Saturday, April 6, 2019

Tragedi 9/11


Dibalik Tragedi 9/11


11 september 2001 mungkin menjadi salah satu sejarah kelam Amerika Serikat, pada pagi hari tanggal 11 september 2001, pukul 08:45 tersiar kabar ke seluruh penjuru bumi bahwa salah satau gedung icon kejayaan Amerika telah hancur akibat dari serangan teroris, gedung WTC yang terdiri dari 110 lantai telah di serang oleh teroris dengan cara yang sangat tidak manusiawi, serangan tersebut meruntuhkan 2 menara gedung WTC, dan menurut laporan tim investigasi 911 bahwa kejadian tersebut mengakibatkan 3.000 orang tewas, dan ribuan lainnya terluka.

Selang beberapa jam kemudian pihak otoritas keamanan pemerintah Amerika Serikat mengumumkan secara resmi bahwa gedung WTC telah di serang oleh teroris dengan cara menabrakan 2 pesawat komersil ke gedung tersebut, dan juga informasi tambahan lainnya bahwa ada upaya teroris yang juga membajak pesawat berniat menabrakan pesawat lainnya ke Pentagon di Arlington - Virginia, dan satu pesawat lagi direncanakan akan menuju Washington D.C, namun usaha untuk menabrakan pesawat ke arah Washington D.C gagal karena aksi heroik dari penumpang yang berusaha mengambil alih pesawat tersebut, sehingga pesawat terakhir gagal menembus dan jatuh di lapangan dekat Shanksville, Pennsylvania. 19 pembajak mengambil alih empat pesawat komersial yang sedang terbang menuju San Francisco dan Los Angeles setelah lepas landas dari Boston, Newark, dan Washington, D.C, Pukul 8.46 pagi, lima pembajak menabrakkan American Airlines Penerbangan 11 ke Menara Utara World Trade Center (1 WTC) dan pada pukul 9.03 pagi, lima pembajak lainnya menabrakkan United Airlines Penerbangan 175 ke Menara Selatan (2 WTC). Lima pembajak menabrakkan American Airlines Penerbangan 77 ke Pentagon pada pukul 9.37 pagi, dan Target Penerbangan 93 diduga adalah U.S. Capitol atau Gedung Putih, namun niatan dari para teroris itu gagal akibat dari usaha para penumpang yang pada saat itu dikatakan oleh pihak investigasi Amerika penumpang pesawat bisa berkomunikasi lewat telpon genggam dengan pihak keamanan di darat dan bimbing agar dapat berusaha mengambil alih pesawat dari para teroris.

Pada pesawat ke-4 aksi heroik usaha pengambil alihan pesawat oleh penumpang dari para teroris di ceritakan nyaris detail, beberapa penumpang dikatakan mampu berkomunikasi dengan pihak keamanan di darat dengan menggunakan telpon seluler dan dengan alat komunikasi pesawat, dieritakan juga bahwa para teroris telah membunuh pilot dan krunya dengan bersenjatakan pisau dan semprotan merica, disebutkan pula bahwa para teroris tersebut membawa bom, setelah mendapat informasi bahwa Penerbangan 11 dibajak, dua F-15 diberangkatkan dari Otis Air National Guard Base di Massachusetts dan mengudara pada pukul 8.53 pagi, pemerintah Amerika pada saat itu memerintahkan untuk menembak jatuh setiap pesawat komersil yang di indikasikan telah di bajak, namun perintah itu tidak sampai tepat waktu dan pada waktu itu beberapa pesawat tempur yang ditugaskan untuk terbang tidak memiliki amunisi hidup.

Sementara dalam peristiwa tersebut kondisi The Pentagon, di Arlington County, Virginia, rusak parah akibat tabrakan American Airlines Penerbangan 77 dan kebakaran yang berlangsung setelahnya, mengakibaktan satu sisi bangunan runtuh. Ketika mengarah ke Pentagon, sayap pesawat menabrak beberapa tiang lampu dan mesin kanannya menabrak pembangkit listrik sebelum menabrak sisi barat Pentagon dan menewaskan ke-53 penumpang, 5 pembajak, dan 6 awaknya.

