BAB I
PENDAHULUAN
I.A. Latar Belakang
Kearsipan
memegang peranan penting bagi kelancaran jalannya organisasi, yaitu sebagai sumber
informasi dan sebagai pusat ingatan bagi organisasi. Mengingat arti pentingnya pemerintah Indonesia menaruh perhatian yang
cukup besar terhadap kearsipan. Hal ini terbukti dengan diperlukannya beberapa
peraturan perundangan yang mengatur tentang kearsipan Nasional.
Sebuah
perusahaanpun tentulah harus didukung
dengan berbagai sarana maupun prasarana, salahsatunya adalah kearsipan.
Kearsipan
merupakan sesuatu yang sangat penting dan menentukan dalam sebuah perusahaan,
oleh karena itu sudah tentu sebuah perusahaan harus memiliki orang-orang yang mampu dan dapat mengelola sistem
kearsipan, agar perusahaan dapat mencapai tujuan yang diinginkannya.
Dahulu
arsip identik dengan warkat yang berasal dari bahasa Arab yang berarti surat,
namun dalam perkembangan lebih lanjut pengertian warkat adalah lembaran yang
berisi keterangan atau informasi yang mempunyai arti dan kegunaan. Warkat juga dapat diartikan sebagai alat pembayaran non tunai yang
diperhitungkan melalui Kliring.
Dalam
kesempatan kali ini kami akan coba membahas tentang macam-macam bahan dan alat
kearsipan.
I.B. Tujuan Penulisan
Adapun
tujuan dari penulian makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk
memenuhi salah satu tugas kearsipan di semester 2, kelas.10 SMK Menambah
wawasan tentang peralatan dan bahan kearsipan.
I.C. Ruang Lingkup Bahasan
Dan
adapun ruang lingkup bahasan dalam makalah ini diantaranya adalah:
1. Pengertian
kearsipan.
2. Macam-macam
alat dan bahan kearsipan.
3. Fungsi
kearsipan.
BAB II
PEMBAHASAN
II.A. Pengertian
Kearsipan
adalah suatu proses mulai dari penciptaan, penerimaan, pengumpulan, pengaturan,
pengendalian, pemeliharaan dan perawatan serta penyimpanan warkat menurut
sistem tertentu.
Saat
dibutuhkan dapat dengan cepat dan tepat ditemukan. Bila arsip-arsip tersebut
tidak bernilai guna lagi, maka harus dimusnahkan.
Filling
adalah salah satu kegiatan pokok galam bidang
kearsipan. Filling dapat diartikan suatu proses penciptaan. Pengumpulan,
pemeliharaan, pengaturan, pengawasan, penyusunan dan penyimpanan. Cara atau
metode yang sistematis sehingga warkat
tersebut dengan mudah cepat dan tepat dapat ditemukan kembali apabila
sewaktu-waktu dibutuhkan.
Sistem
penyimpanan yang sesuai diantaranya:
·
Sistem abjad merupakan suatu sistem dan
penemuan kembali warkat-warkat berdasarkan abjad
·
Sistem masalah merupakan suati sistem
penemuan dan penyimpanan kembali menurut isi pokok atau perihal surat.
·
Sistem nomor merupakan pemberian nomor
yang terdapat pada folder
·
Sistem tanggal merupakan penyimpanan
surat berdasarkan tanggal, hari, bulan/tahun tanggal dijadikan kode surat.
·
Sistem Wilayah merupakan menyimpanan
berdasarkan daerah/wilayah surat yang diterima.
Filling
sistem suatu rangkaian kerja yang teratur agar dapat dijadikan untuk
penyimpanan arsip sehingga saat diperlukan arsip tersebut dapat dan tepat
ditemukan. Banyak istilah yang digunakan para ahli dalam membahas filling
sistem seperti sistem kearsipan, manajemen kearsipan, record manajemen dan lain
lain.
Menurut
asrip nasional, filling/memfile adalah cara mengatur dan menata berkas dalam
susunan yang sistematis dan menurut Ensiklopedia Administrasi; Filling adalah suatu bentuk
pekerjaan tata usaha yang berupa penyusunan warkat-warkat secara sistematis
sehingga bilamana diperlukan lagi, warkat-warkat itu dapat ditemukan kembali
secara tepat.
