Makna Proklamasi Terhadap
Kehidupan Bangsa Indonesia
Proklamasi kemerdekaan Indonesia bukan
sekedar ikrar namun lebih dari itu, banyak sekali pengaruh proklamasi kemerdekaan
terhadap kehidupan bangsa Indonesia pada saat itu, adapaun makna proklamasi
kemerdekaan Indonesia terhadap kehidupan bangsa Indonesia diantaranya adalah:
Makna
Kemerdekaan terhadap kehidupan sosial
Dengan Proklamasi Kemerdekaan Indonesia menggambarkan
bahwa kehidupan sosial masyarakat Indonesia pada saat itu mampu terintegrasi
dengan baik, mewujudkan totalitas nilai, tata sosial, dan tata laku masyarakat
Indonesia yang mampu merealisasikan falsafah hidup Pancasila, dengan asas yang
melandasi polafikir, prilaku, proses dan struktur sosial Indonesia.
Proklmasi Kemerdekaan Indonesia
merupakan wujud total dari keinginan bangsa Indonesia yang berpola dan bisa
diperinci menurut fungsi-fungsi dalam memenuhi kebutuhan hidup manusia dalam
bermasyarakat yaitu kebutuhan untuk merdeka. Maka pada saat itu Proklamasi
Kemerdekaan menjadi pola pikir, pola tindak dan fungsi sistem sosial dan merupakan
institusi sosial, yaitu suatu sistem yang menunjukkan bahwa peranan sosial dan
norma-norma saling berkait, yang telah disusun guna memuaskan suatu kehendak
atau fungsi sosial, hal ini sejalan dengan pernyataan teori dari Koentjaraningrat mengenai Pola Pikir,
Pola Tindak, dan Fungsi Sistem Sosial Budaya Indonesia.
Dengan Lahirnya Proklamasi Kemerdekaan
Indonesia kehidupan sosial Indonesia dipersatukan, dalam kebhineka tunggal
ikaan, dan tentunya kehidupan sosial bangsa Indonesia menjadi lebih terarah dan
terencana setelahnya.
Makna
Kemerdekaan terhadap budaya
Dengan
Proklamasi Kemerdekaan Indonesia maka jelas berpengaruh besar terhadap budaya
bangsa Indonesia, bangsa yang dijajah dan bangsa yang lepas dari penjajahan
tentunya memiliki budaya yang jauh berbeda.
Dengan Proklamasi Kemerdekaan Indonesia dan
berdasarkan pada teks proklamasi kemerdekaan Indonesia, maka jelas sudah bahwa system
sosial budaya Indonesia memenuhi polafikir atas budaya bangsa Indonesia yang berdasarkan
pada: a. Ketuhanan yang Maha Esa
Proklamasi
lahir atas Izin Tuhan Yang Maha Esa, ini tersurat jelas pada pembukaan UUD 1945
yang berbunyi “Atas berkat Rahmat Allah yang Maha Kuasa”
b.
Negara Persatuan Indonesia
Budaya
persatuan Indonesia jelas tersirat dan tersurat dari proses hingga
terlaksananya proklamasi kemerdekaan Indonesia, secara tersirat dapat dilihat
dari proses perencanaan proklamasi dimana golongan muda dan golongan tua bahu
membahu untuk mmeberikan yang terbaik bagi bangsa ini walau banyak perbedaan namun
tetap memegang teguh budaya persatuan.
c.
Negara Indonesia adalah negara yang berbudaya Demokrasi
Budaya
Demokrasi jelas terlihat dalam proses dan juga pelaksanaan Proklamasi
Kemerdekaan Indonesia, waktu pelaksanaan Proklamasi jelas merupakan hasil
rundingan dari pihak golongan muda dan golongan tua yang mencerminkan
pelaksanaan demokrasi, dan perumusan proklamasipun jelas merupakan hasil
rumusan bersama yang juga merupakan cerminan budaya demokrasi.
d.
Berlandaskan pada keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
Kondisi
Letak geografis Indonesia, sumberdaya alam, dan penduduk Indonesia dalam
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara harus mempunyai politik, ekonomi,
sosial, budaya, pertahanan, dan keamanan yang berkeadilan bagi semua rakyat,
dengan adanya Proklamasi Kemerdekaan maka jelas seluruh yang ada di Indonesia
merupakan hak bangsa dan rakyat Indonesia, dan seluruhnya di manfaatkan untuk kepentingan
dan kemakmuran rakyat Indonesia.
e.
Budi pekerti, dengan memegang teguh cita-cita yang luhur
Budaya
budi pekerti jelas tersirat pada proses perencanaan proklamasi, dimana golongan
muda tetap menghargai golongan tua dengan memberikan dorongan, saran dan
bantuan untuk pelaksanaan kemerdekaan Indonesia, dan tentu saja ini dikarenakan
seluruh elemen masyarakat pada waktu itu memiliki dan memegang teguh cita-cit
yang luhur, yaitu cita-cita untuk memerdekakan bangsa Indonesia.
