BAB I
PENDAHULUAN
I.1. Latar Belakang
Perbedaan merupakan anugerah Tuhan Yang
Maha Esa yang perlu dijaga. Satu diantara perbedaan yang dimiliki bangsa
Indonesia adalah suku bangsa dan budaya. Sebagai bangsa yang terdiri atas
beraneka ragam suku bangsa, kita harus bangga karena suku-suku yang ada
mempunyai budaya yang beragam. Keragaman tersebut terlihat jelas dalam
unsur-unsurnya.
Kebudayaan sangat berpengaruh terhadap
kepribadian seseorang, begitu pula sebaliknya. Di dalam pengembangan
kepribadian diperlukan kebudayaan, dan kebudayaan akan terus berkembang melalui
kepribadian tersebut. Sebuah masyarakat yang maju, kekuatan penggeraknya adalah
individu-individu yang ada di dalamnya. Tingginya sebuah kebudayaan masyarakat
dapat dilihat dari kualitas, karakter dan kemampuan individunya.
Manusia dan kebudayaan adalah dua hal
yang saling berkaitan. Manusia dengan kemampuan akalnya membentuk budaya, dan
budaya dengan nilai-nilainya menjadi landasan moral dalam kehidupan manusia.
Seseorang yang berperilaku sesuai nilai-nilai budaya, khususnya nilai etika dan
moral, akan disebut sebagai manusia yang berbudaya. Selanjutnya, perkembangan
diri manusia juga tidak dapat lepas dari nilainilai budaya yang berlaku.
Kebudayaan dan masyarakatnya memiliki
kekuatan yang mampu mengontrol, membentuk dan mencetak individu. Apagi manusia
di samping makhluk individu juga sekaligus makhluk sosial, maka perkembangan
dan perilaku individu sangat mungkin dipengaruhi oleh kebudayaan. Atau boleh
dikatakan, untuk membentuk karakter manusia paling tepat menggunakan pendekatan
budaya.
Dan pada kesempatan kali ini, kami akan
coba menyusun makalah tentang budaya, sebagai pemenuhan salah satu tugas mata
pelajaran Bahasa Indonesia Kelas IX, semester 2.
II.2. Tujuan Penulisan makalah
Adapun tujuan dari penulisan makalan ini
adalah sebagai berikut:
1. Memenuhi
tugas kelompok pelajaran Bahasa Indonesia.
2. Menambah
wawasan dan penetahuan tentang budaya.
II.3. Ruang Lingkup Bahasan
Adapun ruang lingkup bahasan dalam
makalah ini adalah sebagai berikut:
a) Pengertian Budaya
b) Pengertian
Kebudayaan
c) Unsur-unsur
Budaya
d) Perubahan
Sosial Budaya
BAB II
PEMBAHASAN
II.1. Pengertian Budaya
Kata budaya dalam Kamus Besar Bahasa
Indonesia diartikan sebagai pikiran, akal budi atau adat-istiadat. Secara tata bahasa,
pengertian kebudayaan diturunkan dari kata budaya yang cenderung menunjuk pada
pola pikir manusia. Kebudayaan sendiri diartikan sebagai segala hal yang
berkaitan dengan akal atau pikiran manusia, sehingga dapat menunjuk pada pola
pikir, perilaku serta karya fisik sekelompok manusia.
Sedangkan definisi kebudayaan menurut
Koentjaraningrat sebagaimana dikutip Budiono K, menegaskan bahwa, “menurut
antropologi, kebudayaan adalah seluruh sistem gagasan dan rasa, tindakan, serta
karya yang dihasilkan manusia dalam kehidupan bermasyarakat, yang dijadikan
miliknya dengan belajar”. Pengertian tersebut berarti pewarisan budaya-budaya
leluhur melalui proses pendidikan.
Beberapa pengertian kebudayaan berbeda
dengan pengertian di atas, yaitu:
a) Kebudayaan
adalah cara berfikir dan cara merasa yang menyatakan diri dalam seluruh segi
kehidupan sekelompok manusia yang membentuk kesatuan sosial (masyarakat) dalam
suatu ruang dan waktu. Kebudayaan sebagai keseluruhan yang mencakup pengetahuan
kepercayaan seni, moral, hukum, adat serta kemampuan serta kebiasaan lainnya
yang diperoleh manusia sebagai anggota masyarakat.