Kata
arsip dalam bahasa Indonesia diserap dari bahasa Belanda archief yang secara etimologi berasal dari bahasa
Yunani archium yang artinya peti tempat untuk menyimpan sesuatu. Pengertian
arsip awalnya menunjukkan tempat atau ruang penyimpanan arsip, namun saat ini
pengertian arsip lebih cenderung sebagai catatan atau surat yang memiliki nilai
kegunaan yang perlu untuk disimpan dengan sistem kearsipan.
Sedangkan
dalam bahasa Latin, kata arsip disebut felum (bundle) yang berarti benang atau
tali. Kala itu benang atau tali digunakan untuk mengikat kumpulan lembaran tulisan
atau catatan agar ringkas dan mudah dicari jika diperlukan.
Menurut
Lembaga Administrasi Negara (LAN), Arsip adalah segala kertas, berkas, naskah,
foto, film, mikro film, rekaman suara, gambar peta, bagan atau dokumen lain
dalam segala macam bentuk dan sifatnya atau salinan serta dengan segala cara
penciptaanya, dan yang dihasilkan atau diterima oleh suatu badan, sebagai bukti
dari tujuan organisasi, fungsi-fungsi kebijakan. Kebijakan,
keputusan-keputusan, prosedur-prosedur, pekerjaan-pekerjaan atau kegiatan-kegiatan
lain pemerintah atau karena pentingnya informasi yang terkandung di dalamnya.
II.B. Macam-macam Alat dan Bahan
Kearsipan
Peralatan
kearsipan adalah alat atau sarana yng digunakan dalam bidang kearsipan.
Peralatan ini pada umumnya tahan lama (dapat digunakan bertahun-tahun) karena
dibuat dengan bahan-bahan yang kuat seperti logam, kayu, alumunium, besi,
plastik, dsb.
Macam-macam
peralatan kearsipan antara lain:
1.
Filling
Cabinet
yaitu
lemari arsip yang terdiri dari laci, antara 1-6 laci; tetapi yang paling banyak
di gunakan adalah 4 dan 5 laci. Setiap laci dapat menampung kurang lebih 5.000
lembar arsip ukuran surat yang di susun berdiri tegak lurus (vertikal) berderet
kebelakang. Filling Cabinet berguna untuk menyimpan arsip atau berkas yang
masih bersifat aktif. Sebelum arsip di simpan ke laci, terlebih dahulu
arsip-arsip tersebut di masukan ke dalam folder atau folder gantung (hanging
folder). penyimpanan arsip dalam laci sebaiknya tidak ketat padat, karena di
perlukan ruang longgar untuk memudahkan dalam memasukan dan mengeluarkan arsip
ke dan dari laci. Penyimpanan arsip yang terlalu padat di samping membuat
pekerjaan pencarian menjadi sulit, juga dapat merusak arsip yang ada di
dalamnya. Dengan demikian, sebaiknya arsip yang disimpan tidak lebih dari 4.000
surat, dengan folder sekitar 40-50 folder dan guide 20-40 lembar . Dalam laci
filling cabinet di lengkapi dengan sepasang gawang yang di pasang di kiri dan
kanan bagian atas memanjang ke belakang sepanjang lacinya. Gawang tersebut digunakan
untuk menyangkut hanging folder. Filling cabinet dapat terbuat dari plastik
atau logam, tetapi yang paling banyak adalah dari logam, karena lebih kuat.
2.
Rotary
Yaitu
semacam filling cabinet tetapi penyimpanan arsip dilakukan secara berputar.
Alat ini dapat digunakan secara berputar sehingga dalam penempatan dan penemuan
kembali arsip tidak banyak memakan tenaga. Alat ini terbuat dari bahan yang
kuat seperti logam atau besi. Arsip disimpan pada alat ini secara lateral.
3.
Lemari
Arsip
Adalah
lemari tempat menyimpan arsip dalam berbagai bentuk arsip. Lemari ini dapat
terbuat dari kayu atau juga besi yang di lengkapi dengan daun pintu yang
menggunakan engsel, pintu dorong, atau menggunakan kaca. Penyusunan arsip dapat
di lakukan dengan cara berdiri menyamping (lateral) dengan terlebih dahulu
arsip dimasukkan kedalam ordner atau dengan cara di tumpuk mendatar
(horizontal) dengan terlebih dahulu arsip di masukkan ke map.
4.
