Friday, November 30, 2018

makalah budaya


BAB I
PENDAHULUAN
I.1. Latar Belakang
Perbedaan merupakan anugerah Tuhan Yang Maha Esa yang perlu dijaga. Satu diantara perbedaan yang dimiliki bangsa Indonesia adalah suku bangsa dan budaya. Sebagai bangsa yang terdiri atas beraneka ragam suku bangsa, kita harus bangga karena suku-suku yang ada mempunyai budaya yang beragam. Keragaman tersebut terlihat jelas dalam unsur-unsurnya.
Kebudayaan sangat berpengaruh terhadap kepribadian seseorang, begitu pula sebaliknya. Di dalam pengembangan kepribadian diperlukan kebudayaan, dan kebudayaan akan terus berkembang melalui kepribadian tersebut. Sebuah masyarakat yang maju, kekuatan penggeraknya adalah individu-individu yang ada di dalamnya. Tingginya sebuah kebudayaan masyarakat dapat dilihat dari kualitas, karakter dan kemampuan individunya.
Manusia dan kebudayaan adalah dua hal yang saling berkaitan. Manusia dengan kemampuan akalnya membentuk budaya, dan budaya dengan nilai-nilainya menjadi landasan moral dalam kehidupan manusia. Seseorang yang berperilaku sesuai nilai-nilai budaya, khususnya nilai etika dan moral, akan disebut sebagai manusia yang berbudaya. Selanjutnya, perkembangan diri manusia juga tidak dapat lepas dari nilainilai budaya yang berlaku.
Kebudayaan dan masyarakatnya memiliki kekuatan yang mampu mengontrol, membentuk dan mencetak individu. Apagi manusia di samping makhluk individu juga sekaligus makhluk sosial, maka perkembangan dan perilaku individu sangat mungkin dipengaruhi oleh kebudayaan. Atau boleh dikatakan, untuk membentuk karakter manusia paling tepat menggunakan pendekatan budaya.
Dan pada kesempatan kali ini, kami akan coba menyusun makalah tentang budaya, sebagai pemenuhan salah satu tugas mata pelajaran Bahasa Indonesia Kelas IX, semester 2.
II.2. Tujuan Penulisan makalah
Adapun tujuan dari penulisan makalan ini adalah sebagai berikut:
1.      Memenuhi tugas kelompok pelajaran Bahasa Indonesia.
2.      Menambah wawasan dan penetahuan tentang budaya.
II.3. Ruang Lingkup Bahasan
Adapun ruang lingkup bahasan dalam makalah ini adalah sebagai berikut:
a)      Pengertian  Budaya
b)      Pengertian Kebudayaan
c)      Unsur-unsur Budaya
d)     Perubahan Sosial Budaya









