Mengapa Minyak Bumi Lebih Banyak ditemukan di daerah pantai atau laut
lepas?
Untuk menjawab pertanyaan ini
perlu kita telaah terlebih dahulu bagaimana proses terjadinya minyak bumi, dan
berikut adalah proses terjadinya minyak bumi yang penulis kumpulkan dari
berbagai sumber:
Minyak bumi (bahasa Inggris:
petroleum, dari bahasa Latin: petrus ), dijuluki juga sebagai emas hitam adalah
cairan kental, coklat gelap, atau kehijauan yang mudah terbakar, yang berada di
lapisan atas dari beberapa area di kerak bumi. Minyak bumi dan gas alam berasal
dari jasad renik lautan, tumbuhan dan hewan yang mati sekitar 150 juta tahun
yang lalu. Sisa-sisa organisme tersebut mengendap di dasar lautan, kemudian
ditutupi oleh lumpur. Lapisan lumpur tersebut lambat laun berubah menjadi
batuan karena pengaruh tekanan lapisan di atasnya. Sementara itu, dengan
meningkatnya tekanan dan suhu, bakteri anaerob menguraikan sisa-sisa jasad
renik tersebut dan mengubahnya menjadi minyak dan gas.
Proses pembentukan minyak bumi
dan gas ini memakan waktu jutaan tahun. Minyak dan gas yang terbentuk meresap
dalam batuan yang berpori seperti air dalam batu karang. Minyak dan gas dapat
pula bermigrasi dari suatu daerah ke daerah lain, kemudian terkosentrasi jika
terhalang oleh lapisan yang kedap.
Walupun minyak bumi dan gas alam
terbentuk di dasar lautan, banyak sumber minyak bumi yang terdapat di daratan.
Hal ini terjadi karena pergerakan kulit bumi, sehingga sebagian lautan menjadi
daratan.
Dewasa ini terdapat dua teori
utama yang berkembang mengenai asal usul terjadinya minyak bumi, antara lain:
1. Teori Anorganik (Abiogenesis)
Barthelot (1866) mengemukakan
bahwa di dalam minyak bumi terdapat logam alkali, yang dalam keadaan bebas
dengan temperatur tinggi akan bersentuhan dengan CO2 membentuk asitilena.
Kemudian Mandeleyev (1877) mengemukakan bahwa minyak bumi terbentuk akibat
adanya pengaruh kerja uap pada karbida-karbida logam dalam bumi. Yang lebih
ekstrim lagi adalah pernyataan beberapa ahli yang mengemukakan bahwa minyak
bumi mulai terbentuk sejak zaman prasejarah, jauh sebelum bumi terbentuk dan
bersamaan dengan proses terbentuknya bumi. Pernyataan tersebut berdasarkan
fakta ditemukannya material hidrokarbon dalam beberapa batuan meteor dan di
atmosfir beberapa planet lain. Secara umum dinyatakan seperti dibawah ini:
Berdasarkan teori anorganik,
pembentukan minyak bumi didasarkan pada proses kimia, yaitu :
a. Teori alkalisasi panas dengan CO2 (Berthelot)
Reaksi yang terjadi:
Ø alkali
metal + CO2 karbida
Ø karbida
+ H2O ocetylena
Ø C2H2
C6H6 komponen-komponen lain
Dengan kata lain bahwa didalam
minyak bumi terdapat logam alkali dalam keadaan bebas dan bersuhu tinggi. Bila
CO2 dari udara bersentuhan dengan alkali panas tadi maka akan terbentuk
ocetylena. Ocetylena akan berubah menjadi benzena karena suhu tinggi. Kelemahan
logam ini adalah logam alkali tidak terdapat bebas di kerak bumi.
b. Teori karbida panas dengan air (Mendeleyef)
Asumsi yang dipakai adalah ada
karbida besi di dalam kerak bumi yang kemudian bersentuhan dengan air membentuk
hidrokarbon, kelemahannya tidak cukup banyak karbida di alam.
2.Teori Organik (Biogenesis)
Berdasarkan teori Biogenesis,
minyak bumi terbentuk karena adanya kebocoran kecil yang permanen dalam siklus
karbon. Siklus karbon ini terjadi antara atmosfir dengan permukaan bumi, yang
digambarkan dengan dua panah dengan arah yang berlawanan, dimana karbon
diangkut dalam bentuk karbon dioksida (CO2). Pada arah pertama, karbon dioksida
di atmosfir berasimilasi, artinya CO2 diekstrak dari atmosfir oleh organisme
fotosintetik darat dan laut. Pada arah yang kedua CO2 dibebaskan kembali ke
atmosfir melalui respirasi makhluk hidup (tumbuhan, hewan dan mikroorganisme).
P.G. Mackuire yang pertama kali
mengemukakan pendapatnya bahwa minyak bumi berasal dari tumbuhan. Beberapa
argumentasi telah dikemukakan untuk membuktikan bahwa minyak bumi berasal dari
zat organik yaitu:
Ø Minyak
bumi memiliki sifat dapat memutar bidang polarisasi,ini disebabkan oleh adanya
kolesterol atau zat lemak yang terdapat dalam darah, sedangkan zat organik
tidak terdapat dalam darah dan tidak dapat memutar bidang polarisasi.
Ø Minyak
bumi mengandung porfirin atau zat kompleks yang terdiri dari hidrokarbon dengan
unsur vanadium, nikel, dsb.
