Monday, November 19, 2018

Sejarah Sebagai Peristiwa / kisah


SEJARAH SEBAGAI PERISTIWA/KISAH

Sejarah berasal dari bahasa Arab, yakni Syajarotun yang berarti pohon. Sejarah ibarat sebuah pohon yang tumbuh dan berkembang, dari hal yang paling sederhana hingga yang paling kompleks. Sejarah dalam bahasa Inggris disebut sebagai history yang memiliki arti cerita masa lampau. Sejarah juga berasal dari bahasa Jerman, geschicht yakni sesuatu yang telah terjadi. Dari berbagai bahasa tersebut dapat disimpulan pengertian sejarah yaitu peristiwa yang terjadi pada masa lampau. Berikut akan diuraikan sejarah sebaga peristiwa, kisah.
Sejarah sebagai peristiwa adalah sesuatu y
ang terjadi pada masyarakat manusia di masa lampau. Pengertian masyarakat manusia dan  pada masa lampau adalah suatu yang penting dalam definisi sejarah. Sebab kejadian yang tidak memiliki hubngan dengan kehidupan dengan masyarakat manusia (dalam pengertian disini) bukanlah suatu peristiwa sejarah. Karena itu,konsep siapa yang menjadi subjek dan objek sejarah serta konsep waktu.,keduanya menjadi penting. Sejarah sebagai peistiwa sering pula disebut sejarah sebagai kenyataan dan sejarah serba objektif (ismanun,1993:279). Artinya peristiwa-peristiwa tersebut benar-benar terjadi dan didukung oleh bukti-bukti yang menguatkan ,seperti saksi mata,peninggalan-peninggalan,dan catatan-catatan.

        Manusia pada umumnya tidak dapat mengingat seluruh kejadian yang dialaminya dan tidak selamanya ia dapat diingat suatu kejadian saja secara lengkap. Maka dari itu banyak kejadian di masa lampau ”hilang” dan diantara yang ”hilang’ itu sebagian besar belum dapat ditemukan kembali. Tulisan adalah alat yang diciptakan manusia untuk menyatakan pikirannya. Tulisan dapat bertahan jauh lebih lama daripada ucapan. Tulisan membantu manusia dalam mengingat-ingat. manusia dengan ingatan terbatas dapat menyimpan kejadian-kejadian yang dialaminya didalam tulisan. Dalam sejarah dengan sendirinya tulisan menduduki tempat yang penting dalam arti sempit sejarah juga berarti zaman ketika manusia telah mengenal tulisan.

     Selain itu,dapat pula peristiwa itu diketahui dari sumber-sumber yang bersifat lisan yang disampaikan dari mulut ke mulut.  Apapun bentuknya,peristiwa sejarah baru diketahui apabila ada sumber yang sampai kepada sejarawan dan digunakan untuk menyusun peristia berdasarkan sumber. Suatu caerita sejarah sangat tergantung oleh kemahiran sejarawan itu sendiri dan kelengkapan sumber yang tersedia. 

Ciri utama dari Sejarah sebagai peristiwa adalah sebagai berikut.:
Abadi,
Karena peristiwa tersebut tidak berubah-ubah. Sebuah peristiwa yang sudah terjadi dan tidak akan berubah ataupun diubah. Oleh karena itulah maka peristiwa tersebut atas tetap dikenang sepanjang masa.
Unik,
Karena peristiwa itu hanya terjadi satu kali. Peristiwa tersebut tidak dapat diulang jika ingin diulang tidak akan sama persis.
Penting,
Karena peristiwa yang terjadi tersebut mempunyai arti bagi seseorang bahkan dapat pula menentukan kehidupan orang banyak.

     Tidak semua peristiwa dapat dikatakan sebagai sejarah. Sebuah kenyataan sejarah dapat diketahui melalui bukti-bukti sejarah yang dapat menjadi saksi terhadap peristiwa yang telah terjadi. Agar sebuah peristiwa dapat dikatakan sebagai sejarah maka harus memenuhi ciri-ciri berikut ini.
Peristiwa tersebut berhubungan dengan kehidupan manusia baik sebagai individu maupun kelompok.
Memperhatikan dimensi ruang dan waktu (kapan dan dimana)

Peristiwa tersebut dapat dikaitkan dengan peristiwa yang lain, contoh: peristiwa ekonomi yang terjadi bisa disebabkan oleh aspek politik,  sosial   dan budaya, Contoh dari sejarah sebagai peristiwa adalah seperti peristiwa kerajaan majapahit,pertempuran Surabaya,perang dunia 1 dan 2,masuknya Indonesia sebagai anggota PBB.