BAB II
PEMBAHASAN
II.1. Pengertian  Budaya
Kata budaya dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia diartikan sebagai pikiran, akal budi atau adat-istiadat. Secara tata bahasa, pengertian kebudayaan diturunkan dari kata budaya yang cenderung menunjuk pada pola pikir manusia. Kebudayaan sendiri diartikan sebagai segala hal yang berkaitan dengan akal atau pikiran manusia, sehingga dapat menunjuk pada pola pikir, perilaku serta karya fisik sekelompok manusia.
Sedangkan definisi kebudayaan menurut Koentjaraningrat sebagaimana dikutip Budiono K, menegaskan bahwa, “menurut antropologi, kebudayaan adalah seluruh sistem gagasan dan rasa, tindakan, serta karya yang dihasilkan manusia dalam kehidupan bermasyarakat, yang dijadikan miliknya dengan belajar”. Pengertian tersebut berarti pewarisan budaya-budaya leluhur melalui proses pendidikan.
Beberapa pengertian kebudayaan berbeda dengan pengertian di atas, yaitu:
a)      Kebudayaan adalah cara berfikir dan cara merasa yang menyatakan diri dalam seluruh segi kehidupan sekelompok manusia yang membentuk kesatuan sosial (masyarakat) dalam suatu ruang dan waktu. Kebudayaan sebagai keseluruhan yang mencakup pengetahuan kepercayaan seni, moral, hukum, adat serta kemampuan serta kebiasaan lainnya yang diperoleh manusia sebagai anggota masyarakat.
b)      Kebudayaan merupakan hasil karya, rasa dan cipta masyarakat. Karya yaitu masyaraakat yang menghasilkan tekhnologi dan kebudayaan kebendaan yang terabadikan pada keperluan masyarakat. Rasa yang meliputi jiwa manusia yaitu kebijaksanaan yang sangat tinggi di mana aturan kemasyarakatan terwujud oleh kaidah-kaidah dan nilai-nilai sehingga denga rasa itu, manusia mengerti tempatnya sendiri, bisa menilai diri dari segala keadaannya.
c)      Pengertian kebudayaan tersebut mengispirasi penulis untuk menyimpulkan bahwa akal adalah sumber budaya, apapun yang menjadi sumber pikiran, masuk dalam lingkup kebudayaan. Karena setiap manusia berakal, maka budaya identik dengan manusia dan sekaligus membedakannya dengan makhluk hidup lain. Dengan akal manusia mampu berfikir, yaitu kerja organ sistem syaraf manusia yang berpusat di otak, guna memperoleh ide atau gagasan tentang sesuatu. Dari akal itulah muncul nilai-nilai budaya yang membawa manusia kepada ketinggian peradaban.
Dengan demikian, budaya dan kebudayaan telah ada sejak manusia berpikir, berkreasi dan berkarya sekaligus menunjukkan bagaimana pola berpikir dan interpretasi manusia terhadap lingkungannya. Dalam kebudayaaan terdapat nilai-nilai yang dianut masyarakat setempat dan hal itu memaksa manusia berperilaku sesuai budayanya. Antara kebudayaan satu dengan yang lain terdapat perbedaan dalam menentukan nilai-nilai hidup sebagai tradisi atau adat istiadat yang dihormati. Adat istiadat yang berbeda tersebut, antara satu dengan lainnya tidak bisa dikatakan benar atau salah, karena penilaiannya selalu terikat pada kebudayaan tertentu.
Kebudayaan atau yang dapat disebut juga “Peradaban” mengandung pengertian yang sangat luas dan mengandung pemahaman perasaan suatu bangsa yang sangat kompleks meliputi pengetahuan, kepercayaan, seni,moral, hukum, adat-istiadat, kebiasaan dan pembawaan lainnya yang diperoleh dari anggota masyarakat. (Taylor, 1897).
Mempelajari  kebudayaan bukanlah suatu kegiatan yang mudah dan sederhana, karena banyak sekali batasan konsep dari berbagai bahasa, sejarah, sumber bacaan atau literatur baik pendekatan metode juga telah banyak disiplin ilmu lain yang juga mengkaji berbagai macam permasalahan terkait kebudayaan seperti, Sosiologi, Psikoanalisis, Psikologi (Perilaku) dan sebagainya yang masing-masing mempunyai tingkat kejelasan sendiri-sendiri tergantung pada konsep dan penekanan masing-masing.
Apabila ditinjau dari asal katanya, maka “Kebudayaan”  berasal dari bahasa Sanskerta yaitu “Budhayah”,  yang merupakan bentuk jamak dari “Budhi‟ yang berarti Budi atau Akal. Dalam hal ini,‟Kebudayaan‟ dapat diartikan sebagai Hal-hal yang bersangkutan dengan budi atau akal.
Dalam bahasa Inggris kebudayaan disebut “culture”, yang berasal dari kata lain yaitu:”colere” yang berarti mengolah atau mengerjakan tanah atau bertani. Dalam bahasa Indonesia, kata culture di adopsi menjadi kultur.
Dalam disiplin Ilmu Antropologi Budaya, pengertian Kebudayaan dan Budaya tidak dibedakan. Adapun pengertian Kebudayaan dalam kaitannya dengan Ilmu Sosial Budaya Dasar (ISBD) adalah: “Penciptaan, penertiban dan pengolahan nilai-nilai insani yang tercakup di dalamnya usaha memanusiakan diri di dalam alam lingkungan, baik fisik maupun sosial”. Manusia memanusiakan dirinya dan memanusiakan lingkungannya.
II.2. Pengertian Kebudayaan
