Dibalik Tragedi 9/11
11 september 2001 mungkin menjadi salah satu sejarah kelam Amerika Serikat, pada pagi hari tanggal 11 september 2001, pukul 08:45 tersiar kabar ke seluruh penjuru bumi bahwa salah satau gedung icon kejayaan Amerika telah hancur akibat dari serangan teroris, gedung WTC yang terdiri dari 110 lantai telah di serang oleh teroris dengan cara yang sangat tidak manusiawi, serangan tersebut meruntuhkan 2 menara gedung WTC, dan menurut laporan tim investigasi 911 bahwa kejadian tersebut mengakibatkan 3.000 orang tewas, dan ribuan lainnya terluka.
Selang beberapa jam
kemudian pihak otoritas keamanan pemerintah Amerika Serikat mengumumkan secara
resmi bahwa gedung WTC telah di serang oleh teroris dengan cara menabrakan 2
pesawat komersil ke gedung tersebut, dan juga informasi tambahan lainnya bahwa
ada upaya teroris yang juga membajak pesawat berniat menabrakan pesawat lainnya
ke Pentagon di Arlington - Virginia, dan satu pesawat lagi direncanakan akan
menuju Washington D.C, namun usaha untuk menabrakan pesawat ke arah Washington
D.C gagal karena aksi heroik dari penumpang yang berusaha mengambil alih
pesawat tersebut, sehingga pesawat terakhir gagal menembus dan jatuh di lapangan
dekat Shanksville, Pennsylvania. 19 pembajak mengambil alih empat pesawat
komersial yang sedang terbang menuju San Francisco dan Los Angeles setelah
lepas landas dari Boston, Newark, dan Washington, D.C, Pukul 8.46 pagi, lima
pembajak menabrakkan American Airlines Penerbangan 11 ke Menara Utara World
Trade Center (1 WTC) dan pada pukul 9.03 pagi, lima pembajak lainnya
menabrakkan United Airlines Penerbangan 175 ke Menara Selatan (2 WTC). Lima
pembajak menabrakkan American Airlines Penerbangan 77 ke Pentagon pada pukul
9.37 pagi, dan Target Penerbangan 93 diduga adalah U.S. Capitol atau Gedung Putih,
namun niatan dari para teroris itu gagal akibat dari usaha para penumpang yang
pada saat itu dikatakan oleh pihak investigasi Amerika penumpang pesawat bisa
berkomunikasi lewat telpon genggam dengan pihak keamanan di darat dan bimbing
agar dapat berusaha mengambil alih pesawat dari para teroris.
Pada pesawat ke-4 aksi heroik
usaha pengambil alihan pesawat oleh penumpang dari para teroris di ceritakan
nyaris detail, beberapa penumpang dikatakan mampu berkomunikasi dengan pihak
keamanan di darat dengan menggunakan telpon seluler dan dengan alat komunikasi
pesawat, dieritakan juga bahwa para teroris telah membunuh pilot dan krunya
dengan bersenjatakan pisau dan semprotan merica, disebutkan pula bahwa para
teroris tersebut membawa bom, setelah mendapat informasi bahwa Penerbangan 11
dibajak, dua F-15 diberangkatkan dari Otis Air National Guard Base di
Massachusetts dan mengudara pada pukul 8.53 pagi, pemerintah Amerika pada saat
itu memerintahkan untuk menembak jatuh setiap pesawat komersil yang di
indikasikan telah di bajak, namun perintah itu tidak sampai tepat waktu dan
pada waktu itu beberapa pesawat tempur yang ditugaskan untuk terbang tidak
memiliki amunisi hidup.
Sementara dalam
peristiwa tersebut kondisi The Pentagon, di Arlington County, Virginia, rusak
parah akibat tabrakan American Airlines Penerbangan 77 dan kebakaran yang
berlangsung setelahnya, mengakibaktan satu sisi bangunan runtuh. Ketika
mengarah ke Pentagon, sayap pesawat menabrak beberapa tiang lampu dan mesin
kanannya menabrak pembangkit listrik sebelum menabrak sisi barat Pentagon dan
menewaskan ke-53 penumpang, 5 pembajak, dan 6 awaknya.