b) Kebudayaan
merupakan hasil karya, rasa dan cipta masyarakat. Karya yaitu masyaraakat yang
menghasilkan tekhnologi dan kebudayaan kebendaan yang terabadikan pada
keperluan masyarakat. Rasa yang meliputi jiwa manusia yaitu kebijaksanaan yang
sangat tinggi di mana aturan kemasyarakatan terwujud oleh kaidah-kaidah dan
nilai-nilai sehingga denga rasa itu, manusia mengerti tempatnya sendiri, bisa
menilai diri dari segala keadaannya.
c) Pengertian
kebudayaan tersebut mengispirasi penulis untuk menyimpulkan bahwa akal adalah
sumber budaya, apapun yang menjadi sumber pikiran, masuk dalam lingkup
kebudayaan. Karena setiap manusia berakal, maka budaya identik dengan manusia dan
sekaligus membedakannya dengan makhluk hidup lain. Dengan akal manusia mampu
berfikir, yaitu kerja organ sistem syaraf manusia yang berpusat di otak, guna
memperoleh ide atau gagasan tentang sesuatu. Dari akal itulah muncul
nilai-nilai budaya yang membawa manusia kepada ketinggian peradaban.
Dengan demikian, budaya dan kebudayaan
telah ada sejak manusia berpikir, berkreasi dan berkarya sekaligus menunjukkan
bagaimana pola berpikir dan interpretasi manusia terhadap lingkungannya. Dalam
kebudayaaan terdapat nilai-nilai yang dianut masyarakat setempat dan hal itu
memaksa manusia berperilaku sesuai budayanya. Antara kebudayaan satu dengan
yang lain terdapat perbedaan dalam menentukan nilai-nilai hidup sebagai tradisi
atau adat istiadat yang dihormati. Adat istiadat yang berbeda tersebut, antara
satu dengan lainnya tidak bisa dikatakan benar atau salah, karena penilaiannya
selalu terikat pada kebudayaan tertentu.
Kebudayaan atau yang dapat disebut juga
“Peradaban” mengandung pengertian yang sangat luas dan mengandung pemahaman
perasaan suatu bangsa yang sangat kompleks meliputi pengetahuan, kepercayaan,
seni,moral, hukum, adat-istiadat, kebiasaan dan pembawaan lainnya yang
diperoleh dari anggota masyarakat. (Taylor, 1897).
Mempelajari kebudayaan bukanlah suatu kegiatan yang mudah
dan sederhana, karena banyak sekali batasan konsep dari berbagai bahasa,
sejarah, sumber bacaan atau literatur baik pendekatan metode juga telah banyak
disiplin ilmu lain yang juga mengkaji berbagai macam permasalahan terkait kebudayaan
seperti, Sosiologi, Psikoanalisis, Psikologi (Perilaku) dan sebagainya yang
masing-masing mempunyai tingkat kejelasan sendiri-sendiri tergantung pada
konsep dan penekanan masing-masing.
Apabila ditinjau dari asal katanya, maka
“Kebudayaan” berasal dari bahasa
Sanskerta yaitu “Budhayah”, yang
merupakan bentuk jamak dari “Budhi‟ yang berarti Budi atau Akal. Dalam hal
ini,‟Kebudayaan‟ dapat diartikan sebagai Hal-hal yang bersangkutan dengan budi
atau akal.
Dalam bahasa Inggris kebudayaan disebut
“culture”, yang berasal dari kata lain yaitu:”colere” yang berarti mengolah
atau mengerjakan tanah atau bertani. Dalam bahasa Indonesia, kata culture di
adopsi menjadi kultur.
Dalam disiplin Ilmu Antropologi Budaya,
pengertian Kebudayaan dan Budaya tidak dibedakan. Adapun pengertian Kebudayaan
dalam kaitannya dengan Ilmu Sosial Budaya Dasar (ISBD) adalah: “Penciptaan,
penertiban dan pengolahan nilai-nilai insani yang tercakup di dalamnya usaha
memanusiakan diri di dalam alam lingkungan, baik fisik maupun sosial”. Manusia
memanusiakan dirinya dan memanusiakan lingkungannya.