Kebudayaan sangat erat hubungannya dengan masyarakat. Melville J. Herskovits dan Bronislaw Malinowski mengemukakan bahwa segala sesuatu yang terdapat dalam masyarakat ditentukan oleh kebudayaan yang dimiliki oleh masyarakat itu sendiri. Istilah untuk pendapat itu adalah Cultural-Determinism, dan berikut adalah beberapa pengertian kebudayaan menurut para ahli diantaranya:
a)      Herskovits memandang kebudayaan sebagai sesuatu yang turun temurun dari satu generasi ke generasi yang lain, yang kemudian disebut sebagai superorganic.
b)      Menurut Andreas Eppink, kebudayaan mengandung keseluruhan pengertian nilai sosial, norma sosial, ilmu pengetahuan serta keseluruhan struktur-struktur sosial, religius, dan lain-lain, tambahan lagi segala pernyataan intelektual, dan artistik yang menjadi ciri khas suatu masyarakat.
c)      Menurut Edward Burnett Tylor, kebudayaan merupakan keseluruhan yang kompleks, yang di dalamnya terkandung pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat, dan kemampuan-kemampuan lain yang didapat seseorang sebagai anggota masyarakat.
d)     Menurut Selo Soemardjan, dan Soelaiman Soemardi, kebudayaan adalah sarana hasil karya, rasa, dan cipta masyarakat.
e)      Menurut M.Selamet Riyadi, Budaya adalah suatu bentuk rasa cinta dari nenek moyang kita yang di wariskan kepada seluruh keturunannya
f)       Koentjaraningrat (2000:181) : kebudayaan berasal dari bahasa sangsakerta yaitu dari kata “buddhayah“, yaitu buddhi yang mempunyai arti “budi atau akal”. Koentjaraningrat berpendapat bahwa budaya sebagai “daya budi” yang merupakan cipta, karsa, dan rasa. Sedangkan kebudayaan yaitu hasil dari budaya itu sendiri yaitu hasil dari cipta, karsa, dan rasa. Jadi, kebudayaan adalah keseluruhan sistem gagasan, tindakan dan hasil karya manusia yang dijadikan milik diri manusia dengan belajar dalam rangka kehidupan masyarakat.
g)      Clifford Geetz : Kebudayaan yaitu sistem mencakup konsep-konsep yang di turun temurunkan secara simbolik yaitu dengan cara berkomunikasi, melestarikan, dan juga mengembangkan pengetahuan dan sikap. (Abdullah , 2006 : 1)
h)      E. B Taylor : Dalam buku berjudul “Primitive Cultures”, beliau berpendapat bahwa kebudayaan yaitu keseluruhan yang kompleks, yang dimana dalam suatu kebudayaan terdapat unsur ilmu pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat, kemampuan yang lain serta kebiasaan yang didapat oleh manusia sebagai anggota masyarakat.” (Setiadi, 2007:27)
Dari berbagai definisi tersebut, dapat diperoleh pengertian mengenai kebudayaan adalah sesuatu yang akan memengaruhi tingkat pengetahuan, dan meliputi sistem ide atau gagasan yang terdapat dalam pikiran manusia, sehingga dalam kehidupan sehari-hari, kebudayaan itu bersifat abstrak.
Sedangkan perwujudan kebudayaan adalah benda-benda yang diciptakan oleh manusia sebagai makhluk yang berbudaya, berupa perilaku, dan benda-benda yang bersifat nyata, misalnya pola-pola perilaku, bahasa, peralatan hidup, organisasi sosial, religi, seni, dan lain-lain, yang semuanya ditujukan untuk membantu manusia dalam melangsungkan kehidupan bermasyarakat.
II.3. Unsur-unsur Kebudayaan.
 Ada beberapa pendapat ahli yang mengemukakan mengenai komponen atau unsur kebudayaan, antara lain sebagai berikut:
1.      Melville J. Herskovits menyebutkan kebudayaan memiliki 4 unsur pokok, yaitu:
a)      alat-alat teknologi
b)      sistem ekonomi
c)      keluarga
d)     kekuasaan politik
2.      Bronislaw Malinowski mengatakan 4 unsur pokok kebudayaan meliputi:
a)      sistem norma sosial yang memungkinkan kerja sama antara para anggota masyarakat untuk menyesuaikan diri dengan alam sekelilingnya
b)      organisasi ekonomi
c)      alat-alat, dan lembaga-lembaga atau petugas-petugas untuk pendidikan (keluarga adalah lembaga pendidikan utama)
d)     organisasi kekuatan (politik)
3.      C. Kluckhohn mengemukakan ada 7 unsur kebudayaan secara universal (universal categories of culture) yaitu:
a)      bahasa
b)      sistem pengetahuan
c)      sistem teknologi, dan peralatan
d)     sistem kesenian
e)      sistem mata pencarian hidup
f)       sistem religi
g)      sistem kekerabatan, dan organisasi kemasyarakatan
Dari bahasan diatas maka dapat kita rumuskan bahwa unsur-unsur budaya itu sendiri terdiri dari:
1. Bahasa
Kebahasaan merupakan suatu pengucapan elok pada bentuk elemen tradisi yang bisa membuat guna perantara utama untuk manusia untuk dapat melanjutkan atau mengadaptasikan tradisi.
Ada dua jenis versi bahasa yaitu bahasa ucapan serta bahasa tulisan, bahasa ini menjadi salah satu hal yang paling penting dalam berkomunikasi antar manusia sebagai pelaku budaya.
2. Metode pengetahuan