Setelah beberapa jam
kemudian FBI mengumumkan secara resmi para pelaku teroris dalam kejadian
tersebut, dinyatakan bahwa pelaku teroris tersebut berjumlah 19 orang dan Mohamed
Atta, seorang warganegara Mesir, merupakan ketua 19 perampas 11 September
tersebut, pihak FBI menyebutkan telah menemukan koper milk Mohamed Atta yang
tertinggal dan tidak diteruskan dari penerbangan Portlandnya ke penerbangan 11,
didalam koper tersebut berisikan data-data dari ke-19 tersangka pelaku
pembajakan pesawat tersebut.
Saat itu dunia
dikejutkan, bagaimana mungkin negara sekuat Amerika bisa di tembus oleh
sekelompok teroris yang menurut informasi dari pihak pemerintah Amerika jumlah
mereka saat tu hanya 19 orang, saat kejadian tersebut seluruh mata dunia
mengarah kepada tersangka utama peristiwa tersebut yaitu Osama Bin Laden yang
merupakan pemimpin Al-Qaeda.
Pada tahun 2004
beberapa waktu sebelum pemilihan Presiden pada tahun itu, tersebar rekaman
video yang diduga Osama Bin Laden, didalam video tersebut Osama mengakui bahwa
dia bertanggung jawab atas peristiwa 9/11, di dalam video tersebut juga
digambarkan saat Osama bersama beberapa pelaku 9/11 sedang mempersiapkan diri
untuk melakukan penyerangan 9/11, namun beberapa minggu kemudian Osama Bin
Laden pun mengeluarkan video balasan yang menyatakan bahwa video tersebut
palsu, dan peristiwa 9/11 tidak melibatkan dirinya, menurut Osama pemerintah
Amerika Serikat telah berbohong dan berusaha untuk menjadikan Osama sebagai tertuduh
dalam peristiwa tersebut, dan jelas pada akhirnya in menjadi kontroversi di
berbagai kalangan, terutama di kalangan umat islam di dunia, namun pernyataan
Osama tidak di hiraukan dan Osama bersama Al-Qaeda dijadikan sebagai target
operasi Militer, dan Osama menjadi salah satu orang yang dicari oleh pemerintah
Amerika, dan akhirnya Osama Bin Laden tewas di tangan tentara Amerika Serikat dan
koalisinya dalam sebuah serangan militer ke Abbottabad – Pakistan pada 2 mei
2011.
Beberapa tahun setelah
kejadian 9/11, muncul berbagai fakta yang sebenarnya kalau kita amati cukup
membuat kita jadi berfkir kembali atas peristiwa 9/11, beberapa pihak
menyatakan bahwa peristiwa 9/11 merupakan rekayasa dari pihak-pihak tertentu
yang berniat untuk menyudutkan orang-orang islam, beberapa fakta dan buktipun
muncul ke permukaan, dan berikut adalah beberapa kejanggalaan pada peristiwa
9/11 yang membuat sebagian publik berfikir bahwa peristiwa 9/11 merupakan
sebuah rekayasa yang dibuat oleh orang dalam Amerika, diantara fakta tersebut
adalah:
1. Pertahanan Militer Amerika Serikat
lemah.
Pertahanan
Militer Amerika Serikat adalah salah satu pertahanan Militer terkuat di dunia,
Amerika serikat memiliki AS sendiri saat ini tercatat memiliki kapal induk 10
unit kapal induk, 72 kapal selam, 10.000 pesawat tempur, dan juga memiliki teknologi
pendeteksi serangan di darat, udara maupun laut, secara logika mungkinkah
pertahanan tersebut bisa mudah di tembus oleh 19 orang teroris dan dengan 4
pesawat yang berbeda? Serta menggunakan 4 pesawat yang berbeda? Beberapa sumber
menyebutkan bahwa NORAD mendapatkan kode peringatan pada 50 menit sebelum kejadian
pada saat pesawat keluar jalur lintasannya namun tidak ada tindakan apapun atas
peringatan tersebut.
