Friday, November 30, 2018

konflik sosial



BAB I
PENDAHULUAN
I.A. Latar Belakang Masalah.
Secara sosiologis, konflik dapat diartikan sebagai suatu proses sosial antara dua orang atau lebih atau dapat juga kelompok yang berusaha menyingkirkan pihak lain dengan jalan menghancurkan atau membuatnya tidak berdaya.
Akhir-akhir ini konflik sosial di Indonesia semakin marak. Masyarakat menjadi begitu mudah tersulut rasa amarah dan diprovokasi oleh pihak lain. Konflik sosial yang terjadi seringkali disertai dengan kekerasan.
Konflik sosial yang terjadi di tengah masyarakat merupakan salah satu penyebab lunturnya Bhinneka Tunggal Ika dalam masyarakat, terkikisnya kearifan lokal, institusi pendidikan yang tidak mengajarkan visi dunia pendidikan serta tidak maksimalnya Negara dalam melindungi hak konstitusional warga Negara. Dampak akibat konflik sosial dirasakan sangat menggangu Indonesia sebagai negara demokrasi.
Masyarakat indonesia mengalami banyak konflik yang  tidak bisa kita hindari. Didalam masyarakat yang multikultural, berbagai permasalahan yang dialami baik sosial, ekonomi, maupun yang lainnya diakibatkan oleh berbagai individu yang berbeda, ras, kebudayaan sehingga tak jarang konflik tersebut menimbulkan perbedaan, penekanan sosial dan kekerasan. Adapun didalam konflik dapat menciptakan sesuatu yang negatif dan positif.
Melihat konflik sebagai bagian dari proses interaksi sosial manusia yang saling berlawanan. Artinya, konflik adalah bagian dari proses sosial yang terjadi karena adanya perbedaanperbedaan baik fisik, emosi, kebudayaan, dan perilaku. Atau dengan kata lain konflik adalah salah satu proses interaksi sosial yang bersifat disosiatif.
Secara umum, diferensiasi dan stratifikasi sosial memberikan pengaruh positif dan negative pada masyarakat. Pengaruh positifnya, diferensiasi dan stratifikasi sosial dapat mendorong terjadinya integrase sosial, sedangkan pengaruh negatifnya adalah terjadinya disintegrasi sosial. Diferensiasi sosial dapat menimbulkan primordialisme, etnosentrisme, politik aliran, dan terjadinya proses konsolidasi.
I.B. Maksud Penulisan.
Maksud dari penulisan makalah ini adalah :
1.      Memahami arti, dan efek yang ditimbulkan, serta contoh dari konflik sosial.
2.      Memenuhi tugas mata pelajaran Sosiologi kelas XI, semester 1 di SMA YAPISA, pada tahun ajaran 2017-2018.
I.C. Ruang Lingkup Masalah.
Adapun ruang lingkup masalah pada makalah ini adalah:
1.      Pengertian konflik sosial.
2.      Penyebab dan latar belakang terjadinya konflik sosial.
3.      Bentuk Konflik sosial.
4.      Akibat yang ditimbulkan dari konflik sosial.
5.      Contoh konflik sosial.