Metode pengetahuan membahas ke ilmu pembelajaran terkait situasi alam di wilayah orang2 serta perilaku sifat peralatan yang dipakainya. Metode pengetahuan mencakupi bagian pengetahuan terkait alam disekelilingnya, flora serta fauna, waktu, ruang serta lingkaran, watak serta adab dengan orang2, serta sebagainya.
3. Sistem masyarakat atau organisasi sosial
jaringan Sosial merupakan organisasi kerakyatan yakni membernya merasa kebersamaan dengan sesamanya. Struktur kemasyarakatan atau organisasi sosial meliputi: persatuan, asosiasi serta perhimpunan, metode kenegaraan, system persatuan hidup, perkumpulan.
4. metode peralatan hidup serta teknologi
total semua teknik yang dimiliki sekelompok orang2. tersusun dari semua cara melakukannya serta berbuat. Perihal ini berkenaan dengan perkumpulan serta pemrosesan resep mentah guna dibentuk suatu media kerja, pakaian, alat transportasi serta kebutuhan lainnya layaknya benda material.
5. Sistem mata pencaharian hidup
Yaitu semua daya rakyat untuk mendapatkan barang serta jasa yang diinginkan. Sistem mata penghidupan atau system ekonomi yang berupa, perburuan serta mengumpulkan makanan, bertani, peternakan, bisnis.
6. Sistem religi
Diartikan yaitu suatu mekanisme yang teratur antara keyakinan serta praktek keagamaan yang berkaitan bersama hal-hal suci serta tidak terkira oleh akal. Sistem keagamaan terhimpun atas, system kepercayaan, system nilai serta keseharian hidup, pembicaraan keagamaan, serta kegiatan keagamaan.
7. ImuKesenian
Kesenian dapat dimaknai berupa semua keinginan manusia pada keindahan. Bentuk keindahan yang beraneka ragam itu timbul dari penglihatan imajinasi yang dapat menyumbangkan kebahagiaan mental untuk manusia. Scara garis besar, kita bisamampu memetakan rupa seni dalam tiga jenis, yaitu seni rupa, seni suara serta seni tari.
Dan terdapat 3 wujud kebudayaan yaitu:
1.Gagasan
Persepsi merupakan suatu pola pemikiran. Pola pemikiran yang tercipta dari kumpulan ide-ide yang bersifat abstrak. Bentuk adat istiadat ini berada pada alam pendirian masyarakat. Persepsi masyarakat pada apa yang terlihat serta diamati juga dijalani pada kehidupan sehari-hari.
Andai ide itu dituliskan dalam tulisan maka bentuk ideal suatu tradisi terletak di dalam tulisan yang telah ditulis. Misalnya yaitu bahwa masyarakat daerah terpencil atau masyarakat desa masih mempercayai perkara yang sifatnya paranormal, seperti meyakini nyatanya benda keramat dan lain-lain.
2.Aktifitas
Aktifitas yakni perbuatan atau tindakan yang dilakukan oleh rakyat. Keaktifan masyarakat terbentuk pada mekanisme|tatanan|system|} sosial, sebab itu orang2 saling berhubungan serta beraktivitas bersama orang2 lainnya sejalan dengan adat istiadat serta kebiasaan. Kegiatan bersifat subtansial yang hanya diamati serta disebar luaskan.
3.Hasil Budaya
Hasil budaya adalah suatu warisan yang merupakan hasil karya cipta, benda atau fisik.
Hasil budaya bersifat paling faktual diantara dua wujud yang lainnya. Hal demikian dikarenakan adanya persepsi yang dituangkan pada pekerjaan sehari-hari dapat membentuk suatu pengaruh atau perolehan yang dapat dinikmati, dimengerti serta didokumentasikan dengan nyata, dan dengan hasil budaya yang nyata ini pada akhirnya dinikmati oleh manusia sebagai penikmat budaya.
Dan unsur-unsur budaya dapat mempengaruhi dan mendorong terjadinya perubahan budaya, dengan dipengaruhi oleh unsur-unsur  berikut ini:
Unsur pendukung kebudayaan
1.    Unsur internal
Ialah faktor yang asalnya dari bagian diri sendiri, semisal:
§  Adanya niat dalam diri sendiri yakni melestarikan tradisi Indonesia.
§  terbentuknya prasaan cinta pada diri terhadap kecintaan tradisi indonesia yang amat bervariasi
§  Adanya penerus generasi serta berjenis-jenis penemuan serta perkomplotan setempat
2.    Unsur eksternal
Unsur eksternal ialah faktor yang terdapat di luar masyarakat, seperti akibat kontak-kontak antar tradisi secara langsung maupun persebaran faktor kebudayaan juga perubahan lingkungan hidup yang mampu meningkatkan perkembangan sosial serta tradisi masyarakat yang sepatutnya membenahi kembali kehidupan mereka.
3.    Unsur penghambat kebudayaan
a.       Terdapat tradisi asing yang masuk ke Indonesia, oleh karena itu tradisi luar memberi pengaruh masyarakat untuk mengikuti tradisi luar.
b.      Tidak adanya keinginan masyarakat kepada cantiknya berjenis-jenis macam kebudayaan Indonesia
b)      Beranggapan bahwa adat Indonesia ialah kebiasaan lama yang telah ketinggalan zaman
c)      Bermacam masyarakat yang tidak tertarik dengan tradisi sebab itu bangsa lain pun mengklaim tradisi Indonesia contohnya; tari reog ponorogo,tari pendet, dan sebagainya.