2. Pemeriksaan Bandara di seluruh
Amerika Serikat merupakan salah satu sistem bandara dengan pemeriksaan yang
paling ketat di dunia.
Di
Amerika Serikat teknologi keamanan bandara
yang sangat canggih, teknologi
pengamanan bandara mampu membaca wajah dan tanda-tanda vital penumpang
dan memindai tas penumpang dengan mulus, dan tidak seperti kejadian-kejadian
lainnya, dalam peristiwa 9/11 tidak dipublikasikan rekaman atau bukti cctv
ataupun rekaman lainnya yang menunjukan pelaku 9/11 sedang berada di bandara, dan
yang mengherankannya lagi disebutkan bahwa pelaku 9/11 membawa bom, apakah
mungkin bom ataupun pisau seperti yang di ungkapkan oleh saksi pda pesawat ke-4
bisa dengan mudah masuk ke dalam sebuah pesawat yang penjagaannya sangat ketat?
Serta tas koper milik Mohamed Atta yang merupakan pelaku utama 9/11
ditinggalkan di bandara dan didalamnya berisi data ke 19 pelaku serta surat
yang ditulis tangan oleh Mohamer Atta, ini menjadi mencurigakan karena seorang
penjahat biasanya berusaha untuk menghilangkan jejak, terlebih lagi mereka
adalah teroris kelas dunia, tentunya mereka akan meninggalkan jejak bukannya
justru menuliskan secarik kertas untuk dibaca orang lain.
3. Penumpang pesawat dapat berkomunikasi lewat Telepon Seluler.
Mungkinkah
penumpang pesawat dapat mengaktifkan telepon selulernya selama di atas pesawat?
Dan mungkinkah pelaku yang disebutkan membawa bom tinggal diam saat pelaku
mendapatkan serangan balik dari para penumpang? Apakah selama in pola serangan
teroris seperti itu?
4. Pola hancurnya Gedung WTC
Menjadi
sangat menarik apabila kita mengamati pola hancurnya gedung WTC dengan dasar
informasi dan pendapat para ahli kontruksi, apabila kita pernah melihat
penghancuran gedung-gedung tua menggunakan peledak maka pola runtuhnya gedung
WTC juga hampir mirip dengan pola peledakan gedung tersebut, pemerintah Amerika
Serikat menyatakan bahwa hancurnya gedung diakibatkan oleh api yang muncul
dipicu oleh bahan bakar yang ada di pesawat, hal in menjadi perdebatan para
ahli kontruksi, dan berikut adalah fakta yang belum terkuak tentang hancurnya
gedung WTC pada saat itu, diantaranya:
a. Kontruksi beton gedung WTC hancur
seperti debu, dalam ilmu kontruksi ini menjadi
pertanyaan, karena tidak mungkin api dapat menghancurkan kontruksi beton
menjadi debu hanya dalam hitungan menit.
b. Tidak ada tiang penyangga utama
yang tersisa dari gedung WTC setelah peristiwa 9/11,
kontruksi tiang penyangga gedung WTC terdiri dari 47 tiang baja, sangat tidak
mungkin hancur lebur dan tidak tersisa hanya karena api padahal pesawat tidak
mungkin menabrak semua tiang penyangga gedung, dan beberapa ahli yang terlibat
dalam pembuat gedung WTC menyatakan bahwa gedung WTC di desain agar mampu menahan
dampak dari benturan boing 707 dari sisi manapun, dan bahkan di klain mampu
menahan benturan dari beberapa pesawat penumpang secara bersamaan.