Setelah beberapa jam kemudian FBI mengumumkan secara resmi para pelaku teroris dalam kejadian tersebut, dinyatakan bahwa pelaku teroris tersebut berjumlah 19 orang dan Mohamed Atta, seorang warganegara Mesir, merupakan ketua 19 perampas 11 September tersebut, pihak FBI menyebutkan telah menemukan koper milk Mohamed Atta yang tertinggal dan tidak diteruskan dari penerbangan Portlandnya ke penerbangan 11, didalam koper tersebut berisikan data-data dari ke-19 tersangka pelaku pembajakan pesawat tersebut.

Saat itu dunia dikejutkan, bagaimana mungkin negara sekuat Amerika bisa di tembus oleh sekelompok teroris yang menurut informasi dari pihak pemerintah Amerika jumlah mereka saat tu hanya 19 orang, saat kejadian tersebut seluruh mata dunia mengarah kepada tersangka utama peristiwa tersebut yaitu Osama Bin Laden yang merupakan pemimpin Al-Qaeda.

Pada tahun 2004 beberapa waktu sebelum pemilihan Presiden pada tahun itu, tersebar rekaman video yang diduga Osama Bin Laden, didalam video tersebut Osama mengakui bahwa dia bertanggung jawab atas peristiwa 9/11, di dalam video tersebut juga digambarkan saat Osama bersama beberapa pelaku 9/11 sedang mempersiapkan diri untuk melakukan penyerangan 9/11, namun beberapa minggu kemudian Osama Bin Laden pun mengeluarkan video balasan yang menyatakan bahwa video tersebut palsu, dan peristiwa 9/11 tidak melibatkan dirinya, menurut Osama pemerintah Amerika Serikat telah berbohong dan berusaha untuk menjadikan Osama sebagai tertuduh dalam peristiwa tersebut, dan jelas pada akhirnya in menjadi kontroversi di berbagai kalangan, terutama di kalangan umat islam di dunia, namun pernyataan Osama tidak di hiraukan dan Osama bersama Al-Qaeda dijadikan sebagai target operasi Militer, dan Osama menjadi salah satu orang yang dicari oleh pemerintah Amerika, dan akhirnya Osama Bin Laden tewas di tangan tentara Amerika Serikat dan koalisinya dalam sebuah serangan militer ke Abbottabad – Pakistan pada 2 mei 2011.

Beberapa tahun setelah kejadian 9/11, muncul berbagai fakta yang sebenarnya kalau kita amati cukup membuat kita jadi berfkir kembali atas peristiwa 9/11, beberapa pihak menyatakan bahwa peristiwa 9/11 merupakan rekayasa dari pihak-pihak tertentu yang berniat untuk menyudutkan orang-orang islam, beberapa fakta dan buktipun muncul ke permukaan, dan berikut adalah beberapa kejanggalaan pada peristiwa 9/11 yang membuat sebagian publik berfikir bahwa peristiwa 9/11 merupakan sebuah rekayasa yang dibuat oleh orang dalam Amerika, diantara fakta tersebut adalah:

1.      Pertahanan Militer Amerika Serikat lemah.
Pertahanan Militer Amerika Serikat adalah salah satu pertahanan Militer terkuat di dunia, Amerika serikat memiliki AS sendiri saat ini tercatat memiliki kapal induk 10 unit kapal induk, 72 kapal selam, 10.000 pesawat  tempur, dan juga memiliki teknologi pendeteksi serangan di darat, udara maupun laut, secara logika mungkinkah pertahanan tersebut bisa mudah di tembus oleh 19 orang teroris dan dengan 4 pesawat yang berbeda? Serta menggunakan 4 pesawat yang berbeda? Beberapa sumber menyebutkan bahwa NORAD mendapatkan kode peringatan pada 50 menit sebelum kejadian pada saat pesawat keluar jalur lintasannya namun tidak ada tindakan apapun atas peringatan tersebut.