Rak
Arsip
Adalah
lemari tanpa pintu tempat menyimpan arsip yang di susun secara lateral
(menyamping). Arsip-arsip yang akan disimpan di rak terlebih dahulu dimasukan
ke dalam ordner atau kotak arsip. Ordner atau kotak arsip ditempatkan di rak
arsip sehingga tampak punggung dari ordner atau kotak arsip, yang ada di dalam
nya. Rak arsip dapat di buat dari kayu atau besi.
5.
Map
Arsip
Adalah
lipatan yang terbuat dari karton/kertas tebal atau plastik yang digunakan untuk
menyimpan arsip/surat-surat. Arsip yang disimpan tidak terlalu banyak, berkisar
1-50 lembar.
Sebaiknya arsip jangan sampai disimpan terlalu banyak sehingga map
sulit ditutup. Map arsip ada beberapa macam, antara lain sebagai berikut:
·
Stopmap folio, yaitu map yang terdapat
daun pentup pada setiap sisinya. Daun penutup ini berfungsi untuk menopang
surat yang ada di dalamnya agar tidak jatuh. Pada umumnya, stopmap folio
digunakan untuk menyimpan arsip yang sudah inaktif, di mana map yang berisi
kumpulan arsip ini akan dibendel atau diikat dengan menggunakan tali.
·
Map snelhecter, yaitu map yang mempunyai
penjepit di tengah map. Map ini tidak mempunyai daun penutup. Untuk menopang
arsip/surat yang ada didalamnya menggunakan penjepit. Arsip yang disimpan pada
umumnya yang bersifat inaktif, tetapi dapat juga untuk menyimpan arsip aktif.
Arsip yang ditempatkan di dalamnya terlebih dahulu harus dilubangi dengan
menggunakan perforator.
·
Folder, yaitu map tanpa dilengkapi
dengan daun penutup. Map ini berupa lipatan kertas tebal/plastik saja. Karena
tidak ada daun penutupnya, maka map ini funginya untukmenyimpan arsip yang
selanjutnya akan dimasukkan ke dalam kotak arsip secra vertikal. Map ini
mempunyai tab (bagian yang menonjol pada posisi atas) untuk menuliskan
judul/label tentang arsip yang ada di dalam folder tersebut.
·
Hanging folder, yaitu folder yang
mempunyai besi penggantung. Besi penggantung inidipasang pada gawang yang ada
di filling cabinet. Hanging folder juga mempunyai tab untuk menuliskan kode
atau indeks arsip yang ada di dalamnya.
6. Guide
Lembaran
kertas tebal atau karton yang digunakan sebagai penunjuk dan atau sekat/pemisah
dalam penyimpanan arsip. Guide terdiri dari dua bagian, yaitu sebagai berikut :
·
Tab guide, yaitu bagian yang menonjol
untuk menuliskan kode-kode, tanda-tanda, atau index (pengelompokan) arsip.
·
Badan Guide, fungsinya untuk menopang
arsip-arsip yang ada di belakang nya. Guide ditempatkan di depan folder jika
penyimpanan arsip menggunakan filing cabinet, atau dapat juga di depan arsip
jika penyimpanan menggunakan ordner atau map snelhecter. Guide dapat
dibuat dengan berbagai ukuran
disesuaikan dengan bentuk arsip. Jika arsip berupa surat-surat dengan
menggunakan kertas ukuran folio atau A4, maka badan guide dibuat sesuai dengan
ukuran arsip yang di simpan, tetapi jika arsip ukuran nya kecil maka guide juga
kecil.
Posisi
tab guide dapat di atur penempatan nya, yaitu sebagai berikut:
·
Guide pertama, yaitu Tab Guide terletak
pada posisis atas sebelah kiri, untuk menuliskan kelompok utama ( main subject
).
·
Guide kedua, yaitu Tab Guide terletak
pada posisi atas bagian tengah, untuk menuliskan kelompok sekunder ( sub
subject ).
·
Guide ketiga, yaitu Tab Guide terletak
pada posisi atas sebelah kanan, untuk menuliskan kelompok tersier ( sub sub
subject ) atau untuk yang lebih kusus lagi.
7.
Ordner
Adalah
map besar dengan ukuran punggung sekitar 5 cm yang didalam nya terdapat besi
penjepit. Arsip yang akan di simpan didalam ordner terlebih dahulu di lubangi
dengan menggunakan perforator. Ordner terbuat dari karton yang sangat tebak
sehingga cukup kuat jika diletakan secara lateral pada lemari arsip atau rak
arsip. Ordner dapat memuat kurang lebih 500 lembar arsip surat.