II.2. Pengertian Kebudayaan
Kebudayaan sangat erat hubungannya
dengan masyarakat. Melville J. Herskovits dan Bronislaw Malinowski mengemukakan
bahwa segala sesuatu yang terdapat dalam masyarakat ditentukan oleh kebudayaan
yang dimiliki oleh masyarakat itu sendiri. Istilah untuk pendapat itu adalah
Cultural-Determinism, dan berikut adalah beberapa pengertian kebudayaan menurut
para ahli diantaranya:
a) Herskovits
memandang kebudayaan sebagai sesuatu yang turun temurun dari satu generasi ke
generasi yang lain, yang kemudian disebut sebagai superorganic.
b) Menurut
Andreas Eppink, kebudayaan mengandung keseluruhan pengertian nilai sosial,
norma sosial, ilmu pengetahuan serta keseluruhan struktur-struktur sosial,
religius, dan lain-lain, tambahan lagi segala pernyataan intelektual, dan
artistik yang menjadi ciri khas suatu masyarakat.
c) Menurut
Edward Burnett Tylor, kebudayaan merupakan keseluruhan yang kompleks, yang di
dalamnya terkandung pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat
istiadat, dan kemampuan-kemampuan lain yang didapat seseorang sebagai anggota
masyarakat.
d) Menurut
Selo Soemardjan, dan Soelaiman Soemardi, kebudayaan adalah sarana hasil karya,
rasa, dan cipta masyarakat.
e) Menurut
M.Selamet Riyadi, Budaya adalah suatu bentuk rasa cinta dari nenek moyang kita
yang di wariskan kepada seluruh keturunannya
f) Koentjaraningrat
(2000:181) : kebudayaan berasal dari bahasa sangsakerta yaitu dari kata
“buddhayah“, yaitu buddhi yang mempunyai arti “budi atau akal”.
Koentjaraningrat berpendapat bahwa budaya sebagai “daya budi” yang merupakan
cipta, karsa, dan rasa. Sedangkan kebudayaan yaitu hasil dari budaya itu
sendiri yaitu hasil dari cipta, karsa, dan rasa. Jadi, kebudayaan adalah
keseluruhan sistem gagasan, tindakan dan hasil karya manusia yang dijadikan
milik diri manusia dengan belajar dalam rangka kehidupan masyarakat.
g) Clifford
Geetz : Kebudayaan yaitu sistem mencakup konsep-konsep yang di turun temurunkan
secara simbolik yaitu dengan cara berkomunikasi, melestarikan, dan juga
mengembangkan pengetahuan dan sikap. (Abdullah , 2006 : 1)
h) E.
B Taylor : Dalam buku berjudul “Primitive Cultures”, beliau berpendapat bahwa
kebudayaan yaitu keseluruhan yang kompleks, yang dimana dalam suatu kebudayaan
terdapat unsur ilmu pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat
istiadat, kemampuan yang lain serta kebiasaan yang didapat oleh manusia sebagai
anggota masyarakat.” (Setiadi, 2007:27)
Dari berbagai definisi tersebut, dapat
diperoleh pengertian mengenai kebudayaan adalah sesuatu yang akan memengaruhi
tingkat pengetahuan, dan meliputi sistem ide atau gagasan yang terdapat dalam
pikiran manusia, sehingga dalam kehidupan sehari-hari, kebudayaan itu bersifat
abstrak.
Sedangkan perwujudan kebudayaan adalah
benda-benda yang diciptakan oleh manusia sebagai makhluk yang berbudaya, berupa
perilaku, dan benda-benda yang bersifat nyata, misalnya pola-pola perilaku,
bahasa, peralatan hidup, organisasi sosial, religi, seni, dan lain-lain, yang
semuanya ditujukan untuk membantu manusia dalam melangsungkan kehidupan
bermasyarakat.
II.3. Unsur-unsur Kebudayaan.
Ada
beberapa pendapat ahli yang mengemukakan mengenai komponen atau unsur
kebudayaan, antara lain sebagai berikut:
1. Melville
J. Herskovits menyebutkan kebudayaan memiliki 4 unsur pokok, yaitu:
a) alat-alat
teknologi
b) sistem
ekonomi
c) keluarga
d) kekuasaan
politik
2. Bronislaw
Malinowski mengatakan 4 unsur pokok kebudayaan meliputi:
a) sistem
norma sosial yang memungkinkan kerja sama antara para anggota masyarakat untuk
menyesuaikan diri dengan alam sekelilingnya
b) organisasi
ekonomi
c) alat-alat,
dan lembaga-lembaga atau petugas-petugas untuk pendidikan (keluarga adalah
lembaga pendidikan utama)
d) organisasi
kekuatan (politik)
3. C.
Kluckhohn mengemukakan ada 7 unsur kebudayaan secara universal (universal
categories of culture) yaitu:
a) bahasa
b) sistem
pengetahuan
c) sistem
teknologi, dan peralatan
d) sistem
kesenian
e) sistem
mata pencarian hidup
f) sistem
religi
g) sistem
kekerabatan, dan organisasi kemasyarakatan
Dari bahasan diatas maka dapat kita
rumuskan bahwa unsur-unsur budaya itu sendiri terdiri dari:
1. Bahasa
Kebahasaan
merupakan suatu pengucapan elok pada bentuk elemen tradisi yang bisa membuat
guna perantara utama untuk manusia untuk dapat melanjutkan atau mengadaptasikan
tradisi.