Ø Susunan
hidrokarbon yang terdiri dari atom C dan H sangat mirip dengan zat organik,
yang terdiri dari C, H dan O. Walaupun zat organik menggandung oksigen dan
nitrogen cukup besar.
Ø Hidrokarbon
terdapat di dalam lapisan sedimen dan merupakan bagian integral sedimentasi.
Ø Secara
praktis lapisan minyak bumi terdapat dalam kambium sampai pleistosan.
Ø Minyak
bumi mengandung klorofil seperti tumbuhan.
Proses pembentukan minyak bumi
terdiri dari tiga tingkat, yaitu:
1 Pembentukan
sendiri, terdiri dari:
- pengumpulan zat organik dalam sedimen
- pengawetan zat organik dalam sedimen
- transformasi zat organik menjadi minyak bumi.
- Migrasi minyak bumi yang terbentuk dan tersebar di dalam lapisansedimen terperangkap.
- Akumulasi tetes minyak yang tersebar dalam lapisan sedimen hingga berkumpil menjadi akumulasi komersial.
Proses kimia organik pada umumnya
dapat dipecahkan dengan percobaan di laboratorium, namun berbagai faktor
geologi mengenai cara terdapatnya minyak bumi serta penyebarannya didalam
sedimen harus pula ditinjau. Fakta ini disimpulkan oleh Cox yang kemudian di
kenal sebagai pagar Cox diantaranya adalah:
Ø Minyak
bumi selalu terdapat di dalam batuan sedimen dan umumnya pada sedimen marine,
fesies sedimen yang utama untuk minyak bumi yang terdapat di sekitar pantai.
Ø Minyak
bumi memeng merupakan campuran kompleks hidrokarbon.
Ø Temperatur
reservior rata-rata 107°C dan minyak bumi masih dapat bertahan sampai 200°C.
Diatas temperatur ini forfirin sudah tidak bertahan.
Ø Minyak
bumi selalu terbentuk dalam keadaan reduksi ditandai adanya forfirin dan
belerang.
Ø Minyak
bumi dapat tahan pada perubahan tekanan dari 8-10000 psi.
Proses transformasi zat organik
menjadi minyak bumi.
Ada beberapa hal yang
mempengaruhi peristiwa diatas, diantaranya:
1. Degradasi thermal
Akibat
sedimen terkena penimbunan dan pembanaman maka akan timbul perubahan tekanan
dan suhu. Perubahan suhu adalah faktor yang sangat penting.
2. Reaksi katalis
Adanya
katalis dapat mempercepat proses kimia.
3. Radioaktivasi
Pengaruh
pembombanderan asam lemak oleh partikel alpha dapay membentuk hidrokarbon
parafin. Ini menunjukan pengaruh radioaktif terhadap zat organik.
4. Aktifitas bakteri.
Bakteri
mempunyai potensi besar dalam proses pembentukan hidrokarbon minyak bumi dan
memegang peranan dari sejak matinya senyawa organik sampai pada waktu diagnosa,
serta menyiapkan kondisi yang memungkinkan terbentuknya minyak bumi.
Zat organik
sebagai bahan sumber
Jenis zat
oragink yang dijadikan sumber minyak bumi menurut para ahli dap[at disimpulkan
bahwa jenis zat organik yang merupakan zat pembentuk utama minyak bumi adalah
lipidzat organik dapat terbentuk dalamkehidupan laut ataupun darat dan dapat dibagi
menjadi dua jenis, yaitu: yang berasal dari nabati dan hewani.
Kesimpulan faktor penyebab mengapa minyak bumi banyak ditemukan di
daerah pantai atau di laut lepas adalah sebagai berikut:
1. Secara
sederhana kita simpulkan bahwa minyak bumi berbentuk cair, seperti hukum alam
benda cair itu akan mengalir dari tempat yang tinggi ke tempat yang rendah,
oleh karena itu minyak bumi yang berbentuk cair itu akan turun dan terkumpul di
tempat-tempat yang rendah, dan karena kawasan pantai atau laut itu merupakan
daerah rendah maka disanalah tempat yang strategis terkumpulnya minyak bumi.
2. Minyak
bumi terbentuk dari sisa jasad renik yang terkubur sejak jutaan tahun silam,
dan secara sederhana pula kita simpulkan bahwa kawasan pantai atau laut
biasanya terhubung dengan sungai-sungai atau sumber-sumber air, jadi sumber air
merupakan salah satu tempat yang di sukai oleh makhluk hidup dari sejak jaman
dahulu hingga saat ini, karena air merupakan salahsatu kebutuhan bagi mahluk
hidup, maka bisa jadi hewan-hewan jaman dulu mati di tempat
yang tidak jauh dari sumber air tersebut.
3. Pada
jaman dahulu banyak mahluk hidup berukuran besar yang hidup di dalam air, atau
di lautan lepas, dan saat mereka matipun maka matinya tentu di dalam lautan
sehingga proses pembetukan minyak bumipun akan terjadi di lautan, itupula salah
satu sebab mengapa kilang minyak lebih banyak di lautan daripada di daratan.
Faktor-faktor penyebab mengapa
minyak bumi lebih banyak di temukan di lautan ini merupakan hasil pemikiran
sederhana dari penulis berdasarkan pada berbagai teori terbentuknya minyak
bumi, oleh karena itu silahkan berikan masukan apabila ada faktor lain yang
menyebabkan fenomena itu terjadi agar kita bisa menambah wawasan dan
pengetahuan.
Sumber tambahan:
No comments:
Post a Comment