II.4. Perubahan Sosial Budaya
Perubahan sosial budaya adalah sebuah gejala berubahnya struktur sosial, dan pola budaya dalam suatu masyarakat.
Perubahan sosial budaya merupakan gejala umum yang terjadi sepanjang masa dalam setiap masyarakat. Perubahan itu terjadi sesuai dengan hakikat, dan sifat dasar manusia yang selalu ingin mengadakan perubahan. Hirschman mengatakan bahwa kebosanan manusia sebenarnya merupakan penyebab dari perubahan.
Ada tiga faktor yang dapat memengaruhi perubahan sosial:
a)      tekanan kerja dalam masyarakat
b)      keefektifan komunikasi
c)      perubahan lingkungan alam.
Perubahan budaya juga dapat timbul akibat timbulnya perubahan lingkungan masyarakat, penemuan baru, dan kontak dengan kebudayaan lain. Sebagai contoh, berakhirnya zaman es berujung pada ditemukannya sistem pertanian, dan kemudian memancing inovasi-inovasi baru lainnya dalam kebudayaan.















BAB III
PENUTUP
III.1. Kesimpulan
Kata budaya dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia diartikan sebagai pikiran, akal budi atau adat-istiadat. Secara tata bahasa, pengertian kebudayaan diturunkan dari kata budaya yang cenderung menunjuk pada pola pikir manusia. Kebudayaan sendiri diartikan sebagai segala hal yang berkaitan dengan akal atau pikiran manusia, sehingga dapat menunjuk pada pola pikir, perilaku serta karya fisik sekelompok manusia.
III.2. Saran
Sebagai generasi penerus bangsa sudah menjadi kewajiban kita bersama untuk menjaga budaya bangsa Indonesia, kita dapat bercermin pada negara-negara besar bahwasannya untuk menjadi budaya besar tidak harus meninggalkan budaya bangsanya sendiri malah justru sebaliknya dimana negara-negara besar menjadikan budayanya sebagai ciri bangsa, Jepang contohnya, negara maju seperti Jepang justru menjunjung tinggi nilai-nilai budayanya, dan menjadikan budayanya sebagai salah satu sumber aset dan ciri khas negaranya.







Daftar Pustaka
·         https://id.wikipedia.org/wiki/Budaya

No comments:

Post a Comment

POSTER PLANTAE