BAB II
PEMBAHASAN
II.A. Pengertian.
Konflik Sosial dapat diartikan sebagai bentuk interaksi yang ditandai oleh keadaan yang saling mengancam, melukai, menghancurkan dan melenyapkan di antara pihak-pihak yang terlibat konflik tersebut. Konflik sosial jika dilihat dari segi positifnya yaitu konflik dapat mengawali terjadinya perubahan. Biasanya konflik social terjadi akibat adanya pertentangan antara kelompok social terhadap kondisi yang tidak menguntungkan. Kelompok yang merasa tidak diuntungkan, menuntut perubahan dan jalan yang ditempuh dengan menentang jalan yang ada.
Dalam kehidupan masyarakat ketrentaman dan kedamaian merupakan sebuah keadaan sosial yang selalu diharapkan. Namun pada kenyataannya dalam setiap masyarakat pasti terdapat sebuah perselisihan atau masalah yang dapat menyebabkan konflik.
II.B. Bentuk-bentuk Konflik
Adapun bentuk-bentuk konflik sosial diantaranya adalah:
·         Konflik Pribadi merupakan suatu konflik yang terjadi antara orang-perorangan karena masalah pribadi atau perbedaan pendapat antara dua individu tersebut. Contohnya yaitu pembagian warisan keluarga.
·         Konflik politik merupakan konflik yang terjadi akibat perbedaan pendapat, tujuan dan kepentingan antar politisi maupun suatu kelompok. Contoh, bentrok antar partai politik saat kampanye
·         Konflik Rasial merupakan konflik yang terjadi antar ras yang berbeda akibat perbedaan budaya dan kepentingan yang bertabrakan. Contohnya, konflik antar ras kulit putih dan kulit hitam di USA dan Afrika Selatan akibat diskriminasi oleh ras kulit putih
·         Konflik antar kelas sosial merupakan suatu konflik yang muncul akibat perbedaan kepentingan antar kelas di masyarakat. Contohnya konflik antar buruh dan pimpinan masalah kenaikan upah.
·         Konflik Internasiona merupakan konflik yang melibatkan beberapa Negara Internasional karena perbedaan pendapat dan kepentingan. Contohnya konflik antara Palestina dan Israel yang melibatkan Negara lainnya.
Jenis Konflik Sosial
Adapun jenisjenis konflik sosial diantaranya
1.       Berdasarkan Pihak yang terlibat
a.       Konflik dalam diri Individu yaitu jenis konflik yang terjadi akibat memilih tujuan yang bertentangan atau tugas yang terlampau banyak.
b.      Konflik antar Individu yaitu suatu konflik yang terjadi akibat adanya perbedaan pendapat antar individu
c.       Konflik antar Individu dan kelompok yaitu suatu jenis konflik yang terjadi akibat individu tersebut tidak dapat beradaptasi dengan aturan kelompok tersebut.
d.      Kelompok antar kelompok dalam organisasi yang sama yaitu konflik yang terjadi antar kelompok akibat memiliki tujuan dan pendapat yang berbeda
e.       Konflik antar organisasi yaitu konflik yang terjadi akibat tindakan yang dilakukan organisasi menimbulkan dampak negative bagi organisasi lainnya
f.       Konflik antar individu dalam organisasi yang berbeda yaitu konflik yang terjadi akibat sikap dan perilaku anggota organisasi memberikan efek negative bagi organisasi
2.      Berdasarkan Fungsinya
a.       Konflik Konstruktif merupakan jenis konflik yang memberikan dampak positif bagi perkembangan organisasi
b.      Konflik destruktif yaitu jenis konflik yang memberikan efek negative pada perkembangan organisasi
3.      Berdasarkan Posisi seseorang dalam Organisasi
a.       Konflik vertikal jenis konflik yang terjadi antar karyawan yang memiliki kedudukan yang tidak sama dengan organisasi. 
b.      Konflik horizontal jenis konflik yang terjadi karena memiliki posisi/jabatan yang sama atau setingkat dalam organisasi.
c.       Konflik garis staf jenis konflik pada karyawan yang memegang posisi komando dengan pejabat staf sebagai penasehat dalam organisasi.
d.      Konflik peran jenis konflik yang terjadi karena individu memiliki peran yang lebih dari satu.
4.      Berdasarkan dampak yang timbul
a.       Konflik fungsional yaitu konflik yang memberikan manfaat bagi organisasi
b.      Konflik Infungsional yaitu jenis konflik yang merugikan organisasi
5. Berdasarkan Sumber Konflik
a.       Konflik Tujuan yaitu konflik akibat adanya perbedaan individu, organisasi sehingga memunculkan konflik
b.      Konflik peranan yaitu konflik akibat mendapatkan peran melebihi satu
c.       Konflik nilai yaitu konflik yang terjadi karena adanya perbedaan nilai yang dianut antar individu dan kelompok
d.      Konflik kebijakan yaitu konflik yang terjadi akibat individu atau kelompok tidak setuju dengan kebijakan organisasi
5.      Berdasarkan Bentuknya
a.       Konflik realistis terjadi karena kekecewaan individu atau kelompok terhadap tuntutan
b.      Konflik nonrealistic terjadi karena kebutuhan yang meredakan ketegangan
7.  Berdasarkan tempat terjadinya
a.       Konflik in group yaitu jenis konflik yang terjadi dalam kelompok atau masyarakat
b.      Konflik outgroup yaitu jenis konflik yang terjadi antar kelompok dengan kelompok lainnya atau antar masyarakat dengan masyarakat lainnya.
II.C. Penyebab dan latar belakang terjadinya konflik sosial
Soerjono Soekanto mengemukakan empat faktor yang dapat menyebabkan terjadinya konflik dalam masyarakat, yakni:
·         perbedaan antarindividu : setiap manusia memiliki ego sendiri-sendiri yang jika tidak di kendalikan secara tepat dapat menimbulkan konflik dengan individu
·         perbedaan antarkebudayaan : individu merupakan bagian dari suatu masyarakat dimana pola-pola pemikirannya dipengaruhi oleh masyarakat tersebut sehingga secara sadar atau tidak timbul pertentngan karena perbedaan kebudayaan.
·         perbedaan kepentingan : setiap individu maupun kelompok tentu memiliki kebutuhan dan kepentingan yang berbeda dalam mengerjakan sesuatu
·         perubahan sosial : hal ini merupakan faktor penting penyebab terjadinya konflik misalnya pada masyarakat yang tertutup dan sulit menerima perubahan akan menentang perubahan karena dianggap mengacaukan tatanan yang telah ada.
II.D. Akibat yang ditimbulkan dari konflik sosial.
Konflik dapat memiliki dampak atau akibat positif maupun negative.
Segi positif konflik adalah sebagai berikut:
·         Konflik dapat memperjelas aspek-aspek kehidupan yang belum jelas atau masih belum tuntas ditelaah.
·         Konflik memungkinkan adanya penyesuaian kembali norma-norma, nilai-nilai, serta hubungan-hubungan sosial dalam kelompok bersangkutan dengan kebutuhan individu atau kelompok
·         Konflik meningkatkan solidaritas sesama anggota kelompok (in-group solidarity) yang sedang berkonflik dengan kelompok lain.
·         Konflik merupakan jalan untuk mengurangi ketergantungan antarindividu dan kelompok
·         Konflik dapat membantu menghidupkan kembali norma-norma lama dan menciptakan norma-norma baru
·         Konflik dapat berfungsi sebagai sarana untuk mencapai keseimbangan antara kekuatan-kekuatan yang ada di dalam masyarakat
·         Konflik memunculkan sebuah kompromi baru apabila pihak yang berkonflik berada dalam kekuatan yang seimbang
Segi negatif suatu konflik adalah sebagai berikut:
·         Keretakan hubungan antar individu dan persatuan kelompok
·         Kerusakan harta benda dan jatuhnya korban manusia
·         Berubahnya sikap kepribadian para individu, baik yang mengarah pada hal-hal positif atau negative
·         Munculnya dominasi kelompok pemenang atas kelompok yang kalah