c. Adanya bekas lelehan baja pada sisa
kontruksi yang hancur, pada sisa kontruksi baja di lantai
dasar ditemukan sisa-sisa baja yang terpotong miring dan diselimuti lelehan
seperti lelehan logam, bagai mana mungkin tabrakan hosizontal bisa membuat
potongan yang nyaris vertical pada sebuah baja? Padahal bahan-bahan kontruksi
yang digunakan untuk membangun gedung WTC adalah bahan-bahan yang terbaik dan
teruji.
d. Hingga lebih dari 6 minggu masih
ditemukan tempat-tempat yang bersuhu 2.000 F pada beberapa bagian reruntuhan,
sedangkan panas maksimal yang dihasilkan dari pesawat yang terbakar adalah
1.500 F, ditambah lagi dengan barang-barang maupun material yang berasal dari
gedung WTC maupun pesawat nyaris tidak tersisa sama sekali, dan menurut para
ahli yang saat itu terlibat evakuasi saat kejadian menemukan ada lelehan baja
yang menyerupai baja mengalir di lantai bawah pada sepanjang celah yang ada
mirip dengan aliran lava atau peleburan baja, dan semua ahli kontruksi sepakat
bahwa sebelum dan sesudah kejadian 9/11 hingga hari ini belum pernah terjadi
kontruksi baja hancur karena terbakar, seperti yang dikatakan oleh Prof Dr
Morgan Reymonds (guru besar pada Texas University, USA) bahwa belum pernah ada
kontruksi baja yang hancur akibat kebakaran.
e. Temuan DR.Steven E Jones (guru
besar fisika pada Birgham Young University, USA) saat melakukan penelitian pada
bekas reruntuhan WTC, DR.Steven Jones menemukan bahwa pada
sisa reruntuhan gedung WTC ditemukan debu-debu yang mengandung belerang dan
juga “Termit” yang biasa digunakan dalam produksi bahan peledak, dan Prof Dr
Steven E Jones membeberkan hasil
risetnya bahwa ”bahan-bahan peledak telah diletakkan di bangunan WTC”.
f. Saksi yang mendengar dan merasakan
adanya ledakan sebelum pesawat menabrak gedung WTC,
beberapa saksi beberapa orang selamat yang menempati lantai 1 diantaranya William Rodriguez menyampaikan bahwa adanya ledakan mirip dengan
bom sebelum pesawat menabrak gedung WTC, ledakan itu menyebabkan William dan
beberapa temannya terpental ke atas, sehingga bisa disimpulkan bahwa sumber
ledakan itu berasal dari bawah, Menurut teori konspirasi, terjadi ledakan bom
di beberapa lantai di bawah lantai 60 sebagaimana terlihat dari hasil rekaman
CCTV yang diarahkan setelah serangan ke North Tower.
g. Asap yang keluar dari gedung WTC
yang terbakar terlihat sangat berbeda, asap yang keluar pada
saat itu berwarna hitam pekat dan mirip sekali dengan asap yang muncul akibat
dari percmpuran bahan kimia yang kuat.
h. Pada beberapa video terlihat bahwa
posisi pesawat masih belum menyentuh gedung WTC pada saat ledakan terjadi, Jika
rekaman kejadian tabrakan menara pertama diperlambat, kita akan melihat kilatan
sesaat yang cukup besar terjadi hanya sesaat sebelum pesawat tersebut menabrak
sisi luar gedung. Kilatan tersebut tampak seperti ledakan asap putih yang besar
dan padat. Dugaan sementara dari kejadian ini adalah dinding luar menara sedang
mengalami penghancuran sehingga muncul bola kabut raksasa yang berisi debu dan
serpihan-serpihan gedung. Tapi, ketika video tersebut diputar dalam gerak
lambat secara terbalik dari akhir ke awal, akan terlihat sangat jelas bahwa
pesawat berada dalam jarak cukup jauh dari gedung sebelum letusan itu terjadi.
5.