2.   Pemeriksaan Bandara di seluruh Amerika Serikat merupakan salah satu sistem bandara dengan pemeriksaan yang paling ketat di dunia.
Di Amerika Serikat  teknologi keamanan bandara yang sangat canggih, teknologi  pengamanan bandara mampu membaca wajah dan tanda-tanda vital penumpang dan memindai tas penumpang dengan mulus, dan tidak seperti kejadian-kejadian lainnya, dalam peristiwa 9/11 tidak dipublikasikan rekaman atau bukti cctv ataupun rekaman lainnya yang menunjukan pelaku 9/11 sedang berada di bandara, dan yang mengherankannya lagi disebutkan bahwa pelaku 9/11 membawa bom, apakah mungkin bom ataupun pisau seperti yang di ungkapkan oleh saksi pda pesawat ke-4 bisa dengan mudah masuk ke dalam sebuah pesawat yang penjagaannya sangat ketat? Serta tas koper milik Mohamed Atta yang merupakan pelaku utama 9/11 ditinggalkan di bandara dan didalamnya berisi data ke 19 pelaku serta surat yang ditulis tangan oleh Mohamer Atta, ini menjadi mencurigakan karena seorang penjahat biasanya berusaha untuk menghilangkan jejak, terlebih lagi mereka adalah teroris kelas dunia, tentunya mereka akan meninggalkan jejak bukannya justru menuliskan secarik kertas untuk dibaca orang lain.

3.      Penumpang pesawat  dapat berkomunikasi lewat Telepon Seluler.
Mungkinkah penumpang pesawat dapat mengaktifkan telepon selulernya selama di atas pesawat? Dan mungkinkah pelaku yang disebutkan membawa bom tinggal diam saat pelaku mendapatkan serangan balik dari para penumpang? Apakah selama in pola serangan teroris seperti itu?

4.      Pola hancurnya Gedung WTC
Menjadi sangat menarik apabila kita mengamati pola hancurnya gedung WTC dengan dasar informasi dan pendapat para ahli kontruksi, apabila kita pernah melihat penghancuran gedung-gedung tua menggunakan peledak maka pola runtuhnya gedung WTC juga hampir mirip dengan pola peledakan gedung tersebut, pemerintah Amerika Serikat menyatakan bahwa hancurnya gedung diakibatkan oleh api yang muncul dipicu oleh bahan bakar yang ada di pesawat, hal in menjadi perdebatan para ahli kontruksi, dan berikut adalah fakta yang belum terkuak tentang hancurnya gedung WTC pada saat itu, diantaranya:

a.       Kontruksi beton gedung WTC hancur seperti debu, dalam ilmu kontruksi ini menjadi pertanyaan, karena tidak mungkin api dapat menghancurkan kontruksi beton menjadi debu hanya dalam hitungan menit.
b.      Tidak ada tiang penyangga utama yang tersisa dari gedung WTC setelah peristiwa 9/11, kontruksi tiang penyangga gedung WTC terdiri dari 47 tiang baja, sangat tidak mungkin hancur lebur dan tidak tersisa hanya karena api padahal pesawat tidak mungkin menabrak semua tiang penyangga gedung, dan beberapa ahli yang terlibat dalam pembuat gedung WTC menyatakan bahwa gedung WTC di desain agar mampu menahan dampak dari benturan boing 707 dari sisi manapun, dan bahkan di klain mampu menahan benturan dari beberapa pesawat penumpang secara bersamaan.
c.       Adanya bekas lelehan baja pada sisa kontruksi yang hancur, pada sisa kontruksi baja di lantai dasar ditemukan sisa-sisa baja yang terpotong miring dan diselimuti lelehan seperti lelehan logam, bagai mana mungkin tabrakan hosizontal bisa membuat potongan yang nyaris vertical pada sebuah baja? Padahal bahan-bahan kontruksi yang digunakan untuk membangun gedung WTC adalah bahan-bahan yang terbaik dan teruji.
d.      Hingga lebih dari 6 minggu masih ditemukan tempat-tempat yang bersuhu 2.000 F pada beberapa bagian reruntuhan, sedangkan panas maksimal yang dihasilkan dari pesawat yang terbakar adalah 1.500 F, ditambah lagi dengan barang-barang maupun material yang berasal dari gedung WTC maupun pesawat nyaris tidak tersisa sama sekali, dan menurut para ahli yang saat itu terlibat evakuasi saat kejadian menemukan ada lelehan baja yang menyerupai baja mengalir di lantai bawah pada sepanjang celah yang ada mirip dengan aliran lava atau peleburan baja, dan semua ahli kontruksi sepakat bahwa sebelum dan sesudah kejadian 9/11 hingga hari ini belum pernah terjadi kontruksi baja hancur karena terbakar, seperti yang dikatakan oleh Prof Dr Morgan Reymonds (guru besar pada Texas University, USA) bahwa belum pernah ada kontruksi baja yang hancur akibat kebakaran.
e.       Temuan DR.Steven E Jones (guru besar fisika pada Birgham Young University, USA) saat melakukan penelitian pada bekas reruntuhan WTC, DR.Steven Jones menemukan bahwa pada sisa reruntuhan gedung WTC ditemukan debu-debu yang mengandung belerang dan juga “Termit” yang biasa digunakan dalam produksi bahan peledak, dan Prof Dr Steven E Jones  membeberkan hasil risetnya bahwa ”bahan-bahan peledak telah diletakkan di bangunan WTC”.
f.       Saksi yang mendengar dan merasakan adanya ledakan sebelum pesawat menabrak gedung WTC, beberapa saksi beberapa orang selamat yang menempati lantai 1  diantaranya William Rodriguez  menyampaikan bahwa adanya ledakan mirip dengan bom sebelum pesawat menabrak gedung WTC, ledakan itu menyebabkan William dan beberapa temannya terpental ke atas, sehingga bisa disimpulkan bahwa sumber ledakan itu berasal dari bawah, Menurut teori konspirasi, terjadi ledakan bom di beberapa lantai di bawah lantai 60 sebagaimana terlihat dari hasil rekaman CCTV yang diarahkan setelah serangan ke North Tower.
g.      Asap yang keluar dari gedung WTC yang terbakar terlihat sangat berbeda, asap yang keluar pada saat itu berwarna hitam pekat dan mirip sekali dengan asap yang muncul akibat dari percmpuran bahan kimia yang kuat.
h.      Pada beberapa video terlihat bahwa posisi pesawat masih belum menyentuh gedung WTC pada saat ledakan terjadi, Jika rekaman kejadian tabrakan menara pertama diperlambat, kita akan melihat kilatan sesaat yang cukup besar terjadi hanya sesaat sebelum pesawat tersebut menabrak sisi luar gedung. Kilatan tersebut tampak seperti ledakan asap putih yang besar dan padat. Dugaan sementara dari kejadian ini adalah dinding luar menara sedang mengalami penghancuran sehingga muncul bola kabut raksasa yang berisi debu dan serpihan-serpihan gedung. Tapi, ketika video tersebut diputar dalam gerak lambat secara terbalik dari akhir ke awal, akan terlihat sangat jelas bahwa pesawat berada dalam jarak cukup jauh dari gedung sebelum letusan itu terjadi.

