Tuesday, November 20, 2018

Mengapa Minyak Bumi Lebih Banyak ditemukan di daerah pantai atau laut lepas?


Mengapa Minyak Bumi Lebih Banyak ditemukan di daerah pantai atau laut lepas?

Untuk menjawab pertanyaan ini perlu kita telaah terlebih dahulu bagaimana proses terjadinya minyak bumi, dan berikut adalah proses terjadinya minyak bumi yang penulis kumpulkan dari berbagai sumber:

Minyak bumi (bahasa Inggris: petroleum, dari bahasa Latin: petrus ), dijuluki juga sebagai emas hitam adalah cairan kental, coklat gelap, atau kehijauan yang mudah terbakar, yang berada di lapisan atas dari beberapa area di kerak bumi. Minyak bumi dan gas alam berasal dari jasad renik lautan, tumbuhan dan hewan yang mati sekitar 150 juta tahun yang lalu. Sisa-sisa organisme tersebut mengendap di dasar lautan, kemudian ditutupi oleh lumpur. Lapisan lumpur tersebut lambat laun berubah menjadi batuan karena pengaruh tekanan lapisan di atasnya. Sementara itu, dengan meningkatnya tekanan dan suhu, bakteri anaerob menguraikan sisa-sisa jasad renik tersebut dan mengubahnya menjadi minyak dan gas.

Proses pembentukan minyak bumi dan gas ini memakan waktu jutaan tahun. Minyak dan gas yang terbentuk meresap dalam batuan yang berpori seperti air dalam batu karang. Minyak dan gas dapat pula bermigrasi dari suatu daerah ke daerah lain, kemudian terkosentrasi jika terhalang oleh lapisan yang kedap.

Walupun minyak bumi dan gas alam terbentuk di dasar lautan, banyak sumber minyak bumi yang terdapat di daratan. Hal ini terjadi karena pergerakan kulit bumi, sehingga sebagian lautan menjadi daratan. 

Dewasa ini terdapat dua teori utama yang berkembang mengenai asal usul terjadinya minyak bumi, antara lain:

1. Teori Anorganik (Abiogenesis)                                                                         
Barthelot (1866) mengemukakan bahwa di dalam minyak bumi terdapat logam alkali, yang dalam keadaan bebas dengan temperatur tinggi akan bersentuhan dengan CO2 membentuk asitilena. Kemudian Mandeleyev (1877) mengemukakan bahwa minyak bumi terbentuk akibat adanya pengaruh kerja uap pada karbida-karbida logam dalam bumi. Yang lebih ekstrim lagi adalah pernyataan beberapa ahli yang mengemukakan bahwa minyak bumi mulai terbentuk sejak zaman prasejarah, jauh sebelum bumi terbentuk dan bersamaan dengan proses terbentuknya bumi. Pernyataan tersebut berdasarkan fakta ditemukannya material hidrokarbon dalam beberapa batuan meteor dan di atmosfir beberapa planet lain. Secara umum dinyatakan seperti dibawah ini:
Berdasarkan teori anorganik, pembentukan minyak bumi didasarkan pada proses kimia, yaitu :

a. Teori alkalisasi panas dengan CO2 (Berthelot)
Reaksi yang terjadi:
Ø  alkali metal + CO2 karbida
Ø  karbida + H2O ocetylena
Ø  C2H2 C6H6 komponen-komponen lain
Dengan kata lain bahwa didalam minyak bumi terdapat logam alkali dalam keadaan bebas dan bersuhu tinggi. Bila CO2 dari udara bersentuhan dengan alkali panas tadi maka akan terbentuk ocetylena. Ocetylena akan berubah menjadi benzena karena suhu tinggi. Kelemahan logam ini adalah logam alkali tidak terdapat bebas di kerak bumi.

b. Teori karbida panas dengan air (Mendeleyef)
Asumsi yang dipakai adalah ada karbida besi di dalam kerak bumi yang kemudian bersentuhan dengan air membentuk hidrokarbon, kelemahannya tidak cukup banyak karbida di alam.

2.Teori Organik (Biogenesis)
Berdasarkan teori Biogenesis, minyak bumi terbentuk karena adanya kebocoran kecil yang permanen dalam siklus karbon. Siklus karbon ini terjadi antara atmosfir dengan permukaan bumi, yang digambarkan dengan dua panah dengan arah yang berlawanan, dimana karbon diangkut dalam bentuk karbon dioksida (CO2). Pada arah pertama, karbon dioksida di atmosfir berasimilasi, artinya CO2 diekstrak dari atmosfir oleh organisme fotosintetik darat dan laut. Pada arah yang kedua CO2 dibebaskan kembali ke atmosfir melalui respirasi makhluk hidup (tumbuhan, hewan dan mikroorganisme).

P.G. Mackuire yang pertama kali mengemukakan pendapatnya bahwa minyak bumi berasal dari tumbuhan. Beberapa argumentasi telah dikemukakan untuk membuktikan bahwa minyak bumi berasal dari zat organik yaitu:

Ø  Minyak bumi memiliki sifat dapat memutar bidang polarisasi,ini disebabkan oleh adanya kolesterol atau zat lemak yang terdapat dalam darah, sedangkan zat organik tidak terdapat dalam darah dan tidak dapat memutar bidang polarisasi.
Ø  Minyak bumi mengandung porfirin atau zat kompleks yang terdiri dari hidrokarbon dengan unsur vanadium, nikel, dsb.
Ø  Susunan hidrokarbon yang terdiri dari atom C dan H sangat mirip dengan zat organik, yang terdiri dari C, H dan O. Walaupun zat organik menggandung oksigen dan nitrogen cukup besar.
Ø  Hidrokarbon terdapat di dalam lapisan sedimen dan merupakan bagian integral sedimentasi.
Ø  Secara praktis lapisan minyak bumi terdapat dalam kambium sampai pleistosan.
Ø  Minyak bumi mengandung klorofil seperti tumbuhan.