8.
Stapler
Adalah
alat yang digunakan untuk menyatukan sejumlah kertas. Stapler digerakkan dengan
menggunakan tenaga manusia. Cara kerja dan komponennya mekanik, sserta baru
berfungsi apabila diisi dengan staples. Stapler dan staples terbuat dari bahan
logam yang cukup kuat. Jangan memasukkan isi staples melebihi kemampuannya,
supaya daya lentur per tetap kuat. Jika terjadi kemacetan dibagian mulut,
uasahakan tidak memukul-mukulkan stapler. Stapler sangat populer sehingga
memiliki banyak nama tidak resmi yang berasal dari suara yang dikeluarkan alat
ini, seperti jekrekan, jepretan, dan cekrekan. Menurut kemampuan dan bentuknya,
stapler dibedakan menjadi :
·
Stapler kecil, yaitu stapler yang
bentuknya kecil dan mampu membendel maksimum 10 lembar kertas.
·
Stapler sedang, yaitu stapler yang
bentuknya sedang dan mampu membendel 10-20 lembar kertas.
·
Stapler besar, yaitu stapler yang
bentuknya besar dan mampu membendel lebih dari 20 lembar kertas.
9. Perforator
Adalah
alat untuk melubangi kertas/kartu. perforator dibedakan antara
lain sebagai berikut:
·
Perforator dengan satu pelubang,
digunakan untuk melubangi kartu perpustakaan, papan nama, plastik, dan
lain-lain.
·
Perforator dengan dua pelubang,
digunakan untuk melubangi kertas yang akan disimpan dalam map snelhecter atau
ordner.
·
Perforator dengan lima pelubang,
digunakan untuk melubangi kertas yang akan dimasukkan ke dalam ordner.
·
Perforator digerakkan dengan tenaga
manusia. Cara kerja dan komponennya mekanis. Perforator mebuat lubang dengan
diameter 5mm. Perforator terbut dari logam. Cara menggunakan perforator adalah
sebagai berikut:
·
Siapkan kertas yang akan diberi lubang,
maksimum 10 lembar. Lembar paling atas dilipat sama lebar untuk menentukan
titik tengah, lalu tepi kertas diratakan.
·
Kertas diletakkan di papan kertas pada
posisi tengah sampai tepi kertas menyentuh batas tepi perforator.
·
Tangkai perforator ditekan dengan
telapak tangan sampai kertas berlubang.
10. Numerator
Adalah
alat unuk membubuhkan nomor pada lembaran dokumen. Menurut bentuk dan
ukurannya, numerator dibedakan sebagi berikut:
·
Numerator kecil, yaitu numerator yang
ukuran angkanya kecil dan terdiri dari 4-6 digit.
·
Numerator besar, yaitu numerator yang
ukuran angkanya lebih besar dan terdir lebih dari 6 digit.
·
Numerator digerakkan dengan tangan. Cara
kerja dan komponennya mekanis. Terdapat pengatur angka rangkap, dan membuat
angka secaraa otomatis dengan cara menekannya. Jika tidak digunakan, numerator
harus disimpan di tempat tertutup dan kering.
Adapun
cara kerja numerator sebagai berikut:
·
Beri tinta pada bantalan huruf.
·
Atur nomor awal.
·
Cetak nomor dengan cara menekan tangkai
numerator.
·
Kotak/Box
Adalah
kotak yang digunakan untuk menyimpan arsip yang bersifat inaktif. Biasanya
terbuat dari karton yang tebal. Arsip yang disimpan di dalam kotak terlebih
dahulu disimpan ke dalam folder.Selanjutnya kotak ini akan ditempatkan pada rak
arsip(lateral berderet ke samping).
11. Alat Sortir
Alat
sortir adalah alat yang digunakan untuk memisahkan surat atau warkat yang
diterima, diproses, dikirimkan, dan disimpan ke dalam folder masing-masing.
Alat sortir mempunyai beragam bentuk dan bahan.
Ada
yang berbentuk rak, kotak, bertingkat, dsb. Alat sortir ini terbuat dari
berbagai bahan misalnya logam, kayu, plastik atau karton.