Ada
dua jenis versi bahasa yaitu bahasa ucapan serta bahasa tulisan, bahasa ini
menjadi salah satu hal yang paling penting dalam berkomunikasi antar manusia
sebagai pelaku budaya.
2. Metode pengetahuan
Metode
pengetahuan membahas ke ilmu pembelajaran terkait situasi alam di wilayah
orang2 serta perilaku sifat peralatan yang dipakainya. Metode pengetahuan
mencakupi bagian pengetahuan terkait alam disekelilingnya, flora serta fauna,
waktu, ruang serta lingkaran, watak serta adab dengan orang2, serta sebagainya.
3. Sistem masyarakat
atau organisasi sosial
jaringan
Sosial merupakan organisasi kerakyatan yakni membernya merasa kebersamaan
dengan sesamanya. Struktur kemasyarakatan atau organisasi sosial meliputi:
persatuan, asosiasi serta perhimpunan, metode kenegaraan, system persatuan
hidup, perkumpulan.
4. metode peralatan
hidup serta teknologi
total
semua teknik yang dimiliki sekelompok orang2. tersusun dari semua cara
melakukannya serta berbuat. Perihal ini berkenaan dengan perkumpulan serta
pemrosesan resep mentah guna dibentuk suatu media kerja, pakaian, alat
transportasi serta kebutuhan lainnya layaknya benda material.
5. Sistem mata
pencaharian hidup
Yaitu
semua daya rakyat untuk mendapatkan barang serta jasa yang diinginkan. Sistem
mata penghidupan atau system ekonomi yang berupa, perburuan serta mengumpulkan
makanan, bertani, peternakan, bisnis.
6. Sistem religi
Diartikan
yaitu suatu mekanisme yang teratur antara keyakinan serta praktek keagamaan
yang berkaitan bersama hal-hal suci serta tidak terkira oleh akal. Sistem
keagamaan terhimpun atas, system kepercayaan, system nilai serta keseharian
hidup, pembicaraan keagamaan, serta kegiatan keagamaan.
7. ImuKesenian
Kesenian
dapat dimaknai berupa semua keinginan manusia pada keindahan. Bentuk keindahan
yang beraneka ragam itu timbul dari penglihatan imajinasi yang dapat
menyumbangkan kebahagiaan mental untuk manusia. Scara garis besar, kita
bisamampu memetakan rupa seni dalam tiga jenis, yaitu seni rupa, seni suara
serta seni tari.
Dan
terdapat 3 wujud kebudayaan yaitu:
1.Gagasan
Persepsi
merupakan suatu pola pemikiran. Pola pemikiran yang tercipta dari kumpulan
ide-ide yang bersifat abstrak. Bentuk adat istiadat ini berada pada alam
pendirian masyarakat. Persepsi masyarakat pada apa yang terlihat serta diamati
juga dijalani pada kehidupan sehari-hari.
Andai
ide itu dituliskan dalam tulisan maka bentuk ideal suatu tradisi terletak di
dalam tulisan yang telah ditulis. Misalnya yaitu bahwa masyarakat daerah
terpencil atau masyarakat desa masih mempercayai perkara yang sifatnya
paranormal, seperti meyakini nyatanya benda keramat dan lain-lain.
2.Aktifitas
Aktifitas
yakni perbuatan atau tindakan yang dilakukan oleh rakyat. Keaktifan masyarakat
terbentuk pada mekanisme|tatanan|system|} sosial, sebab itu orang2 saling berhubungan
serta beraktivitas bersama orang2 lainnya sejalan dengan adat istiadat serta
kebiasaan. Kegiatan bersifat subtansial yang hanya diamati serta disebar
luaskan.
3.Hasil Budaya
Hasil
budaya adalah suatu warisan yang merupakan hasil karya cipta, benda atau fisik.