BAB III
PENUTUP
III.A. Kesimpulan
Konflik sosial yang berdampak besar pada masalah kemanusiaan menjadikan konflik sosial sebagai salah satu dari jenis-jenis pelanggaran HAM. Sebagai Negara yang kaya akan suku, agama dan budaya membuat Indonesia dikenal sebagai Negara demokrasi dengan tingkat toleransi yang tinggi. Namun, maraknya konflik sosial yang terjadi menunjukkan bahwa fungsi toleransi tidak berjalan dan ada yang salah dengan cara kita merawat kekayaan itu sebagai kekuatan.
Salah satu upaya mencegah terjadinya konflik sosial adalah dengan cara merawat kemajemukan bangsa Indonesia yang dimiliki melalui dibumikannya kembali 4 Pilar Bangsa Indonesia, yaitu :
·         Menjaga keutuhan NKRI
·         Menghayati dan mengamalkan nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila;
·         Menjalankan kehidupan berbangsa dan bernegara berdasar pada UUD 1945; (baca : Manfaat UUD Republik Indonesia Tahun 1945 bagi Warga Negara serta Bangsa dan Negara dan Peran Konstitusi dalam Negara Demokrasi)
·         Mempererat rasa persatuan sebagai bangsa yang ber-Bhinneka Tunggal Ika
III.B. Saran
Konflik merupakan gejala sosial yang senantiasa melekat dalam kehidupan setiap masyarakat. Sebagai gejala sosial, konflik hanya akan hilang bersama hilangnya masyarakat itu sendiri. Oleh karena itu, yang dapat kita lakukan adalah mengendalikan agar konflik tersebut tidak berkembang menjadi kekerasan (violence).
Pada umumnya masyarakat memiliki sarana atau mekanisme untuk mengendalikan konflik di dalam tubuhnya. Beberapa sosiolog menyebutnya sebagai katup penyelamat (safety valve), yaitu mekanisme khusus yang dipakai untuk mempertahankan kelompok dari kemungkinan konflik. Lewis A. Coser melihat katup penyelemat sebagai jalan keluar yang dapat meredakan permusuhan antara dua pihak yang berlawanan.
Secara umum, ada tiga macam bentuk pengendalian konflik sosial:
Konsiliasi
Bentuk pengendalian konflik yang dilakukan melalui lembaga-lembaga tertentu yang memungkinkan diskusi dan pengambilan keputusan yang adil di antara pihak-pihak yang bertikai.
Mediasi
Pengendalian konflik dengan cara mediasi dilakukan apabila kedua pihak yang berkonflik sepakat untuk menunjuk pihak ketiga sebagai mediator. Pihak ketiga ini akan memberikan pemikiran atau nasihat-nasihatnya tentang cara terbaik dalam menyelesaikan pertentangan mereka.
Arbitrasi
Arbitrasi atau perwasitan umumnya dilakukan apabila kedua belah pihak yang berkonflik sepakat untuk menerima atau terpaksa menerima hadirnya pihak ketiga yang akan memberikan keputusan tertentu untuk menyelesaikan konflik.














Daftar Pustaka


No comments:

Post a Comment

POSTER PLANTAE