12. Label
Adalah
alat yang digunakan untuk memberi judul pada map /folder yang biasanya
diletakan pada tab dari sebuah folder/guide.Label terbuat dari bahan kertas
dengan berbagai ukuran dan mempunyai perekat pada bagian belakang,sehingga
tidak perlu diberi lem lagi ketika ingin menempelkan label pada tempat yang di
inginkan.
13. Tickler File
Tickler
file adalah alat semacam kotak yang terbuat dari kayu atau besi baja untuk
menyimpan arsip berbentuk kartu atau lembaran yang berukuran kecil, seperti
lembar pinjam arsip, atau kartu-kartu lain yang mempunyai jatuh tempo. Namun
demikian, tickler file bisa saja digunakan untuk menyimpan kartu namaatau kartu
perpustakaan. Di bagian dalam tickler file dilengkapi dengan guide atau
pembatas. Tickler file berfungsi sebagai alat pengingat bagi petugas arsip.
14. Cardex (Card Index)
Cabinet
Adalah
alat yang digunakan untuk menyimpan kartu index dengan menggunakan laci-laci
yang dapat ditari keluar memanjang.Di dalam Cardex terdapat smacam kantung
plastik tempat menyimpan kartu index .Alat ini terbuat dari bahan besi baja.
15.Rak/Laci Kartu
Adalah
laci-laci yang disusun secara teratur dalam rak,untuk menyimpan kartu-kartu
ukuran kecil yang disusun secara vertikal.Alat ini terbuat dari kayu dan
banyaknya laci dapat di sesuaikan dengan kebutuhan.
16. Alat Penyimpanan
Khusus
Adalah
alat yang digunakan untuk menyimpan arsip dalam bentuk-bentuk yang khusus
seperti flasdisk, CD(Compact Disk),kaset,dan sebagainya.Alat ini mempunyai
beragam bentuk dan desain,karena sangat tergantung dari perkembangan kemajuan
teknologi.Sebelum ada flasdisk ,untuk menyimpan data elektronik digunakan
discat.Alat ini dapat terbuat dari logam dan plastik.
Alat-alat tersebut diatas
sangat memungkinkan untuk mengalami perkembangan,desain maupun jenisnya,karena
mengikuti perkembangan teknologi yang juga semakin berkembang.
Jenis-jenis
Perlengkapan Kearsipan
Bahan-bahan
pendukung yang digunakan dalam kegiatan kearsipan biasanya merupakan bahan yang
penggunaannya relatif singkat.
Beberapa
perlengkapan kearsipan sebagai berikut:
1.
Kartu
Index
Adalah
kartu yang berisi identitas suatu arsip/warkat yang disimpan, gunanya sebagai
alat bantu untuk menemukan arsip. Kartu
indeks dapat dibuat dengan ukuran 12,5 cm x 7,5 cm. Kartu indeks mencatat
informasi tentang:
·
Judul/nama surat.
·
Nomor surat
·
Hal surat
·
Tanggal surat,
·
Kode surat,
·
Kode kartu indeks
Kartu
indeks digunakan apabila arsip yang disimpan menggunakan system penyimpanan
subjek,tanggal,wilayah, dan nomor. Kartu indeks tidak digunakan jika
asrip/dokumen dengan menggunakan system abjad. Hal ini disebabkan kartu indeks dibuat untuk membantu menemukan
arsip apabila petugas atau si peminjam lupa tentang judul/caption/kode dari surat yang akan
dipinjam. Seseorang biasanya lebih mudah mengingat nama orang/perusahaan. Oleh
karena itu, kartu indeks ini disimpan berdasarkan nama orang/perusahaan
sehingga susunannya diurutkan secara lafabetis. Misalkan suatu arsip disimpan
dengan menggunakan system masalah/subjek. Sebelum arsip tersebut disimpan,terlebih
dahulu dibuat kartu indeks. Untuk mencari ditempat penyimpanan, tetapi jika
tidak mengetahui (tidak ingat), maka sebelum mencari surat di tempat
penyimanannya, terlebih dahulu mencari kartu indeks pada laci kardex untuk
mengetahui lokasi penyimpanan arsip tersebut.
2.