Beberapa
orang dari 19 orang yang dianggap sebagai pelaku 9/11 ternyata masih hidup,
entah kabar ini benar atau tidak namun ada beberapa kabar yang menyatakan bahwa
beberapa pelaku 9/11 ternyata masih hidup, Seorang pilot berkebangsaan Arab
Saudi yang dikatakan CIA “mati setelah mengemudikan pesawat maut” ternyata
masih hidup, sehat wal afiat dan masih kerja sebagai pilot di sebuah maskapai
di Arab Saudi. Dia malah kaget dan tertawa pas diberitau reporter TV kalo
dirinya dibilang mati sama Amerika karena jadi pilot pesawat teroris, pada
awalnya berita ini muncul dibeberapa media masa dan banyak di baca orang namun
saat ini berita tentang fakta ini menghilang begitu saja, bahkan pada awal
pemberitaan muncul pula wawancara dan foto dari beberapa orang yang dianggap
pelaku 9/11 serta penyangkalannya atas keterlibatannya dalam 9/11, namun saat
ini semua berita itu sudah tidak ada lagi baik di berita-berita online ataupun
media-media masa konfensional.
Peristiwa
9/11 menjadi hikmah yang besar bagi kita semua sebagai penduduk bumi, tidak
hanya bagi umat Islam tapi juga untuk seluruh umat manusia yang mencintai
perdamaian, di dalam islam jelas-jelas prilaku bunuhdiri adalah sebuah dosa besar,
dan larangan untuk membunuh orang lain (muslim ataupun nonmuslim) tanpa alasan
yang dibenarkan dalam hukum islam adalah sebuah dosa besar, dalam kepercayaan
islam membunuh satu orang manusia berarti sama saja dengan membunuh seluruh
umat manusia, ini menjelaskan larangan yang mutlak atas prilaku tercela itu.
Berdasarkan
beberapa sumber berita mengemukakan bahwa banyak sekali warga Amerika Serikat
yang percaya bawaha kejadian 9/11 merupakan rekayasa dari pihak tertentu,
sehingga banyak pula warga Amerika yang berkeinginan agar peristiwa 9/11
diungkap kebenarannya.
Untuk
umat Islam sendiri dengan kejadian 9/11 mendapatkan hikmah yang besar, walau di
pojokan atas peristiwa tersebut namun berdasarkan hasil survei lembaga riset
nonprofit yang berbasis di Washington, D.C., Pew Research Center, jumlah pemeluk
Islam di Amerika disebut “terus meningkat” sejak peristiwa 9/11, pada 2007
jumlahnya mencapai 2,35 juta jiwa, di 2011 jumlah pemeluk Islam adalah 2,75
juta orang. Angka ini terus naik menjadi 3,45 juta orang pada 2017, Lewat situs
resmi Pew Research Center, peneliti Besheer Mohamed, mengakui bahwa jumlah
pemeluk agama Islam memang hanya sekitar 1,1% dari total populasi Amerika.
Jumlahnya juga lebih kecil dari pemeluk Yahudi, yaitu sekitar 2%, namun
proyeksi kami, jumlah Muslim akan naik pesat dibandingkan populasi Yahudi.
Tahun 2040 jumlah pemeluk Islam akan menggantikan Yahudi sebagai agama terbesar
kedua yang paling banyak dipeluk setelah Kristen,” tutur Besheer.
Selain
peristiwa 9/11, peristiwa penembakan di beberapa masjid di Selandia Baru
mengakibatkan banyak orang yang menjadi simpati dengan Islam, dan banyak sekali
diberbagai belahan bumi yang menyatakan diri pindah ke agama Islam.
Semoga
peristiwa serupa dengan peristiwa 9/11 tidak terulang lagi dalam sejarah bumi
kita, semoga kedamaian selalu menyertai putaran indah bumi ini, hentikan
perang, hentikan keserakahan yang membuat manusia kehilangan sifat kasih dan sayang
yang menjadi sifat dasar manusia sebenarnya.
Semoga
bermanfaat,
“Bangunlah
segera dan buka mata hati kita agar kita bisa melihat dunia dari sisi yang
lebih baik”
No comments:
Post a Comment