Proses pembentukan minyak bumi terdiri dari tiga tingkat, yaitu:
1    Pembentukan sendiri, terdiri dari:
  •     pengumpulan zat organik dalam sedimen
  •     pengawetan zat organik dalam sedimen
  •     transformasi zat organik menjadi minyak bumi.
  •   Migrasi minyak bumi yang terbentuk dan tersebar di dalam lapisansedimen terperangkap.
  •    Akumulasi tetes minyak yang tersebar dalam lapisan sedimen hingga berkumpil menjadi akumulasi komersial.

Proses kimia organik pada umumnya dapat dipecahkan dengan percobaan di laboratorium, namun berbagai faktor geologi mengenai cara terdapatnya minyak bumi serta penyebarannya didalam sedimen harus pula ditinjau. Fakta ini disimpulkan oleh Cox yang kemudian di kenal sebagai pagar Cox diantaranya adalah:

Ø  Minyak bumi selalu terdapat di dalam batuan sedimen dan umumnya pada sedimen marine, fesies sedimen yang utama untuk minyak bumi yang terdapat di sekitar pantai.
Ø  Minyak bumi memeng merupakan campuran kompleks hidrokarbon.
Ø  Temperatur reservior rata-rata 107°C dan minyak bumi masih dapat bertahan sampai 200°C. Diatas temperatur ini forfirin sudah tidak bertahan.
Ø  Minyak bumi selalu terbentuk dalam keadaan reduksi ditandai adanya forfirin dan belerang.
Ø  Minyak bumi dapat tahan pada perubahan tekanan dari 8-10000 psi.

Proses transformasi zat organik menjadi minyak bumi.
Ada beberapa hal yang mempengaruhi peristiwa diatas, diantaranya:

1. Degradasi thermal
Akibat sedimen terkena penimbunan dan pembanaman maka akan timbul perubahan tekanan dan suhu. Perubahan suhu adalah faktor yang sangat penting.

2. Reaksi katalis
Adanya katalis dapat mempercepat proses kimia.

3. Radioaktivasi
Pengaruh pembombanderan asam lemak oleh partikel alpha dapay membentuk hidrokarbon parafin. Ini menunjukan pengaruh radioaktif terhadap zat organik.

4. Aktifitas bakteri.
Bakteri mempunyai potensi besar dalam proses pembentukan hidrokarbon minyak bumi dan memegang peranan dari sejak matinya senyawa organik sampai pada waktu diagnosa, serta menyiapkan kondisi yang memungkinkan terbentuknya minyak bumi.

Zat organik sebagai bahan sumber

Jenis zat oragink yang dijadikan sumber minyak bumi menurut para ahli dap[at disimpulkan bahwa jenis zat organik yang merupakan zat pembentuk utama minyak bumi adalah lipidzat organik dapat terbentuk dalamkehidupan laut ataupun darat dan dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu: yang berasal dari nabati dan hewani.


Kesimpulan faktor penyebab mengapa minyak bumi banyak ditemukan di daerah pantai atau di laut lepas adalah sebagai berikut:

1.       Secara sederhana kita simpulkan bahwa minyak bumi berbentuk cair, seperti hukum alam benda cair itu akan mengalir dari tempat yang tinggi ke tempat yang rendah, oleh karena itu minyak bumi yang berbentuk cair itu akan turun dan terkumpul di tempat-tempat yang rendah, dan karena kawasan pantai atau laut itu merupakan daerah rendah maka disanalah tempat yang strategis terkumpulnya minyak bumi.

2.       Minyak bumi terbentuk dari sisa jasad renik yang terkubur sejak jutaan tahun silam, dan secara sederhana pula kita simpulkan bahwa kawasan pantai atau laut biasanya terhubung dengan sungai-sungai atau sumber-sumber air, jadi sumber air merupakan salah satu tempat yang di sukai oleh makhluk hidup dari sejak jaman dahulu hingga saat ini, karena air merupakan salahsatu kebutuhan bagi mahluk hidup, maka bisa jadi hewan-hewan jaman dulu mati di tempat yang tidak jauh dari sumber air tersebut.

3.       Pada jaman dahulu banyak mahluk hidup berukuran besar yang hidup di dalam air, atau di lautan lepas, dan saat mereka matipun maka matinya tentu di dalam lautan sehingga proses pembetukan minyak bumipun akan terjadi di lautan, itupula salah satu sebab mengapa kilang minyak lebih banyak di lautan daripada di daratan.

Faktor-faktor penyebab mengapa minyak bumi lebih banyak di temukan di lautan ini merupakan hasil pemikiran sederhana dari penulis berdasarkan pada berbagai teori terbentuknya minyak bumi, oleh karena itu silahkan berikan masukan apabila ada faktor lain yang menyebabkan fenomena itu terjadi agar kita bisa menambah wawasan dan pengetahuan.

Sumber tambahan:


No comments:

Post a Comment

POSTER PLANTAE