Kartu
Tunjuk Silang
Salah
satu cara yang dapat digunakan untuk membantu menemukan arsip selain kartu
indeks adalah dengan menggunakan kartu tunjuk silang. Kartu tunjuk silang
adalah suatu petunjuk yang terdapat pada tempat penyimpanan yang berfungsi
untuk menunjukkan tempat (map) dari suatu dokumen/arsip yang dicari pada tempat
yang ditunjukkan. Kartu tunjuk silang dapat dibuat dengan ukuran 12,5cm x
7,5cm. Tidak semua arsip dibuatkan kartu tunjuk disilangnya,tetapi hanya arsip
tertentu saja yang memang benar-benar perlu dibuatkan kartu tunjuk silangnya.
Hal ini disebabkan pembuatan kartu tunjuk silang berarti menambah beban
kerja,waktu dan peralatan. Disamping itu, penggunaan kartu tunjuk silang yang
berlebihan justru menambah keruwetan penyimpanan. Beberapa criteria dari suatu
arsip yang peru dibuatkan kartu tunjuk silangnya antara lain sebagai berikut :
a) Jika
suatu arsip mempunyai lebih dari satu judul/captiom/nama.
Contoh : • Abdurrahman
Wahid sering dipanggil dengan nama Gus Dur. Kedua nama tersebut sama-sama
popular, maka dapat dibuatkan kartu tunjuk silangnya.
b) Jika
surat/arsip yang disimpan pada filling cabinet mempunyai lampiran dokumen lain
yang ukurannya besar dan tidak memungkinkan untuk disimpan pada laci filling
cabinet misalnya berupa peta, gambar, maka hal demikian dapat dibuatkan kartu
tunjuk silangnya. Penyimpanan kartu tunjuk silang dapat dilakukan dengan 2
cara, antara lain sebagai berikut:
·
Disimpan dengan menggunakan tempat
tersendiri seperti kotak, disusun secara alfabetis. Hal ini dilakukan jika
kartu tunjuk silang jumlahnya banyak.
·
Disimpan dibagian paling belakang laci
filiing cabinet, dibelakang guide PS (Petunjuk Silang). Ini dilakukan jika
kartu tunjuk silangnya sedikit.
3. Lembar Pinjam Arsip
(out slip)
Adalah
lembaran/formulir yang digunakan untuk mencatat setiap peminjaman arsip.
Adapun
kegunaan dari lembar pinjam arsip, antara lain sebagai berikut :
·
Sebagai bahan bukti adanya peminjaman
arsip.
·
Sebagai ingatan untuk mengetahui siapa
dan kapan batas waktu pengembalian arsip yang dipinjam.
·
Sebagai tanda bahwa arsip yang dimaksud
sedang dipinjam.
·
Mencegah terjadinya kehilangan arsip
karena peminjaman yang tidak dikembalikan.
·
Sebagai dasar untuk melakukan penilaian
suatu arsip.
Lembar
pinjam arsip dibuat rangkap 3, antara lain sebagai berikut:
·
Lembar ke-1 untuk ditempatkan pada
tempat penyimpanan arsip yang dipinjam, sebagai tanda bahwa arsip tersebut
sedang dipinjam.
·
Lembar ke-2 untuk peminjaman arsip
sebagai bukti peminjaman.
·
Lembar ke-3 untuk petugas arsip
(arsiparis) yang disimpan pada tickler file sebagai bahan ingatan.
Map
Penggannti
Jika
surat yang dipinjam tidak hanya satu surat , tetapi satu map yang berisikan
seluruh surat-surat , maka perlu dibuat satu map penggati (out folder) dan
menempatkannnya ditempat map yang dipinjam.
4. Buku Arsip
Buku
arsip adalah buku yang digunakan untuk mencatat penyimpanan arsip, dan adapun
fungsi dari buku arsip adalah untuk:
·
Analisa Kebutuhan Peralatan dan
Perlengkapan Kearsipan
·
Ada beberapa kriteria yang perlu
dipertimbangkan antara lain:
·
Peralatan harus disesuaikan dengan
bentuk dengan ukuran fisik arsip seperti peta, surat, foto, dll.
·
Peralatan yang digunakan harus
memperhatikan sifat arsip yang disimpan sehingga keamanan informasi terjamin.
·
Bentuk organisasi, apakah organisasi
besar/kecil.
·
Tingkat perlindungan arsip yang
disimpan.
·
Biaya yang tersedia.
·
Peralatan yang digunakan memperhatikan
pertumbuhan/perkembangan arsip.
