari sekali sampah tersebut di angkut oleh
seorang yang di bayar oleh warga untuk mengangkut sampah tersebut.
Sepintas mungkin
masalah terasa sudah selesai, namun sebenarnya tidak, karena justru dengan cara
tersebut muncullah masalah baru yang jauh lebih besar lagi, sampah-sampah yang
telah di tarik dari rumah-rumah warga di angkut oleh ke petugas sampah dan di
buang di lahan kosong seluas kurang lebih 100m² yang di sewa oleh petugas
sampah tersebut, selama lebih dari 5 tahun hal ini dilakukan, untuk mengatasi
sampah yang menggunung di lahan tersebut petugas penarik sampah rutin membakar
sampah setiap seminggu sekali, dan semakin lama endapan sisa pembakaran sampah
yang tidak sempurna semakin hari semakin menumpuk tebal, dan hal itu menimbulkan
masalah baru kembali.
Semakin menyempitnya
lahan penampungan sampah sewaan maka semakin banyak pula permasalahan baru yang
muncul, ketika hujan turun bau sampah menyengat sampai ke rumah-rumah penduduk
di sekitar pembuangan sampah, lalat dan belatung banyak berterbangan masuk ke
rumah-sumah penduduk, serta masih banyak lagi masalah lainnya.
Adapun permasalahn
tersebut sebenarnya masih dapat di tangani dengan syarat adanya kepedulian dari
seluruh warga masyarakat dan juga pihak pengurus desa, kedua belah pihak
tersebut harus dapat bekerja sama untuk menangani permasalahan ini.
Beberapa solusi agar
masalah ini bisa teratasi diantaranya adalah dengan dibuatkannya tempat
pengolahan sampah, tentu saja pihak-pihak terkait mau tidak mau harus terlibat
dalam permasalahan ini, memang tidaklah mudah namun dengan kerjasama yang baik
serta dengan perencanaan dan strategi yang tepat kami yakin permasalahan sampah
di RT.04/03 ini dapat di atasi.
·
Deskripsi manfaat merupakan bagian yang
berisi manfaat atau kegunaan
Adapun manfaat dari
tempat pengolahan sampah ini diantaranya adalah :
1. Untuk
menyelesaikan permasalahan sampah yang menumpuk di lingkungan RT.04/03, karena
dengan adanya pengolahan sampah berarti sampah-sampah yang ada bisa di
musnahkan atau di daur ulang.
2. Dapat
memberi lahan pekerjaan baru, karena dengan adanya tempat pengolahan sampah
berarti ada kesempatan lahan pekerjaan untuk pekerja pengumpul dan pengelola
sampah.
3. Bisa
menjadi sumber penghidupan baru, salah satu contohnya adalah dengan
memanfaatkan sampah organik menjadi pupuk.
4. Mewujudkan
lingkungan sehat, tentunya dengan adanya tempat pengolahan sampah maka
lingkungan RT.04/03 bisa hidup lebih sehat.
II.3.
Manfaat Hasil observasi
Manfaat
dari observasi sampah yang kami lakukan ini diantaranya adalah:
1. Agar
kita bisa membantu menjaga kebersihan lingkungan.
2. Agar
kita tahu apa yang harus kita lakukan agar sampah tidak menjadi permasalahan di
ingkungan kita.
3. Sebagai
penambah wawasan tentang permasalahan sampah di lingkungan RT.04/03
BAB
III
PENUTUP
III.1.
Kesimpulan
Teks
laporan observasi adalah teks yang menjelaskan informasi mengenai sesuatu, baik
itu hewan, tumbuhan, alam, fenomena sosial, hasil karya manusia, dan/atau
fenomena alam sesuai fakta dengan klasifikasi kelas dan subkelas yang ada di
dalamnya berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan.
Tujuan
teks laporan observasi adalah untuk menyampaikan informasi tentang klasifikasi
mengenai jenis-jenis sesuatu secara apa adanya sesuai kriteria tertentu sebagai
hasil pengamatan (secara sistematis dan objektif) serta untuk memecahkan suatu
persoalan berupa hipotesis hasil pengamatan.
Sampah
merupakan material sisa yang tidak diinginkan setelah berakhirnya suatu proses.
Sampah didefinisikan oleh manusia menurut derajat keterpakaiannya, dalam proses-proses
alam sebenarnya tidak ada konsep sampah, yang ada hanya produk-produk yang
dihasilkan setelah dan selama proses alam tersebut berlangsung.
Sampah
merupakan material sisa yang tidak diinginkan setelah berakhirnya suatu proses.
Sampah dapat bersumber dari alam, manusia, konsumsi, nuklir, industri, dan
pertambangan. Sampah di bumi akan terus bertambah selama masih ada kegiatan
yang dilakukan oleh baik alam maupun manusia. Sampah yang dihasilkan di
Indonesia mencapai 11.330 ton per hari. Sampah dapat dibedakan berdasarkan
sifat dan bentuknya. Berdasarkan sifatnya, sampah bibagi menjadi dua, yaitu
sampah organik dan anorganik. Sampah organik merupakan sampah yang dapat
diuraikan atau degradable.
III.2.
Saran
Untuk
memperoleh teks observasi yang baik maka kita harus tentukan struktur teks
observasinya, teks observasi diharapkan bisa menjadi kontribusi positif untuk
permasalahan yang di bahasa dalam observasi tersebut.
No comments:
Post a Comment