Sejarah sebagai kisah
Artinya kejadian masa lalu dibangun kembali berdasarkan ingatan atau penafsiran seseorang. Sejarah sebagai kisah merupakan gambaran masa lalu tentang manusia baik sebagai individu maupun sebagai mahluk sosial, yang disusun secara ilmiah meliputi urutan fakta masa tersebut, dengan diberi tafsiran serta penjelasan yang memberi pengertian tentang apa yang telah berlalu itu. Sejarah sebagai kisah merupakan sesuatu karya yang dipengaruhi oleh subjektivitas sejarawan. Bersifat subjektif memuat unsur-unsur dari subjek,si penulis atau sejarawan sebagai subjek turut serta mempengaruhi atau memberi “warna”, atau “rasa” sesuai dengan “kacamata” selera subjek (kartidirdjo,1992:62). Oleh karena itu, tidak aneh jika sejarah sebgai kisah sering disebut”sejarah serba subjektif”. Sejarah sebagai sebuah kisah dapat berbentuk lisan dan tulisan.
Bentuk lisan, Contoh penuturan secara lisan baik yang dilakukan oleh seorang maupun kelompok tentang peristiwa yang telah terjadi.
Bentuk tulisan, dapat berupa kisah yang ditulis dalam buku-buku sejarah.
Sejarah sebagai kisah dapat berupa narasi yang disusun berdasarkan memori, kesan, atau tafsiran manusia terhadap kejadian atau peristiwa yang terjadi pada waktu lampau. Sejarah sebagai kisah dapat diulang, ditulis oleh siapapun dan kapan saja. Untuk mewujudkan sejarah sebagai kisah diperlukan fakta-fakta yang diperoleh atau dirumuskan dari sumber sejarah. Tetapi tidak semua fakta sejarah dapat diangkat dan dikisahkan hanya peristiwa penting yang dapat dikisahkan.
Faktor yang harus diperhatikan dan mempengaruhi dalam melihat sejarah sebagai kisah, adalah sebagai berikut.
Kepentingan  yang diperjuangkannya
Faktor kepentingan dapat terlihat dalam cara seseorang menuliskan dan menceritakan kisah/peristiwa sejarah. Kepentingan tersebut dapat berupa kepentingan pribadi maupun kepentingan kelompok. Contoh: Seorang pencerita biasanya akan lebih menonjolkan perannya sendiri dalam suatu peristiwa. Misalnya, seorang pejuang akan menceritakan kehebatanya dalam menghadapai penjajah.
Kelompok sosial dimana dia berada
Dalam hal ini adalah lingkungan tempat ia bergaul, berhubungan dengan sesama pekerjaannya atau statusnya. Darimana asal pencerita sejarah tersebut juga mempengaruhi cara penulisan sejarah. Contoh: Seorang sejarawan akan menulis sejarah dengan menggunakan kaidah akademik ilmu sejarah sedang seorang wartawan akan menulis sejarah dengan bahasa wartawan.
Perbendaharaan pengetahuan yang dimilikinya
Pengetahuan dan latar belakang kemampuan ilmu yang dimiliki pencerita sejarah juga mempengaruhi kisah sejarah yang disampaikan. Hal tersebut dapat terlihat dari kelengkapan kisah yang akan disampaikan, gaya penyampaian, dan interpretasinya atas peristiwa sejarah yang akan dikisahkannya.
Kemampuan bahasa yang dimilikinya
Pengaruh kemampuan bahasa seorang penutur/pencerita sejarah sebagai kisah terlihat dari hasil rekonstruksi penuturan kisah sejarah. Hal ini akan sangat bergantung pada kemampuan bahasa si penutur kisah sejarah
Contoh sejarah sebagai kisah adalah kisah mengenai Sultan Iskandar Muda dalam Hikayat Aceh. Dalam hikayat ini diceritakan cukup detail mengenai masa kecil Iskandar Muda hingga ia memerintah Kerajaan Aceh dengan cukup bijaksana. Di sini kita melihat sosok positif dari sultan tersebut karena yang menulis hikayat pun adalah orang dalam Aceh. Dengan demikian sejarah sebagai kisah subjektif sifatnya.


Daftar Rujukan:
Ismaun.1993.Model ilmu pengetahuan sosial 9:Pengantar ilmu  sejarah.Jakarta:gramedia
Kartodirdjo,sartono.Pengantar ilmu social dalam metodologi sejarah.Jakarta:gramedia
Supardan,dadang.Pengantar ilmu social: Sebuah kajian pendekatan structural.Jakarta:bumi aksara
https://donipengalaman9.wordpress.com/2015/08/17/sejarah-sebagai-peristiwa-kisah-ilmu-dan-seni/
http://sejarah10-jt.blogspot.co.id/2012/09/sejarah-sebagai-peristiwa-kisah-ilmu.html?m=1
http://sejarah-interaktif.blogspot.co.id/2011/12/sejarah-sebagai-peristiwa-kisah-ilmu.html?m=1

No comments:

Post a Comment

POSTER PLANTAE