·
Peralatan yang diguanakan harus
memberikan kemudahan dalam (mengambil/menempatkan kembali).
Mempertimbangkan
besar ruangan yang disediakan untuk menyimpan arsip.
Selanjutnya
dalam kearsipan adapula alat-alat yang digunakan sebagai pengganda dokumen,
diantara alat-alat pengganda dokumen adalah sebagai berikut:
Mesin Photocopy
Mesin
fotocopy adalah suatu alat untuk menyalin kembali dokumen atau illustrasi
dengan menggunakan cahaya, panas,
bahkan kimia, atau muatan listrik statis. Pada tahun 1939 seorang ahli fisika
Amerika Serikat bernama Chester F. Carison menemukan proses duplikasi naskah
dengan menggunakan energi listrik statis yang diberi nama xerography yang
berarti tulisan kering dari bahasa yunani, lalu mesin ini diberi nama Xerox.
Jenis-Jenis
Mesin Fotocopy Secara umum berdasarkan ukurannnya mesin fotocopy dapat
dibedakan menjadi tiga, yaitu mesin fotocopy kecil (portable), mesin fotocopy
sedang (standar) dan mesin foto copy besar.
Stencil mechine (Mesin
Stencil)
Mesin
stensil tidak lain adalah mesin penghasil dokumen berbentuk lembaran dalam
jumlah banyak dengan menggunakan pembantu “kertas master” yang disebut dengan
stensil sheet atau sit stensil.
Ada
2 macam mesin stensil, yaitu :
a. Mesin stensil manual (manual stencil
duplicator)
b. Mesin Stensil Spiritus
Risograph
Mesin
rissograph, yakni mesin pembuat copy
untuk jumlah yang besar dengan menggunakan master copy, dapat memperbesar dan
memperkecil, serta dapat merubah warna sesuai keinginan.
Populernya,
mesin risograph lebih sering disebut sebagai Riso printer-duplicator. Mesin ini
dapat digunakan sebagai mesin cetak individual ataupun dengan cara terkoneksi
jaringan komputer.
Mesin
ini banyak dipakai dalam bisnis percetakan untuk mencetak diantaranya: kop
surat, nota, kartu nama, pamplet/leaflet, brosur b/w, serta yang lainnya.
Dengan kemampuan mencetak 60-90 lembar A3 atau 100-150 lembar A4 mesin ini per
menit, Mesin Risograph ini juga mampu mencetak poster dengan ketebalan kertas
hingga 400 gram.
Offset
Teknik
cetak datar atau biasa disebut offset adalah teknik cetak dimana bagian yang
mencetak kedudukannya sama datar dengan bagian yang tak mencetak.
Offset
adalah mesin cetak yang menggunakan master yang disebut plate dengan proses
pemindahan huruf ke blanket.
Scanner
Scanner
merupakan mesin pengganda dokumen, gambar dan foto yang menghasilkan salinan yg
baik dan hampir sama seperti aslinya. Penggunaan scanner ini umumnya bersamaan
dengan penggunaan komputer.
Printer
Printer
merupakan mesin pengganda dokumen, gambar dan foto yg banyak digunakan saat ini
karena hasilnya yg baik dan penggunaanya yg mudah. Printer umunya saat ini
digunakan bersamaan dengan komputer/laptop
sebagai pemberi perintah dan sumber file/dokumen yg akan di hasilkan.
Komputer
Komputer
merupakan salah satu mesin pengganda dokumen namu dalam bentuk perangkat lunak
atau software, ini terbukti dari adanya sistem 'copy- paste' pada program komputer.
Penggunaan
komputer biasanya menggunakan printer dan scanner untuk menghasilkan dokumen
dalam bentuk naskah, makalah dll.
Faximile
Faximile
merupakan salah satu alat-alat kantor yang banyak digunakan saat ini. Faximile
biasanya digunakan sebagai alat komunikasi dan juga dapat digunakan untuk
meng-copy dan menggandakan dokumen, berkas yg diperlukan. Penggunaan berkirim
dokumen dan menerima dokumen dengan 'faximile' dapat dilakukan dengan dua cara
yaitu manual dan otomatis.
Mesin
faximile ini umumnya terdiri dari mesin fax dan jaringan telepon, dimana cara
cara menggunakannya ialah dengan memasukkan terlebih dahulu dokumen ke mesin
fax kemudian menekan nomor telepon tujuan. Dan beberapa saat kemudian dokumen
akan sampai di tujuan.