5.      Beberapa orang dari 19 orang yang dianggap sebagai pelaku 9/11 ternyata masih hidup, entah kabar ini benar atau tidak namun ada beberapa kabar yang menyatakan bahwa beberapa pelaku 9/11 ternyata masih hidup, Seorang pilot berkebangsaan Arab Saudi yang dikatakan CIA “mati setelah mengemudikan pesawat maut” ternyata masih hidup, sehat wal afiat dan masih kerja sebagai pilot di sebuah maskapai di Arab Saudi. Dia malah kaget dan tertawa pas diberitau reporter TV kalo dirinya dibilang mati sama Amerika karena jadi pilot pesawat teroris, pada awalnya berita ini muncul dibeberapa media masa dan banyak di baca orang namun saat ini berita tentang fakta ini menghilang begitu saja, bahkan pada awal pemberitaan muncul pula wawancara dan foto dari beberapa orang yang dianggap pelaku 9/11 serta penyangkalannya atas keterlibatannya dalam 9/11, namun saat ini semua berita itu sudah tidak ada lagi baik di berita-berita online ataupun media-media masa konfensional.

Peristiwa 9/11 menjadi hikmah yang besar bagi kita semua sebagai penduduk bumi, tidak hanya bagi umat Islam tapi juga untuk seluruh umat manusia yang mencintai perdamaian, di dalam islam jelas-jelas prilaku bunuhdiri adalah sebuah dosa besar, dan larangan untuk membunuh orang lain (muslim ataupun nonmuslim) tanpa alasan yang dibenarkan dalam hukum islam adalah sebuah dosa besar, dalam kepercayaan islam membunuh satu orang manusia berarti sama saja dengan membunuh seluruh umat manusia, ini menjelaskan larangan yang mutlak atas prilaku tercela itu.

Berdasarkan beberapa sumber berita mengemukakan bahwa banyak sekali warga Amerika Serikat yang percaya bawaha kejadian 9/11 merupakan rekayasa dari pihak tertentu, sehingga banyak pula warga Amerika yang berkeinginan agar peristiwa 9/11 diungkap kebenarannya.
Untuk umat Islam sendiri dengan kejadian 9/11 mendapatkan hikmah yang besar, walau di pojokan atas peristiwa tersebut namun berdasarkan hasil survei lembaga riset nonprofit yang berbasis di Washington, D.C., Pew Research Center, jumlah pemeluk Islam di Amerika disebut “terus meningkat” sejak peristiwa 9/11, pada 2007 jumlahnya mencapai 2,35 juta jiwa, di 2011 jumlah pemeluk Islam adalah 2,75 juta orang. Angka ini terus naik menjadi 3,45 juta orang pada 2017, Lewat situs resmi Pew Research Center, peneliti Besheer Mohamed, mengakui bahwa jumlah pemeluk agama Islam memang hanya sekitar 1,1% dari total populasi Amerika. Jumlahnya juga lebih kecil dari pemeluk Yahudi, yaitu sekitar 2%, namun proyeksi kami, jumlah Muslim akan naik pesat dibandingkan populasi Yahudi. Tahun 2040 jumlah pemeluk Islam akan menggantikan Yahudi sebagai agama terbesar kedua yang paling banyak dipeluk setelah Kristen,” tutur Besheer.

Selain peristiwa 9/11, peristiwa penembakan di beberapa masjid di Selandia Baru mengakibatkan banyak orang yang menjadi simpati dengan Islam, dan banyak sekali diberbagai belahan bumi yang menyatakan diri pindah ke agama Islam.
Semoga peristiwa serupa dengan peristiwa 9/11 tidak terulang lagi dalam sejarah bumi kita, semoga kedamaian selalu menyertai putaran indah bumi ini, hentikan perang, hentikan keserakahan yang membuat manusia kehilangan sifat kasih dan sayang yang menjadi sifat dasar manusia sebenarnya.
Semoga bermanfaat,

“Bangunlah segera dan buka mata hati kita agar kita bisa melihat dunia dari sisi yang lebih baik”







No comments:

Post a Comment

POSTER PLANTAE