Hasil
budaya bersifat paling faktual diantara dua wujud yang lainnya. Hal demikian
dikarenakan adanya persepsi yang dituangkan pada pekerjaan sehari-hari dapat
membentuk suatu pengaruh atau perolehan yang dapat dinikmati, dimengerti serta didokumentasikan
dengan nyata, dan dengan hasil budaya yang nyata ini pada akhirnya dinikmati
oleh manusia sebagai penikmat budaya.
Dan unsur-unsur budaya dapat
mempengaruhi dan mendorong terjadinya perubahan budaya, dengan dipengaruhi oleh
unsur-unsur berikut ini:
Unsur
pendukung kebudayaan
1. Unsur
internal
Ialah faktor yang
asalnya dari bagian diri sendiri, semisal:
§ Adanya
niat dalam diri sendiri yakni melestarikan tradisi Indonesia.
§ terbentuknya
prasaan cinta pada diri terhadap kecintaan tradisi indonesia yang amat
bervariasi
§ Adanya
penerus generasi serta berjenis-jenis penemuan serta perkomplotan setempat
2. Unsur
eksternal
Unsur
eksternal ialah faktor yang terdapat di luar masyarakat, seperti akibat
kontak-kontak antar tradisi secara langsung maupun persebaran faktor kebudayaan
juga perubahan lingkungan hidup yang mampu meningkatkan perkembangan sosial
serta tradisi masyarakat yang sepatutnya membenahi kembali kehidupan mereka.
3. Unsur
penghambat kebudayaan
a. Terdapat
tradisi asing yang masuk ke Indonesia, oleh karena itu tradisi luar memberi
pengaruh masyarakat untuk mengikuti tradisi luar.
b. Tidak
adanya keinginan masyarakat kepada cantiknya berjenis-jenis macam kebudayaan
Indonesia
b) Beranggapan
bahwa adat Indonesia ialah kebiasaan lama yang telah ketinggalan zaman
c) Bermacam
masyarakat yang tidak tertarik dengan tradisi sebab itu bangsa lain pun
mengklaim tradisi Indonesia contohnya; tari reog ponorogo,tari pendet, dan
sebagainya.
II.4. Perubahan Sosial Budaya
Perubahan sosial budaya adalah sebuah
gejala berubahnya struktur sosial, dan pola budaya dalam suatu masyarakat.
Perubahan sosial budaya merupakan gejala
umum yang terjadi sepanjang masa dalam setiap masyarakat. Perubahan itu terjadi
sesuai dengan hakikat, dan sifat dasar manusia yang selalu ingin mengadakan
perubahan. Hirschman mengatakan bahwa kebosanan manusia sebenarnya merupakan
penyebab dari perubahan.
Ada tiga faktor yang dapat memengaruhi
perubahan sosial:
a) tekanan
kerja dalam masyarakat
b) keefektifan
komunikasi
c) perubahan
lingkungan alam.
Perubahan budaya juga dapat timbul
akibat timbulnya perubahan lingkungan masyarakat, penemuan baru, dan kontak
dengan kebudayaan lain. Sebagai contoh, berakhirnya zaman es berujung pada
ditemukannya sistem pertanian, dan kemudian memancing inovasi-inovasi baru lainnya
dalam kebudayaan.
BAB III
PENUTUP
III.1. Kesimpulan
Kata budaya dalam Kamus Besar Bahasa
Indonesia diartikan sebagai pikiran, akal budi atau adat-istiadat. Secara tata
bahasa, pengertian kebudayaan diturunkan dari kata budaya yang cenderung
menunjuk pada pola pikir manusia. Kebudayaan sendiri diartikan sebagai segala
hal yang berkaitan dengan akal atau pikiran manusia, sehingga dapat menunjuk
pada pola pikir, perilaku serta karya fisik sekelompok manusia.
III.2. Saran
Sebagai generasi penerus bangsa sudah
menjadi kewajiban kita bersama untuk menjaga budaya bangsa Indonesia, kita
dapat bercermin pada negara-negara besar bahwasannya untuk menjadi budaya besar
tidak harus meninggalkan budaya bangsanya sendiri malah justru sebaliknya dimana
negara-negara besar menjadikan budayanya sebagai ciri bangsa, Jepang contohnya,
negara maju seperti Jepang justru menjunjung tinggi nilai-nilai budayanya, dan
menjadikan budayanya sebagai salah satu sumber aset dan ciri khas negaranya.
Daftar Pustaka
·
https://id.wikipedia.org/wiki/Budaya
No comments:
Post a Comment