Makna
Kemerdekaan terhadap kehidupan Ekonomi
Kehidupan ekonomi bangsa Indonesia pada
saat sebelum dan sesudah Kemerdakaan jelas sangat jauh berbeda, seperti halnya
bangsa yang merdeka tentunya memiliki kesempatan besar untuk lebih makmur dan
lebih mapan dalam perekonomian, namun sebelum mengalami kemapanan secara
ekonomi pada awal-awal setelah kemerdekaan bangsa Indonesia juga mengalami
kekacauan ekonomi terlebih dahulu, dan ini adalah proses yang wajar, karena
pada saat itu Indonesia belum memiliki pemerintahan yang kuat dan mumpuni,
ditambah lagi Belanda masih belum mengakui kemerdekaan Indonesia dan ini
terbukti dengan terjadinya agresi Militer belanda I dan II.
Pada periode tahun 1945 sampai dengan
1950, Indonesia mengalami inflasi yang sangat tinggi, yang disebabkan oleh
karena adanya blockade dari Belanda, kosongnya kas negara dan juga sebagai
imbas dari warisan system ekonomi dari Jepang yang masih melekat pada bangsa
Indonesia.
Usaha pemerintah pada saat itu sangatlah
gencar, terutama untuk membangkitkan ekonomi Indonesia, guna menembus blokade ekonomi
dari Belanda Indonesia mencoba menembusnya dengan memberikan bantuan beras
kepada India, ini merupakan salah satu cara untuk menunjukan eksistensi Bangsa
Indonesia di wajah dunia, selain itu untuk menumbuhkan kepercayaan
bangsa-bangsa lain dan menambah dukungan atas kemerdekaan Indonesia.
Pada saat periode 1945 sampai 1950pun di
Indonesia diberlakukan 3 mata uang, guna menjaga kestabilan nilai mata uang, yaitu
mata uang de javasche Bank , mata uang Hindia Belanda dan mata uang
pemerintahan Jepang (Dai Nippon Teikoku Seihu), kemudian dikeluarkan pula ORI
(Oeang Republik Indonesia) pada tahun 1945, 1947, 1948 dan 1949, walaupun
tertatih-tatih namun itulah perjuangan pada saat beratnya ekonomi bangsa Indonesia
awal kemerdekaan bangsa ini.
Langkah-langkah strategis guna
mengamankan perekonomian bangsa Indonesia pun di ambil oleh pemerintah,
diantaranya dengan membuat Bank Indonesia, melakukan pinjaman nasional, juga
banyak sekali bangsawan-bangsawan dan raja-raja di tanah air yang menyumbangkan
hartanya untuk modal jalannya pemerintahan pada waktu itu.
Dan pemerintahpun membentuk pola dagang
yang langsung berhubungan dengan negara luar, membentuk Indonesian Office dan
menyusun kosep ketahanan ekonomi Indonesia, yang akhirnya lambat laun efek
positif atas usaha pemerintah ini bisa dirasakan.
Makna
Kemerdekaan terhadap Kehidupan Politik
Proklamasi juga memiliki makna yang
besar pada bidang politik di Indonesia, walaupun tidak jauh dengan kondisi
ekonomi Indonesia pada waktu itu, bidang politikpun sama persis masih terasa
sangat mentah, namun memiliki orientasi positif untuk kehidupan politik dimasa
depan.
Perubahan dan pembaharuan dari kehidupan
politik bangsa Indonesia pada awal kemerdekaan terus bergulir, pada tanggal 18
Agustus 1945 diadakanlah rapat PPKI yang mengangkat Soekarno dan Hatta sebagai Presiden
dan Wakil Presiden Pertama Indonesia, dan dilanjutkan dengan beberapa usaha
pembenahan bidang politik seperti penyusunan dan pengesahan Undang-undang
Dasar, pembentukan kabinet, pembagian wilayah RI menjadi 8 provinsi disertai
dengan penentuan kepala daerahnya, penentuan PNI sebagai satu-satunya partai
politik Indonesia pada saat itu, pembentukan TKR dan BKR yang menjadi cikal
bakal TNI dan POLRI, pembentukan alat negara seperti Komite Nasional, dan
lain-lain.
Perbedaan pendapat dan perbedaan
padangan politik serta hasrat untuk berkuasa menjadi kendala bagi bangsa yang
baru lahir ini, namun perlahan tapi pasti bangsa Indonesia terus menguatkan keberadaannya
guna mencapai cita-cita kehidupan bangsa Indonesia yang makmur dan berkeadilan
sosial.
Namun yang pasti bangsa Indonesia yang
sudah merdeka jelas memiliki kebanggaan tersendiri, dulu sebelum merdeka bangsa
ini dilarang berpolitik, dan setelah merdeka bangsa Indonesia diberikan
kesempatan untuk berpolitik dengan koridor Pancasila sebagai dasar negaranya.
No comments:
Post a Comment