Adapun
alat dukung kearsipan lainnya diantaranya adalah sebagai berikut:
Micro Film
Dengan
menyimpan data arsip dalam bentuk Microfilm maka akan menghemat tempat, dan
arsip akan terjaga kelestariannya.
Infokus/proyektor
LCD
Proyektor dalam istilah sehari-hari sering disebut dengan in-focus, yang
sebenarnya istilah itu salah karena infocus adalah salah satu merek dagang dari
produk lcd proyektor. Digunakan sebagai perangkat keras ( hardwrae ) yang sama
fungsinya dengan monitor, jadi termasuk perangkat keluaran ( Input Devive ),
memproyeksikan gambar di monitor ke dnding atau layar (screen) sehingga
ukurannya menjadi lebih besar.
Proyektor
adalah sebuah alat untuk menampilkan gambar di sebuah layar proyeksi atau
permukaan serupa. Pengertian lainnya adalah alat optik yang digunakan untuk
memproyeksikan gambar pada sebidang layer.
Semakin
jauh jarak layar dengan LCD proyektor akan semakin besar gambar yang
dihasilkan. Sangat sesuai digunakan untuk presentasi, seminar, pembelajaran di
sekolah/kampus, bahkan dapat digunakan nonton bareng pertandingan Persib atau
piala dunia, muter film dan sebagainya.
II.C. Fungsi Kearsipan
Dari
segi pengelolaan arsip/filling yang berfungsi sebagai inti dari sebuah kegiatan
setiap organisasi dan berguna membantu bagi pimpinan untuk menentukan
kebijaksanaan. Perusahaan/organissasi kearsipan berarti penyimpanan secara
tetap dan teratur warkat-warkat penting mengenai kemajuan sistem perusahaan.
Secara
umum arsip memiliki fungsi untuk penunjang aktivitas administrasi, alat
pengambil keputusan, bukti
pertanggungjawaban, sumber informasi, dan wahana komunikasi. Selain itu
memiliki fungsi primer dan sekunder.
1. Fungsi
primer adalah nilai guna arsip yang didasarkan pada kepentingan pencipta arsip
tersebut sebagai penunjang saat tugas sedang berlangsung maupun setelah
kegiatan selesai, baik itu oleh lembaga/instansi pemerintah, swasta, maupun
perorangan. Nilai guna pada arsip primer meliputi administrasi, hukum,
keuangan, ilmiah maupun teknologi.
2. Fungsi
sekunder adalah nilai guna arsip yang didasarkan pada kegunaan bukan untuk
pencipta arsip melainkan bagi kepentingan lembaga/instansi pemerintah, swasta,
perorangan dan juga kepentingan umum lain sebagai bahan bukti dan bahan
pertanggungjawaban. Nilai guna skunder meliputi nilai guna pembuktian dan
penginformasian.
BAB III
PENUTUP
III.A. Kesimpulan
Dalam
perkembangan dan kemajuan manajemen administrasi kantor sekarang ini hampir
dapat dipastikan bahwa segala sesuai tergantung kepada warkat/dokumen. Baik itu
didunia perusahaan pemerintahan atau swasta. Warkat dianggap sangat berperan
penting dalam proses kegiatan organisasi.
Dan
sistem yang sering dan masih berlaku di instansi-instansi diantaranya:
Sistem
sentralisasi merupakan kearsipan dimana semua surat perusahaan disimpan dalam
satu ruangan bukan dalam kantor terpisah.
Sistemj
desentralisasi adalah sistem kearsipan yang dalam pelaksanaannya tidak
dipusatkan pada satu unit kerja, karena masig-masing unit pengolah menyimpan
arsipnya.
Dari
segi pengelolaan arsip/filling yang berfungsi sebagai inti dari sebuah kegiatan
setiap organisasi dan berguna membantu bagi pimpinan untuk menentukan
kebijaksanaan. Perusahaan/organissasi kearsipan berarti penyimpanan secara
tetap dan teratur warkat-warkat penting mengenai kemajuan sistem perusahaan.
III.B. Saran
Semakin
hari alat dan bahan kearsipan semakin maju, oleh karena itu guna menjadi
operator kearsipan yang baik maka kita harus terus belajar mengikuti
perkembangan teknologi dan informasi tentang kearsipan.
No comments:
Post a Comment